Part 3 - Lamaran

88 5 0
                                    

17:00

Sore ini kediaman adysti tampak begitu mengkilau bak ujung gerbang tinggi menjulang sudah sangat Bersih dan mengkilat, kedatangan tamu special ini sungguh membuat aura seisi rumah terpikat. Entahlah seperti nya dunia ini menyetujui akan penyatuan dua insan ini.
Kulangkah kaki menyusuri anak tangga, yang ku dapati sebelum nya sang bunda sedang berkutik dengan berbagai macam peralatan dapur

Begitu spesial kah tamu ini "batin adysti"

Di kamarmu udah bunda siapkan dress putih untukmu,  pakailah dan berdandan yang cantik sayang, "ucap sang bunda sebelum aku pergi meninggal kan bunda ke kamar."

Ya atas insiden debat kecil dengan sang papah, adysti yang begitu kukuh menolak perjodohan nya terpaksa menerima perjodohan ini dengan syarat jika ia tidak menyukai nya maka perjodohan ini akan batal. Dan tepat malam ini teman dekat papah dan calon yang akan di jodoh kan nya itu akan datang.

Sedikit tepat dress brukat bernuansa putih pas melekat pada tubuh sexy adysti, tak lupa make up natural dan lipstick mate adysti sematkan.

Senyum merekah adysti melihat tampilan malam ini,

"Cantik sekali anak bunda" Ucap nya sambil menghampiri anak gadis nya itu

"Hmm bunda bisa aja"

Yuk kita turun, calon suami mu sudah datang " Ledeknya dan pergi meninggal adysti "

"Hm bundaaaa", sebentar lagi adysti kebawah.

Ruang tamu begitu hangat akan obrolan masa lalu riuh pikuk ke empat insan tersebut,

Dimana anak mu jeng? " Tanya bunda yang selang memperhatikan hanya kedua insan tersebut yang masuk"

Owh ada, dia lagi nerima telp dulu biasaaa jeng client client hi hi hi " Jwb mamah ersa sambil celangak celingik menyusuri sudut ruangan untuk mencari sang mantu.

Lalu, anak gadis mu dimana jeng?

"Sebentar lagi dia turun kok,

Langkah ku terhenti, ketika aku melihat sepasang paruh bayah dan pikiranku melekat akan sosok , yaaa dia dulu pernah aku kawal...
Langkah ku cepat dan menghampiri kedua pasangan paruh bayu itu hanya untuk memastika.

Pak Herman bu suci? , apakah ini bapak dan ibu,

Tanya nya sambil melekat jelas mata adysti

Mamah suci bak terkejut melihat sosok adysti, segera bediri dan langsung memeluk sang calon mantu yang sebentar lagi akan sah

" Iyah sayangku, ini ibu. Apa kabar kamu sayang " Sela pelukan sang mamah suci bertanya

"Kabar adysti baik ibu, ibu bagaimana?

Pelukan itu semakin erat, dan tak ingin Sang mamah suci melepas kan nya

" Alhamdullilah, ibu juga baik "
"Kamu sekarang makin cantik sayang,"
Sela melepas pelukan nya dan menggengam kedua tangan adysti

"Hm ibu bisa aja,

Seketika keadaan ruang tamu begitu hangat, ketika adysti menceritakan bagaimana dia bisa mengenal dengan bapak Herman dan ibu suci, pada saat itu dua insan paruh baya ini adalah direktur utama _adya company_ dan meminta adysti untuk mengawal ke berangkatan untuk meninjau lokasi bisnis terbaru nya di suatu perbatasan papua, dan alhasil bisnis terbarunya di beralih tangan kepada anak kedua nya itu ya pada calon yang akan dijodohkan dengan adysti.

Obrolan hangat itu hening seketika ketika suara sexy dan langkah terlalu cepat menghampiri ruang tamu itu,

" Maaf sedikit telat tadi ad......  , tatapan terhenti bak melihat seseorang yang seketika terbangun dari duduk sang bunda. Kedua mata mereka bertatap sangat lama dan dalam, seakan mata kedua insan itu berkomunikasi dan tidak ingin ada yang menghentikannya, senyum merekah kedua insan terukir pada bibir ranum nya.

Love Story Adysti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang