Chapter 00 - 01

699 58 19
                                    

Musim dingin awal tahun 2019.

Beberapa bulan setelah seungwoo keluar dari rumah sakit, seungwoo harus mengikuti audisi program survival yang sangat terkenal. Hari ini, seungwoo dan teman satu grupnya, byungchan, sedang menunggu di ruang tunggu stasiun tv kenamaan korea selatan untuk mengikuti audisi.

"Aku kira bakal banyak yang ikutan. Kok cuma kita aja hyung?" Tanya byungchan.
"Mungkin yang lain belum datang" jawab seungwoo seadanya.

Mengikuti program survival tidak pernah ada dalam tujuan seungwoo selama ia menjadi idol, tetapi perjalanan grup seungwoo tidak bisa dibilang mulus. Seungwoo dan teman²nya membutuhkan stimulus untuk menaikkan pamor mereka, dan bagi agency mereka program survival ini sangat cocok untuk membuat nama grup mereka at least jauh lebih dikenal dari sebelumnya.

"Wah liat hyung, anginnya cukup kencang di luar sana, pasti dingin sekali" seru byungchan sambil menunjukan telunjukknya kearah jendela besar tak jauh dari tempat mereka duduk.

Seungwoo tak lantas menanggapi apa yang byungchan katakan, toh byungchan sudah hafal betul terkadang seungwoo ada di mood yang malas untuk berbicara. Seungwoo melihat ke arah jendela itu, disana tampak pepohonan seolah sedang menari² riang menikmati kebebasan mereka. Padahal seungwoo yakin benar, bahwa udara di luar sana tidak akan ada bedanya sama udara freezer di lemari es. Seungwoo berterima kasih kepada ibunya hari ini yang memaksanya untuk memakai coat dari bulu domba yang baru saja beliau beli. Dibanding dengan pepohonan diluar sana, seungwoo masih bisa merasakan hangatnya coat bulu domba di tengah musim dingin yg berangin.

Fokus seungwoo beralih tatkalah ia mendengar pintu ruangan terbuka, mata seungwoo menangkap dua sosok lelaki memasuki ruang tunggu bersama seorang wanita. Dua lelaki dengan visualisasi yang amat sangat berbeda satu sama lain.

Oh?! Sepertinya mereka tidak asing. Apakah aku pernah bertemu dengan mereka?

"Silahkan tunggu dulu, akan ada beberapa peserta lain yang juga audisi hari ini" ujar wanita muda dengan mengenakan blezer warna putih itu kepada dua lelaki di hadapannya, dan kedua lelaki itu hanya menjawab dengan ucapan terima kasih sambil membungkuk kearah wanita itu.

Seungwoo mengamati terus menerus kedua lelaki itu, mereka berdua memiliki wajah yang tidak asing, tetapi tak ada satu namapun yang muncul dipikirannya meski sudah beberapa kali mencoba mengingat. Ketika mereka berdua menyadari keberadaan seungwoo dan byungchan, lelaki yang lebih tinggi terlihat kaget, matanya yang sudah lebar menjadi lebih lebar dan telunjuknya menunjuk kearah.... byungchan?

Kepala seungwoo beralih dari lelaki kurus dan tinggi ke arah byungchan, ternnyata byungchan sudah berdiri dari duduknya, dan mereka berdua saling tunjuk menunjuk.

"Oh???!!" Ucap mereka bersamaan.
"Wei hyung???"
"Byungchan!!!"
"Hyung ikut produce juga??"
"Kamu beneran ikut acara ini??"

Seolah bertemu teman lama yang sudah lama berpisah, mereka berpelukan erat sambil saling bertukar sapa basa basi.

Teman byungchan? Apa dia seorang idola juga?? Byungchan tidak mungkin berteman dengan trainee kan?

Seungwoo berdiri dari duduknya, kemudian ia baru menyadari keberadaan lelaki kecil berdiri tak jauh dari lelaki yang bernama wei itu. Badannya lebih kecil dari wei, tetapi mereka berdua memiliki mata yang lebar, kaki kecilnya tertutup celana jeans hitam yang sangat pas untuknya, tubuh kecilnya terbungkus kemeja hitam yang terlihat kebesaran untuknya. Tunggu dulu ... mata seungwoo melihat kearah wei yang masih bercengkrama lepas dengan byungchan, lelaki itu mengenakan coat hitam panjang dan sweater yang terlihat hangat dibaliknya, sedangkan lelaki kecil dibelakangnya hanya memakai kemeja hitam lengan panjang yg kebesaran.

"Apa dia tidak kedinginan hanya dengan mengenakan kemeja setipis itu?"

"Oh iya, aku datang dengan wooshin, kau sudah mengenalnya bukan?" Ucap wei kepada byungchan.
"Aku jga tidak sndirian, aku bersama dengan hyungku, seungwoo hyung"

"Wei? Wooshin? Apakah mereka orang china?"

"Hyung" byungchan menggandeng lengan seungwoo mendekat kearah wei dan wooshin "dia wei, dan wooshin. Member up10tion. Satun grup dengan teman hanse yang namanya xiao" jelas byungchan.

"Halo hyung, senang berkenalan dengan mu" sapa mereka bersamaan.
"Aahh iya, sama2, senang berkenalan dengan kalian juga."
"Kita pernah bertemu mereka di isac hyung, tapi sepertinya waktu itu hyung tidak sempat menyapa mereka"
"Ah bgtu? Oh astaga, aku minta maaf"
"Tidak apa-apa hyung, kita semua tau isac selalu chaotic"

Sekarang seungwoo ingat, seungwoo pernah bertemu dengan mereka berdua pada saat isac, dia pernah ingat hanse dan byungchan berinteraksi dengan member up10tion, karena itu wajah wei dan wooshin terlihat tidak asing baginya. Disaat seungwoo, byungchan dan wei terlibat dalam obrolan dengan berbagai topik, wooshi hanya duduk diam memperhatikan. Sesekali tersenyum dan sesekali terlihat serius mendengarkan. Mereka terus mengobrol sampai waktu audisi dimulai, seungwoo lah yang pertama dipanggil.

━━━━━━━❰・ seungwooseok・❱━━━━━━━━━━━━━━

"Wooseok-ah" panggil jinhyuk yang berdiri di sampingnya. Ah, nama itu terdengar asing bagi telinga wooseok. Dia sudah bertahun² dipanggil wooshin, sekarang ia kembali harus dipanggil nama aslinya karena ia sekarang bukan lagi seorang idol. Melainkan seorang trainee.

"Hemm?"
"Kita pasti bisa melalui ini"
"Iya hyuk"
"Semangad!!"
"Iya"

Wooseok harusnya berada di program survival ini sendirian, tetapi jinhyuk mengajukan diri kepada agency mereka untuk menemani wooseok. Bagi jinhyuk, wooseok adalah sahabat terdekatnya, dia tau kelemahan wooseok yang pendiam dan tidak bisa mengenal orang baru dengan cepat, maka dari itu, jinhyuk menawarkan diri untuk ikut menemani wooseok, agar sahabatnya itu tidak harus berjuang seorang diri.

Sekarang, mereka sedang melakukan taping atau rekaman episode awal program survival ini, setelah mendapat briefing singkat dari produser kini mereka menunggu di ruangan kecil yang sudah disediakan untuk pihak acara. Trainee TOP MEDIA mendapat bagian paling akhir untuk memasuki studio, membuat mereka harus lebih lama menunggu karena total trainee yang ikut adalah 101 trainee.

Wooseok duduk dalam diamnya, mengingat sebarapa besar yang akan ia korbankan untuk mengikuti acara ini. Lalu, tiba² otaknya menampilkan momen audisi 1 bulan yang lalu, ketika ia bertemu dengan dua lelaki tinggi dengan wajah yang rupawan. Tetapi, hanya satu dari mereka berdua yang mampu mencuri perhatian wooseok. Lelaki dengan rambut coklat dan poni yang hampir menutup matanya, serta hidung mancung yang membuat wooseok tidak bosan²nya menatap wajah lelaki itu. Lelaki itu memiliki suara bariton yang lembut, wooseok yakin, pasti suaranya sangat merdu pabila ia bernyanyi.

"Seungwoo hyung.... apakah dia juga lolos audisi?"

"Kim wooseok-ssi, Lee Jinhyuk-ssi..." panggil crew acara membuyarkan monolog wooseok "silahkan bersiap2" pinta crew acara itu.
"Baik" dan merekapun mengikuti crew acara untuk memasuki studio yang sudah diisi oleh 99 trainee yang lain.

Wooseok berjalan disamping jinhyuk, dengan percaya diri tinggi mereka berdua berjalan melewati lorong dan memasuki studio besar tempat taping dan recording dilakukan.

99 mata terpaku menatap mereka memasuki ruangan, entah kenapa mereka semua serentak berdiri menyapa wooseok dan jinhyuk. Wooseok memiliki penglihatan yang buruk, ia juga tidak memakai kontak lens karena alergi pada matanya, membuatnya tidak cukup jelas untuk melihat trainee satu persatu dari jarak yang jauh. Meski pandangannya terbatas, wooseok mengedarkan matanya ke semua trainee, mencoba mengenali wajah mereka satu persatu. Wooseok mulai kikuk, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "kenapa mereka semua masih berdiri?" Batin wooseok. Ya, trainee lain cukup lama berdiri, ada beberapa yang mulai ragu² untuk duduk, ada beberapa yang menengok kanan kiri ntah siapa yang ia cari.

"Anu.. kalian... duduk aja gakpapa kok" ucap jinhyuk kikuk mencoba mencairkan suasana.

Diwaktu yang sama, wooseok melihat kearah kirinya, ada yang tidak asing bagi mata wooseok di antara deretan tempat duduk paling bawah di sebelah kirinya. Tetapi wooseok tidak bisa memastikan siapa karena keterbatasan jarak pandangnya. Lalu ia berbicara pelan pada jinhyuk.

"Hyuk, bagaimana kalau kita berjalan mulai dari sisi kiri?"
"Oh.. oke"

Semakin ia mendekat ke sisi kiri, semakin jelas sosok seseorang yang mencuri perhatian mata buram wooseok.

"Astaga itu seungwoo hyung"

Karena mereka sudah dijelaskan tentang peraturan syuting acara ini yang tidak memperbolehkan saling kenal pada episode pertama, baik wooseok dan jinhyukpun melangkah berlalu begitu saja dari tempat seungwoo dan byungchan duduk. Wooseok terus berjalan naik ke puncak tangga, membuat semua mata trainee melihat kearah wooseok. Wooseok tau jelas apa yang trainee lain pikirkan.

"Saya hanya ingin melihat kalian lebih dekat hehe" ujar wooseok menjawab keingin tahuan trainee yang lain.

Wooseok dan jinhyuk duduk di deretan tengah piramida trainee.. di sisi sebelah kanan piramida, sedangkan seungwoo dan byungchan berada jauh di paling bawah sisi kiri piramina trainee. Dari tempat ia duduk, wooseok bisa melihat seungwoo, meski tidak begitu jelas tapi matanya bisa menangkap sosok seungwoo.

"Kenapa seolah semua perhatian mataku selalu otomatis mencari keberadaan seungwoo hyung?"


✧════•❁❀❁•════✧

A/n: hallo~ akhirnya setelah berkali-kali update cerita sosmed au di twitter, saya bisa membuat cerita di platform lain HAHAHAHAHAHA~ karena malas membuat akun jadi saya menitipkan cerita saya ini ke teman saya ^^ terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan saya, saya tidak bisa memaksa anda untuk meninggalkan komen atau memberi upvote tetapi,.. saya akan sangat senang jika anda menyempatkan untuk memberi saran dan kritik atau hanya sekedar berbincang di kolom komen cerita ini :) ternyata, saya tidak bisa membuatnya menjadi oneshot, maaf. bertemu lagi di chapter selanjutnya ya ^^

if you are to shy to leave comment, contact me on twitter (at)wieanchovy ^^ DM or mention me is also okay :D

Second LifeWhere stories live. Discover now