Kesembilan

21 8 2
                                    

Meskipun ku tak siap untuk merindu, ku tak siap tanpa dirimu, kuharap terbaik untukmu.-Taa
————————————————————


Keesokannya, ternyata Aku berangkat kepagian, lalu Aku duduk di kursi panjang yang ada di depan kelasku. Dan ngeliat seseorang yang orang lain lihat biasa, tapi bagiku dia sosok yang luar biasa.

Dia adik kelasku. Namanya Widya, cantik orangnya. Aku cukup mengenalnya, dan dia sangat mendalami agama, aku termotivasi dari dia untuk sedikit-sedikit mulai berubah karenanya.

Aku yang dulunya tidak menutup auratku, sekarang mulai menutup aurat sedikit demi sedikit. Yang dulunya sholatku bolong-bolong kaya anak kecil, aku mulai merapihkannya. Aku sangat bersyukur di saat merasa sangat kehilangan arah, Allah nunjukin aku jalan yang terindah.

————SKIP———


Aku memulai hidupku dengan hal baru, ku tatap langit di pagi hari, mataku yang sayu akhirnya terpejam, dalam hatiku berkata,

"Ya Allah, aku siap menjalani hidupku tanpa dia, orang yang ku anggap terindah malah menjadikan dosa."

Mataku terbuka saat aku mendengar suara dari motor teman ku, aku tersenyum padanya, dalam hatiku berkata,

"Aku siap untuk melangkah kedepan."

Hari-hariku di lalui tanpa dia, aku pun bisa bahagia walau kadang ada rasa bosan yang terkadang muncul dalam hatiku. Namun senyumku pun tak luput dari bibirku. Aku ingat kata Widya.

"Ketika seseorang merelakan sesuatu karna Allah, maka Allah akan memberikan kita kebahagiaan yang lebih besar,"

"Tetaplah jadi wanita yang sekarang aku kenal kak, aku seneng kakak mau berubah kak." sambungnya

Dan dengan tiba-tiba sosok itu muncul lalu duduk di sampingku.

"Eh emm,," ucapku karena kaget

"Kaget ya kak? Maaf yaa," jawabnya

"Iya gpp kok dek," jawabku

"Kakak gimana sama pacar kakak?," Tanyanya yang sontak membuat ku kaget

"Pacar?," Tanyaku

"Iya kan? Kakak kan punya pacar yang anak itu loh kak," Jawabnya

"Oh itu, udah enggak dek. Udah aku buang ke laut." Candaku yang membuatnya tertawa

"Gak sayang kak udah 4 tahun ngejalaninya?," Tanyanya

"Buat apa sayang? Kalo nantinya cuma jagain jodoh orang. Toh kadang yang pacaran lebih dari 4 tahun aja nggak bareng terus dek." Jawabku

"Kalo dia punya pacar lagi gimana kak?," Tanyanya

"Ya kan urusannya dia dek, masa aku harus nangis gitu terus nahan dia supaya gak sama yang lain? Ya enggaklah dek," Jawabku

"Sia-sia, nanti bilang aja sama dia, 'Seorang Putri tidak akan bertarung untuk merebutkan kerikil, sedangkan di luar sana masih banyak berlian yang berserakan.' Terus kalo ketemu sama mereka di jalan dan di sindir gini, 'Eh mantan lo tuh, yang udah ninggalin lo.' Kakak bakal gimana?," Tanyanya

"Tinggal jawab gini dek 'Kalo sekarang pacarannya sama lo, terus nanti nikahnya sama gue, lo bisa apa.' Gitu aja dek." Jawabku

"Wow." Jawaban di iringi dengan tepuk tangannya

"Eh, baperkan duh kamu sih ingetin aku lagi." Ucapku

"keren kak." Jawabnya

"Apanya dek?" Tanyaku

"Jawabannya kakak keren." Jawabnya

"Toh kalo jodoh juga gak akan kemana kan?," Jawabku sambil tersenyum dengannya

"Iyah kakak bener." Ucapnya

CINTA PERTAMAKU DIDEPAN PINTU (Hiat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang