Part 1

24 5 0
                                    

Teriknya matahari yang mulai menyinari tiap sudut sudut sekolah.

Seluruh siswa siswi SMA Harapan Bangsa mulai memasuki kelas kelas mereka sembari menunggu bel tanda masuk kelas berbunyi.

Kriiing...kriiing...kriiing...

Bel tanda masuk kelas telah berbunyi.

Seorang gadis yang gemar membaca buku ini dan sering dijuluki sebagai gadis kutu buku yang bernama Mentari carlavia atau biasa dipanggil tari bersama temannya Kanaya aldalista mulai bergegas memasuki kelas XI IPA A.

"Tar, katanya ada anak baru yang akan masuk ke kelas kita lho." ucap kanaya.

"Hah, beneran? siapa?aku penasaran sama anak baru itu." celoteh mentari dengan muka yang terkejut.

Setelah mereka berbincang-bincang, Bu Ida selaku wali kelas mereka datang bersama dengan seorang siswa baru yang lumayan tampan.

"Anak anak, hari ini ibu ingin memperkenalkan kepada kalian semua dengan seorang siswa baru bernama Ryan Argapura" ucap Bu Ida.

Kemudian siswa baru itu mulai membuka pelan pelan mulutnya yang sedari tadi hanya diam saja.

"Kenalin nama saya Ryan, saya siswa pindahan dari luar kota." tegas Ryan.

Kemudian Bu Ida menyuruh Rian untuk duduk di bangku kosong yang ada di sebelah Revan.

"cowok itu kenapa ganteng banget sih, kayanya aku bisa tertarik sama dia." ucap Kanaya

"Dia itu biasa saja nay sama saja kok seperti yang lain." ucap mentari.

"Hai cantik, kenalin nama aku Ryan." ucap Ryan sambil mengulurkan tangannya ke arah Mentari.

Kanaya secara terburu-buru justru menerima uluran tangan Ryan untuk bisa berjabat tangan dengannya.

"Nama aku Kanaya." jelas Kanaya dengan senyumannya.

"Aku Mentari biasa dipanggil tari." ucap Tari dengan muka yang kebingungan.

Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir.

Seperti biasa, Kanaya selalu dijemput papanya dengan Vespa tuanya itu dan Mentari selalu menunggu Bramasta yang merupakan cowok yang dekat dengan Mentari tetapi ia bersekolah di tempat yang berbeda dengan Mentari.

Ryan yang hendak pulang dengan motornya pun melihat Mentari kemudian menghampirinya.

"Tar, kenapa kamu masih disini?kamu belum pulang?kamu pulang naik apa?kamu tidak bersama dengan Kanaya?" tanya Ryan dengan seribu bahasa.

"Kamu masih anak baru kenapa bawel banget sih, suka suka aku mau disini sampai ayam berkokok lagi juga tidak masalah bagimu!" sontak Tari yang mulai geram dengan seribu pertanyaan Ryan.

"Jangan marah marah nanti cantiknya hilang. Kalau mau ikut pulang bareng dengan aku saja naik motor."

"Tidak perlu merepotkan, sebentar lagi Bramasta sampai kok."

"Bramasta siapa? Dia pacar kamu?"

Mentari belum sempat menjawab pertanyaan Ryan. Tiba tiba Bramasta datang menjemputnya.

"Maaf yaa aku telat, ayo cepat naik karena kita akan pergi ke Ice Cream Shop." ucap Bramasta.

"Yeay...aku makan es krim lagi."
Balas Mentari dengan wajah yang kegirangan.

Mereka pun pergi meninggalkan Ryan seorang diri.

"Siapa sih Bramasta itu? Ah dasar bikin penasaran saja." gumamnya dalam hati.

Perisai MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang