Nabella rela memanggil room service pagi itu ketimbang turun untuk sarapan di bawah. Fakta bahwa dia dan Juna menginap di hotel yang sama membuat Bella ogah untuk papasan sama laki-laki itu lagi. Bukan apa-apa, waktu tiga tahun belakangan yang dia habiskan untuk menyembuhkan luka rasanya sia-sia ketika bertatap muka, sama Juna.
"Serius, semalem dia sendiri yang ngajak. Sekarang gue bingung harus gimana? Nad, plis banget lah ajak gue kemana gitu biar nggak jadi pergi sama bang Juna."
Suara cekikikan terdengar dari sebrang telfon. Cuma Nadia si dokter muda yang bisa Bella ajak cerita sekarang.
"Gabisa Bel, gue ada rolling siang sama Prof. Bambang. Lagian kan udah lo iyain, ya tinggal pergi aja. Siapa tau emang jalannya kalian berdua kan."
"Ah lo mah gitu Nad sama gue. Yaudah deh gue mau minggat aja ke Solo kalo gitu."
"Lah? Kok ke Solo? Mau ngapain lo?"
"Kepo banget lo. Salah siapa nggak mau bantuin gue. Dah ah mau mandi, bye."
Ide dari mana Bella bisa bilang mau ke Solo? Sudah gila memang. Demi menghindari Arjuna dia sampe rela pergi Solo sendirian. Bersiap mengambil peralatan mandi dan baju mandi tiba-tiba handphone-nya menerima pesan masuk dari watsap.
'Bang Juna3'
'Ishana2'
Nggak mau jadi beban pikiran saat mandi, Bella membuka pesan Ishana lebih dulu.
'Bel mumpung hari minggu temenin gue ke sunmor yukk!
Mau hunting cumi bakar nih, bm berat!'
Nah ini nih, si pahlawan kepagian andalan Bella. Memang Cuma Ishana yang bisa mengerti Bella. Tanpa pikir panjang Bella langsung mengiyakan ajakan Ishana, ia tidak membuka pesan Juna sama sekali.
-
Dilain lantai, Arjuna sedang sibuk menanggapi telfon dari ibunya. Tante Ajeng itu paling rajin mengabsen anak-anaknya, apalagi kalau mereka sedang kerja diluar kota. Kadang nggak Cuma anaknya aja yang ditelfon, bahkan sampai pacar dari anak-anaknya ikut ditelfon juga absen satu-satu. Memang tante Ajeng itu orangnya ramah dan gampang sayang. Dulu waktu Juna bilang kalau dia putus sama Bella aja tante Ajeng langsung telfon Bella dan nangis bareng, sampe Juna nggak habis pikir. Sebenarnya anak mamahnya itu siapa?
"Iya mah, hari ini mau observasi dulu sebentar. Mungkin nanti malam Juna baru bisa ke tempat tante Nina."
"Ya sudah nggak apa-apa. Soalnya mama sudah terlanjur bilang kalau kamu di Jogja, nggak enak sama kakek kalau kamu nggak kesana. Titip salam untuk semuanya ya, nanti kalau sudah di tempat tante Nina telfon mama ya bang."
"Iya iya. Sudah dulu ya ma. Juna mau sarapan dulu."
Juna memakai sepatunya dan berjalan keluar kamar. Fairus mengirim beberapa pesan kalau mobil yang mau dipinjam Juna sudah ada di parkiran dan siap dipakai. Hari ini jadwalnya lumayan longgar karena ini Minggu. Observasi yang tadinya diadakan di field, langsung dipindah ke rumah makan. Itu artinya nanti siang dia tetap bisa jalan-jalan sama Bella.
-
16 Maret 2015
Pagi-pagi sekali jam tujuh tepat Bella sudah mem-bom telfon hp Juna. Tidurnya jadi nggak tenang sama sekali. Ini hari Minggu yang Juna tunggu-tunggu. Kenapa pacarnya malah ganggu waktu istirahat pagi-pagi?
"Halo? Mas, anterin aku yuk."
"Kemana sih? Aku tu baru tidur 4 jam lho yang."
"Ayok anterin ke sunmor. Ada yang mau aku beli."
YOU ARE READING
Once Upon A Time In Jogja || [NamJoy] On Hold!
Fanfic"Jika Tuhan menciptakan Bandung saat sedang tersenyum, maka sudah pasti Tuhan turut menciptakan Jogja saat sedang jatuh cinta. Begitupun dengan saya, seperti waktu itu."