II. I'm Sorry

15.7K 1.8K 53
                                    


Maaf  jika  ada typo disana sini

Maaf  jika  ada typo disana sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mungkin bagi Jaehyun, ini adalah titik terendah dalam hidupnya saat ini. Banyak masalah yang ia dapatkan baik itu dari pekerjaan dan hubungannya yang memburuk dengan beberapa orang kenalannya. Belum lagi Ten yang tahu jika ia sudah menikah dan mulai menjauhinya dengan alasan ia sudah bahagia.

Setiap sesuatunya membuat Jaehyun hampir depresi memikirkannya, menutup matanya dan mulai melepaskan kekesalannya pada dirinya sendiri. Terkadang ia menemukan sticky note Taeyong tertempel di pintu kulkas.

Ah ya, apa kabar anak itu? Jaehyun merasa sedikit kecewa padanya. Anak itu terus menghindarinya belakangan ini.

Yah, Jaehyun sadar kenapa beberapa minggu berlalu Taeyong menghindarinya. Ini karena dirinya yang terus membentak Taeyong. Keterlaluan memang, tapi ia bisa  apa? Saat semua emosi menutup matanya. Ia membentak Taeyong yang tak mengerti apa-apa.



Jaehyun sering menyalahkan keadaan di antara dirinya dan Taeyong yang sama sekali tidak menguntungkan satu sama lain, emosinya yang meluap bahkan ia lepaskan pada Taeyong,  membentak anak itu dengan tanpa perasaan. Hidupnya terasa berat semenjak Ten pergi darinya,  Ten bahkan selalu berkata bahwa dirinya tak akan pernah bisa menjalani hubungan jika terus dan terus membentak kekasihnya. Ten akui, ia memang mencintai Jaehyun tapi rasa itu berkurang seiring dengan teganya Jaehyun membentak dirinya yang hanya berusaha untuk meluangkan waktu untuk Jaehyun, karena Ten pun tahu jika Jaehyun seorang workaholic.



Jaehyun menunduk lemas, menatap lantai kamar tempat kakinya berpijak. Tubuhnya merosot dan pikirannya melayang kemana-mana, mengingat masa lalunya. Mengingat segala sesuatu tentang sikap buruknya terhadap orang lain. Ia hanya bisa tertawa menyedihkan, dan bertanya-tanya apakah Ten juga akan ketakutan seperti Taeyong jika ia berada di posisi yang sama dengan Taeyong.  Dan tanpa perlu Ten menjawabnya, Jaehyun tahu bahwa Ten akan berteriak 'Ya' dengan wajah marah dan terluka.




Jaehyun membayangkan betapa buruknya selama ini dirinya, begitu mengesalkannya dirinya selama ini pada orang lain di sekitarnya. Rasanya menyedihkan sekali, entah apa yang ia buat di kehidupan sebelumnya. Sungguh, Jaehyun mana tahu jika ia akan menjadi seperti ini. Menjadi orang menyebalkan dan menjengkelkan.






.








Jaehyun terkejut saat menemukan nyonya Lee menatapnya dengan tatapan kecewa setelah keluar dari kamarnya. Ia menemukan tuan Lee sedang memeluk Taeyong, sudah hampir dua bulan ia baru melihat Taeyong sekarang. Tubuhnya lebih kurusan dari yang sebelumnya, namun tatapan kecewa nyonya Lee lebih membuatnya merasa akan ada sesuatu yang buruk setelah ini.






"Apakah sebegitu bodohnya anak saya, sampai harus kau bentak dirinya wahai tuan muda Jung?" Nyonya Lee hampir berteriak emosi jika ia ingat putra semata wayangnya sedikit trauma dengan bentakkan dan teriakkan. Cerita Taeyong kemarin sore saat ia berkunjung, benar-benar membuatnya kecewa setengah mati hingga ia harus repot-repot bersama sang suami bertandang ke kediaman Jung untuk meminta penjelasan.




Vintage ✔[Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang