Part I

764 36 9
                                    

Holmes tengah duduk membelakangiku ketika aku sedang menikmati sepotong telur dadar yang masih hangat. Kulihat ia sedang membaca sebuah surat yang sepertinya dilipat tiga kali--melihat dari lekukannya--. Setelah meneguk secangkir teh, aku segera mengambil mantelku dan kembali duduk sambil membaca Daily News hari ini.

"Kau mau kemana, Watson?" suaranya yang berat namun tegas memecah keheningan.

"Tidak, hanya bersiap siap. Biasanya jika kau membaca sebuah surat lebih dari 5 menit, tandanya kasus yang kita hadapi akan sedikit menantang." jawabku.

"Temanku yang baik," jawabnya sambil melipat kertas tersebut, "Sepertinya kau memang rekan yang teladan. Sikap tegas dan selalu siapmu, memang sangat membantu dalam pekerjaanku."

Jarang sekali Holmes mengomentari tentang sikapku, dan jujur, aku sangat senang mendengar pujian darinya yang berarti selama ini aku memang sangat membantu dalam pekerjaannya.

"Well," lanjutku. "Ada apa kali ini? Perampokan? Kasus penyuapan? Atau ada hal lain yang begitu menarik perhatianmu?"

"Sebenarnya bukan kasus yang menarik jika mayatnya tidak terbunuh secara brutal dan sadis. Sekarang, Watson," sambil memberikan selembar surat kepadaku, "Tolong bacakan kembali surat ini, aku ingin memastikan tidak ada bagian yang kulewatkan."

Kubuka lipatan surat tersebut, dan terkejut melihat isinya ditulis tangan. Karena biasanya, semua detektif yang membutuhkan bantuan Holmes, menulis suratnya dengan alat ketik--atau bertemu dengan Holmes secara langsung--. Kusandarkan badanku ke kursi sambil membacakan isi surat tersebut, dan temanku tampak mendengarkannya dengan teliti.

"Kepada : Mr. Sherlock Holmes

Mr. Holmes yang baik,

Kuharap kau sendiri yang menerima dan membaca surat ini. Sebuah pembunuhan kejam telah terjadi di Thunder Bay Street No. 27F. Pembunuhan diduga terjadi pada pukul 00:55. Pemilik rumah, Mr. Jonathan Andrey telah dibunuh secara brutal di kamar tidurnya, tepatnya di lantai dua. Mayatnya tergeletak dengan 15 butir paku yang tertusuk di wajahnya. Kami juga menyadari adanya luka tusuk di bagian jantung. Genangan darah yang berbau anyir mengelilingi sosok pria yang malang ini.

Ada sebuah kursi goyang yang di-duduki oleh sebuah boneka manekin, di lantai satu. Kami tidak menemukan banyak hal yang mencurigakan dari boneka tersebut, kecuali segenggam uang koin yang bernilai kurang lebih 23 pound di sekitar boneka tersebut.

Kembali ke kamar Mr. Andrey, tempat dimana jasadnya ditemukan. Kami menemukan sehelai kertas di meja--yang sepertinya adalah meja kerjanya-- , kertas itu berisi kata "SACRIFICE" yang ditulis dengan darah dan tulisannya terlihat kurang rapi.

Saksi yang bisa kau wawancarai adalah Mr. Abel Morrock. Ia mengakui kalau ia adalah orang pertama yang menemukan jasad korban. Mr. Abel bekerja sebagai pengantar roti di toko Ray Bakery. Pada pukul 00:30, pihak Ray Bakery mengaku mendapatkan pesanan satu kilogram roti dari Mr. Andrey. Pukul 01:00, Mr. Abel ditugaskan untuk mengirim roti tersebut ke alamat Mr. Andrey.

Setelah melihat manekin di lantai satu, Mr. Abel yakin ada yang tidak beres. Ia pergi ke lantai dua untuk mengecek keadaan Mr. Andrey, dan ia melihat jasadnya yang tergeletak dengan kondisi sebagaimana yang kuceritakan tadi. Mr. Abel siap untuk kau wawancarai di Ray Bakery pada jam istirahat--sekitar pukul 12:30 sampai 13:30--.

Jika kau punya waktu luang, kami sangat mengharapkan bantuanmu, Mr. Holmes.

Terimakasih,
~ Detektif Thunder Bay"

"Benar benar kasus yang gila!" komentarku sambil melipat kembali surat tersebut. "Aku yakin Mr. Andrey melakukan kesalahan yang membuat si pembunuh sakit hati sehingga tega melakukan pembunuhan sekejam ini."

"Well, kita tidak bisa menyusun teori disini, Watson. Itu adalah hal yang tabu, karena kita masih belum memiliki informasi yang cukup.
Apakah kau ada jadwal pergi siang nanti? Aku harap kau bisa ikut bersamaku ke Ray Bakery pukul 12:30 nanti." 

"Baiklah," sambil menegakkan badanku. "Aku tidak sibuk hari ini."

"Bagus. Bersiaplah, kita akan berangkat pukul 12:10, aku tidak mau kita terlambat." kata Holmes, sambil bangkit dari kursinya dan mengambil mantel rumahnya.

Pukul 12:05, kami pergi meninggalkan Baker Street menggunakan kereta kuda. Aku yakin Holmes sangat tertarik dengan kasus ini. Ia menggumamkan isi surat tadi berulang-ulang.

Satuan Detektif di Thunder Bay terlihat seperti detektif amatiran. Ia melaporkan kejadian pembunuhan tanpa memberikan informasi lebih lanjut tentang korbannya.

"Bagaimana pendapatmu tentang Detektif Thunder Bay?" tanyaku.

"Memangnya kenapa?" jawabnya sambil menyandarkan badannya dan menoleh kearahku.

"Mereka sepertinya tidak profesional." sahutku sambil menarik senyum tipis di wajahku. "Mereka melaporkan berita pembunuhan tanpa menjelaskan informasi tentang korbannya."

Pandangan Holmes kembali terfokus kedepan dan memberikan surat tadi kepadaku. "Bacalah tulisan di lembar belakangnya, Watson. Aku lupa memberitahumu tadi."

Aku terkejut melihat ada tulisan dibelakang surat tersebut yang dari tadi tidak kusadari. Tulisan ini nampaknya ditulis oleh orang yang sama, namun ditulis pada waktu yang sibuk--tulisannya terlihat agak berantakan karena sang penulis terburu buru--. Kubacakan tulisan tersebut dengan ekspresi agak heran.

"Satu lagi, Mr. Holmes. Maaf aku lupa menyampaikannya di kertas bagian depan. Mr. Andrey adalah orang yang tertutup, ia juga diduga membuka praktik ilmu hitam di rumahnya. Usianya saat meninggal adalah 44 tahun dan kami sedang berusaha mencari informasi tentang keluarga terdekatnya."

Sherlock Holmes : Tragedi Thunder Bay [FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang