Lagi lagi pikiran ku tak terkendali, semesta
Dari lubuk hati ku yang terdalam, seakan ada dorongan agar selalu memikirkan nya, selalu memperhatikannya
Lagi lagi pula aku tersadar, untuk apa? Untuk apa jutaan detik yang aku korbankan untuk mendapat dia yang keras kepala itu,
karena mau sekeras apapun aku mencoba, hatinya tidak akan pernah untukku, tidak akan pernah.
Tiap malam, tiap detik, aku selalu merutuk i diriku, '' hey, dia sudah bahagia, bukan kah itu yang kuinginkan? ''
Rasanya beda semesta, rasanya tidak nyaman melihat dia bahagia bukan karena ku, bukan karena candaanku, bukan karena kekonyolan ku, sungguh aneh bukan?
Aku tak tau perasaan apa ini, aku hanya ingin melihat nya bahagia tapi aku tak ingin jika senyumnya terbit bukan karena diriku,
Untuk itu aku mohon semesta, hapuslah, bakarlah, pendamlah, musnahkanlah perasaan ini, karena aku sendiri pun tak tau melenyapkannya.