27

252 23 0
                                    

Elsa menepati janjinya. Ia membawa teman-temannya ke istana dan mengajak mereka berkeliling Arrendle. Bukan hanya itu, Elsa juga memboyong keluarga Don, untuk sementara mereka akan tinggal di istana karena rumah mereka masih dalam perbaikan.Untuk masalah kebun pun sudah diurus oleh orang-orang suruhannya.

"Hah, ternyata negeri ini tidak seprimitif dugaanku. Arsitekturnya—sungguh luar biasa. " Melihat kemegahan istana Arrendle membuat Kristoff berdecak kagum.

Raja tertawa melihat binar dimata mereka.

"Namamu, Kristoff bukan? "

"Benar, baginda raja. " Ana dan Hans hampir saja tertawa terpingkal melihat Kristoff yang urakan tiba-tiba berubah jadi sangat sopan.

"Benda-benda milikmu itu, apa sebutannya? Menurutku itu luar biasa. Setelah ku fikir-fikir benda-benda seperti itu pasti akan sangat bermanfaat, tetapi juga jadi amat berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah. " Kata sangat Raja dengan raut teramat serius seolah sedang membahas tentang bahaya rudal.

Bagi Kristoff, 'come on, ini hanya sebuah drone. '

"Maksud ayahku, terimakasih kalian telah meminjamkan alat-alat tersebut kepada kami. Tidak bisa dipungkiri, itu sangat membantu. Tapi akan lebih baik jika kalian membawa serta barang-barang itu kembali ke dunia kalian saat kalian pulang nanti. " Jelas Elsa.

"Ah, benar. Ternyata sudah hampir seminggu dari waktu yang kau janjikan. Berarti besok adalah hari terakhir kami. " Kata Ana , sedih.

"Tenang saja kita akan sering-sering kemari. " Kata Kristoff menenangkan Ana.

Ingin rasanya Hans memukul kepalanya. Mudah sekali ia berkata seperti itu seolah Arrendle adalah taman bermain yang bisa sering-sering dikunjungi.

Sebenarnya ia juga berharap bisa sering kemari dan bertemu Elsa, namun ia tidak gegabah.Mesin yang mereka ciptakan masih banyak yang perlu diperbaiki, bagaimana jika mereka mengalami kecelakaan saat melintasi dimensi. Belum lagi setelah pulang nanti kita akan dihadapkan pada masalah di dunia mereka sendiri. Masalah tugas yang menumpuk, membersihkan rumah, menyembunyikan mesin yang terbilang besar itu, merawatnya dan lain-lain.

"Apakah kami boleh sering berkunjung, Elsa? " Tanya Ana.

" Berkunjunglah sesekali, jangan terlalu sering. Kita tidak tau apakah ketika kalian melintasi dimensi yang berbeda dengan kapsul itu, apakah akan ada pengaruhnya bagi dunia kalian maupun dunia ini. Dan yang paling penting, hubungi aku terlebih dahulu jika kalian ingin berkunjung, ini demi keselamatan kalian. Kalian bisa saja dianggap penjahat oleh penjaga perbatasan. Ah ya, aku hampir lupa, perbaiki kapsul itu, kalian akan gegar otak jika terus mengalami benturan sekeras itu didalam kapsul."

Kristoff bersungut-sungut, "Hei biarpun begitu, kapsul itu yang sudah mengantarmu kembali kesini. "

"Aku bukannya menjelek-jelekkan mesin itu, aku ini mengkhawatirkan keselamatan kalian."

"Hahaha, semenjak perang melawan Blackwitch usai, kau jadi lebih ceria, Elsa." Kata Ana.

"Aku selalu seperti ini. "

Hans setuju dengan Ana,
"Tidak, biasanya kau sangat irit berbicara. Kau jarang sekali menanggapi perkataan Kristoff. "

"Ah, bagaimana bisa kalian berkata demikian? Putriku ini terkenal sangat ramah kepada orang-orang dan juga sangat manja terhadap ayahnya. " Kata Sang Raja sambil merangkul pundak putrinya.

"Hahaha." Mereka semua tertawa sedangkan Elsa memberengut kesal.


Saat ini Hans, Kristoff, dan Ana sedang berada dalam kapsul. Hari ini mereka akan kembali. Mereka bertiga sama-sama berat meninggalkan Arrendle. Hans dan Ana berat berpisah dengan Elsa. Meski hanya sebentar di Arrendle mereka jadi merasakan bagaimana senangnya memiliki keluarga, namun sekarang mereka harus kembali ke kehidupan mereka yang sepi. Kristoff merasa sedih karena merasa masih banyak yang harus ia pelajari tentang Arrendle.

Jujur Elsa pun merasa sedih harus berpisah dari teman-temannya, ingin rasanya ia ikut kembali bersama mereka, toh ia sudah tidak berkewajiban memerintah Arrendle,ia sudah bersumpah tidak naik tahta. Namun Arrendle membutuhkan dirinya, ia harus membenahi tatanan negeri ini, mulai sekarang mereka tidak bisa memilih Raja berdasarkan keturunan namun berdasarkan kemampuan mereka.

"Hah, padahal kemarin kita sudah mengelilingi seluruh Arrendle dan berjanji tidak akan sedih sewaktu pulang, tapi sekarang tiba-tiba aku merasa berat. Hei Elsa, kau sungguh tidak ingin pulang bersama kami? " Tanya Hans memastikan, siapa tahu ia berubah fikiran.

"Tidak,aku masih harus mengurus sesuatu. "

"Huhu, aku pasti akan merindukanmu Elsa. " Setelah puas semalaman menangis, pagi ini air matanya tetap mengalir keluar.

"Kau bisa mengunjungi jika kau merindukanku. "

"Ah iya, bagaimana cara kami menghubungimu? " Tanya Kristoff. Ia ingat Elsa pernah bilang meraka harus menghubunginya terlebih dahulu sebelum berkunjung. "

"Gunakan kalung pemberianmu untuk memanggilku. cukup kalian genggam liontinnya dan sebut namaku. "

"Kau ini seperti jin saja, kami sebut namamu lalu kau datang dan mengabulkan permintaan kami. Hahaha" Gurau Hans.

Namun Kristoff dan Ana hanya menatapnya datar seolah berkata, "Gurauannya sungguh tidak lucu. "

"Apa? Aku inikan hanya berusaha menghibur kalian. "

Setelah beberapa menit akhirnya mesin siap untuk dioperasikan.Sebelum menarik tuas, Kristoff kembali bertanya, " Hei Elsa, apakah ada Blackwitch yang kalian buang itu sampai di  tempat kami? Bagaimana kalau mereka menunggu kami disana dan menghadang kami? Kau harus mengutus orang untuk melindungi kami, karna bagaimanapun kami juga telah berjasa bagi Arrandle."

"Huh, ada beberapa titik tempat pembuangan para Blackwitch di kota kalian, tapi aku pastikan mereka membuangnya dititik yang berbeda dengan tempat aku sampai. "

"Huh, syukurlah. Kalau begitu sampai jumpa. "

"Sampai jumpa Elsa, aku berharap bisa segera bertemu denganmu lagi. " Kata Ana.

"Kami akan menjemputmu lagi, Elsa. Saat itu terjadi, kami akan membawamu ke tempat-tempat yang bagus, kau pasti bosan melihat salju dimana-mana. " Tambah Hans.

"Iya sampai jumpa. Aku akan menunggu kalian menjemputku. "

Princess ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang