26

138 21 0
                                    

Setelah membereskan sisa kekacauan dan mengamankan seluruh tahanan.Saat ini seluruh penduduk Arrendle tengah berkumpul di alun-alun kota untuk menyaksikan pemenggalan sayap blackwitch secara masal sebelum pada akhirnya mereka akan dibuang ke dimensi lain.

Tidak hanya para blackwitch yang terlibat peperangan namun ada juga blackwitch yang secara sukarela menyerahkan diri untuk dipenggal sayapnya karena raja menjanjikan mereka kehidupan yang baru.
Bagi sebagian ras blackwitch,pembuangan dan hidup berdampingan namun diasingkan itu sama saja.

Raja sendiri yang memimpin upacara tersebut.Setelah diobati oleh Qory,kesehatannya berangsur membaik.Dan saat ini ia bersiap untuk memenggal sayap Rora.

"Suami macam apa yang membiarkan istrinya dipermalukan dan jadi bahan tontonan seperti ini." Kata Rora sambil meringis.Ia tertunduk lesu akibat ramuan yang dibuat oleh Qory.Ramuan tersebut membuat orang menjadi lemas lumpuh untuk sementara waktu.

Raja menatap Rora tanpa ekspresi.
"Lalu istri macam apa yang tega mengkhianati suaminya dan berencana untuk mengambil alih kerajaannya."

Terlihat kilat kemarahan dimata Rora.Ia tidak ingin pergi dari Arrendle,namun ia juga tidak sudi untuk memohon kepada raja   di depan seluruh penduduk Arrendle seperti ini.

"Rakyat ku sekalian!Hari ini kita akan bersama-sama menyaksikan pemenggalan sayap terhadap para blackwitch yang akan dimulai dari seseorang yang pernah menjadi ratu kalian.Dengan ini aku ingin menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara kalian dan penghuni istana,sekalinya berkhianat maka akan mendapatkan hukuman yang setimpal.Dan juga aku peringatkan kepada kalian yang berkhianat namun belum ketahuan atau yang berniat untuk berkhianat,urungkanlah.Arrendle masih bisa memaafkan selama kejahatan kalian belum terendus." Ucap raja membuka upacara.

"Hidup raja!"

"Hidup!"

"Hidup Arrendle!"

"Hidup!"

"Arghh!Aaaa" Jerit Rora ketika pedang sang raja memotong kedua sayapnya.Darah berwarna merah gelap mengucur dari punggungnya.Para tabib yang telah bersiaga langsung menghampirinya dan menghentikan pendarahannya agar ia tidak tewas.Tujuan pemenggalan itu selain memberikan hukuman tetapi juga untuk memberikan kehidupan yang baru,bukannya untuk membunuh.

Setelah Rora diikuti dengan para blackwitch lainnya.Dan yang terakhir adalah Kora.Mungkin karena gilirannya paling akhir,khasiat ramuan Qory mulai berkurang.Kora memberontak saat sayapnya akan dipenggal.

Ia terbang tinggi-tinggi ke langit sambil menyandera Elsa yang saat itu sedang lengah.

"Berani-beraninya kau memenggal sayap putriku." Suara Kora menggelegar memecah suara riuh penduduk Arrendle yang kaget melihat Elsa disandera.Semua orang disana tahu bahwa Elsa belum menemukan burung tunggangannya.Sekalinya ia jatuh maka tubuhnya akan menghantam tanah.Penduduk yang lain tidak bisa berbuat banyak karena Kora tidak segan untuk menyakiti Elsa.

"Lepaskan dia!" Seru sang raja yang tidak mampu menyembunyikan kemarahannya.

"Lepaskan?Maksudmu seperti ini?" Kora melepas pegangannya pada Elsa membuat tubuhnya melorot jatuh.Sontak penduduk Arrendle bersorak panik.Dengan cepat Kora kembali menahan tubuh Elsa dan kembali membawanya ke atas.

"Hahaha.Ini belum seberapa.Aku akan membuat putriku mengalami nasib yang sama seperti yang dialami oleh putriku." Ancam Kora.

Elsa masih menahan diri. Sebenarnya tidak sulit baginya untuk melepaskan diri, namun ia menahan diri.

'Toh sebentar lagi pertolongan akan datang. ' Pikirnya. Elsa memberikan kesempatan bagi teman-temannya untuk melakukan tugasnya.

Tiba-tiba muncul sebuah drone.Baling-baling drone tersebut menyayat lengan Kora.Tidak dalam namun mampu membuatnya berjengit kaget lantas membuat Elsa terlepas dan terjun ke bawah.

Penduduk Arrendle kembali berseru panik.Melupakan alasan bagaimana benda itu bisa terbang di sekitar Kora dan melukainya.

'Kwakkkk'

Suara nyaring tersebut dibarengi dengan munculnya seekor burung rajawali berwarna putih bersih yang terbang dibawah Elsa sehingga tubuh Elsa mendarat diatas burung tersebut.Sesegera mungkin Elsa bangkit dan berpegangan pada buku di leher burung tersebut.

"Kau datang tepat pada waktunya." Ucap Elsa sambil mengusap bulu burung tersebut setelah mereka mendarat.

Karena mereka terlalu fokus pada Elsa,mereka sampai melupakan Kora yang masih mengudara.Merasa terjepit,Kora memutuskan untuk melarikan diri terlebih dahulu.Sayang,sudut mata Elsa menangkap pergerakan Kora.Ia langsung membuat rantai untuk mengikat tubuhnya.Karena sayapnya tidak bisa mengepak akhirnya ia jatuh membuat suara debaman yang cukup kuat.

Dilain tempat Kristoff,Hans dan Ana sedang melakukan tos untuk merayakan keberhasilan mereka.

"Orang yang cerdas selalu dua langkah. didepan orang yang kuat." Gumam Hans.

"Hmm,tidak sia-sia aku membelinya."

"Hmm,tidak sia-sia aku mengeluarkan uang untuk drone itu." Kata Ana menyindir Kristoff.

"Anyway,setelah dari Arrendle—bagaimana kalau kita berkencan?" Tanya Kristoff mengabaikan sindiran Ana.

Mata Ana membola,"Aku pikir kau menyukai Elsa."

"Elsa?Bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu?"

"Kau selalu sinis padaku berbanding terbalik dengan caramu memperlakukan Elsa.Kau selalu baik padanya."

"Hei-hei, nona. Dia akan menenangkan dari ekspedisi ini jika aku tidak bersikap baik. "

"Kau tau—sebenarnya aku selalu merasa gugup saat bersamamu.Aku berusaha untuk berbicara manis padaku,namun malah kata-kata tidak pantas yang keluar dari mulutku.Entah mengapa perkataan dan fikiranku tidaklah sinkron. " Sambung Kristoff.

"Dasar penjilat." Sarkas Hans sambil berlalu menghampiri keluarga Don.
Kristoff hanya menanggapinya dengan juluran lidah.

"Emm baiklah,aku terima tawaranmu asal kau yang bayar biaya kencannya.Hmm..tiket nonton,popcorn,uang makan—"

Krisoff berdecak kesal,"Kau fikir aku tidak punya uang?"

Ana hanya terkekeh geli karena niatnya menggoda Kristoff ternyata berhasil.

Elsa menghampiri Kora yang masih saja berusaha untuk melepaskan diri.

"Aku akan mengakhiri permainan yang sudah kau mulai." Kata Elsa.Ia mencabut pedang pemberian ayahnya yang ia pakai saat pernah terakhir kali dari selongsongnya lalu mengangkatnya tinggi-tinggi kemudian menghunuskan nya ke jantung Kora.

"Inilah hukuman bagi penghianat yang tidak pernah jera dan menyesal sudah melakukan kesalahan.Jika dulu kau bisa selamat, namun kali ini tidak. Aku sudah sekarang nyawamu tinggal satu. Tapi untuk amannya, aku akan menjadikan jasadmu sebagai makanan hewan buas. Hidup Arrendle! "

"Hidup!"

"Hidup yang mulia raja!"

"Hidup!"

"Hidup Putri Elsa!"

"Hidup!"

Princess ElsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang