MTAI 2 (Bibi lee)

1.2K 44 5
                                    

"Aliya bangun!!!" teriak seseorang dari balik pintu.

Gadis itu masih enggan untuk membuka matanya dan mengabaikan teriakan dari luar, ia semakin menenggelamkan tubuh mungilnya dibawah selimut tebalnya.

Krek.

Setelah lelah untuk berteriak, nanda segera membuka pintu dan masuk kedalam kamar sahabatnya itu, nanda hanya menggeleng gelengkan kepalanya ketika melihat aliya yang masih tertidur dengan nyenyaknya.

"Yaampun, Aliya bangun! Ini udah siang tau! Kita ada kelas pagi, lo ngga lupa kan?!" teriak nanda kesal.

"Iya iya gue bangun, ngga usah pake teriak teriak juga kali." gumam aliya dengan suara serak khas orang yang baru bangun. Aliya mendudukkan dirinya diatas ranjang, sembari mengucir rambut panjangnya.

"Anak gadis ngga boleh bangun siang siang, nanti jodohnya dipatok ayam baru rasa, cepetan mandi al nanti kita telat." omel nanda sembari menyibakkan selimut yang membalut tubuh aliya.

"Aduh nanda, lama lama lo kayak mak mak deh bawelnya."

Nanda mendesis kesal, "sekarang udah jam delapan lewat lima menit al, kita ada kelas jam sembilan, lagian lo kalo mandi lama, cepetan deh. Gue ngga mau telat." omel nanda panjang lebat.

"Oke, 10 menit gue udah selesai dan lo silahkan tunggu diluar." aliya mencubit kedua pipi nanda dengan gemas sebelum ia memasuki kamar mandi.

Nanda mendesis, "Bisa ngga sih, ngga usah main nyubit nyubit pipi? Sakit tau?!" teriak nanda dengan sesekali mengusap kedua pipinya yang merah akibat ulah dari sahabatnya itu.

Aliya yang mendengar teriakan nanda dari dalam kamar mandi pun hanya terkekeh, ia memang hobby untuk membuat nanda berteriak.

15 menit kemudian aliya sudah siap dengan pakaian castualnya, ia berjalan menghampiri nanda yang tengah duduk diruang tamu sembari memainkan ponselnya.

"Yuk, keburu telat." ujar aliya setelah berdiri tepat didepan nanda.

Nanda melirik jam yang melingkar manis ditangan kirinya sekilas, lalu mendongakkan kepalanya menatap aliya tajam. "Lo telat 5 menit." ujar nanda kesal.

"Yaelah lima menit doang, yuk." aliya menarik nanda keluar apartemennya.

Sedangkan nanda yang dibelakangnya hanya menggerutu kesal.

"Udah ngga susah ngomel, nanti aja kalo mau ngomel pulang kuliah aja." ujar aliya yang masih setia menarik tangan nanda.

Nanda diam tanpa mengucapkan sapatah katapun. 30 menit kemudian, aliya dan nanda pun telah sampai dikampus. "Huh, kita masih punya banyak waktu nih kekantin dulu ya gue laper." ujar aliya sembari mengusap perut datarnya.

"Mau makan apa dikantin aliya? Lidah lo kan belum terbiasa sama makanan disini."

"Oh iya ya, tapi gue laper banget... " ujar aliya dengan tampang melasnya.

Nanda hanya menghembuskan nafasnya, terkadang nanda merasa aneh dengan sahabatnya itu mereka sudah tinggal di korea kurang lebih satu tahun lamanya dan aliya sama sekali belum terbiasa makan makanan khas korea. Ada sih yang jualan makanan khas indonesia tapi harga satu porsinya aja bisa buat naik bus pulang pergi selama satu minggu.

Married to an idol Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang