cepat atau lambat pasti akan mekar

2

Suatu hari Byungchan merasa badannya aneh, sepertinya dia mulai sakit karena beberapa hari terakhir dia sering keluar malam dan kurang tidur. Ya, Byungchan memang lemah.

Dia tentu saja memberitahu pacarnya lewat pesan singkat, Seungwoo malah meneleponnya.

"Sayang, Kamu sudah makan? Apanya yang sakit?" Tanya Seungwoo.

"Aku sudah makan, tadi sudah minum paracetamol juga. Yang sakit? Aku juga nggak tahu, rasanya lemas saja, tapi tidak ada sakit tenggorokan, atau sakit perut, atau pusing juga tidak ada." Jelas Byungchan.

"Aku ke sana sekarang, ya. Jenguk kamu." Kata Seungwoo.

"Yang." Panggil Byungchan.

"Iya?"

"Bisa nggak malem ini kamu tidur di tempatku." Pinta Byungchan, Byungchan lalu panik sendiri. "Tapi repot, ya. Kan, besok kerja."

"Nggak masalah. Aku bisa berangkat kerja dari tempatmu. Sekarang aku mau siap siap dulu, kamu tidur, ya." Kata Seungwoo.

Setelah itu sambungan telepon diputus dan Byungchan benar benar tidur seperti apa kata Seungwoo. Byungchan tenang karena Seungwoo punya kunci untuk masuk ke tempat tinggal Byungchan, jadi Byungchan tidak perlu lagi membukakan pintu.

Byungchan tinggal di apatemen tipe studio seorang diri. Tiap Seungwoo masuk ke ruangan itu dia akan disuguhi bau feromon Byungchan.

Meskipun beta tidak dapat menghirup bau feromon bukan berarti mereka tidak memiliki feromon. Alpha dan omega tentu dapat mengenali bau feromon beta dan membedakannya dari bau alpha dan bau omega.

Jadi Seungwoo bisa langsung menyimpulkan ada yang berbeda dari feromon Byungchan kali ini. Cara setiap alpha dan omega menggambarkan bau feromon bisa saja berbeda beda, kali ini Seungwoo menggambarkan bau Byungchan sebagai hangat dan manis -mengundang lapar.

Seungwoo mendekati Byungchan yang tertidur menyamping menghadapnya. Dia sentuh bahu Byungchan dan Seungwoo bisa merasakan panas badan Byungchan.

Byungchan terbangun, langsung memanggil, "Seungwoo?" Byungchan langsung saja bangun dan memeluk Seungwoo, erat sekali, "Kangen. Mau cium."

Seungwoo mengubah posisi mereka menjadi posisi duduk yang nyaman dan mereka berciuman.

Seungwoo merasakannya, suhu badan yang meningkat, rasa tidak nyaman pada tubuh dan feromon yang mengundang. Seungwoo melepas ciuman mereka. "Byungchan, kamu heat!"

"Hah?" Byungchan kebingungan. Dia baru saja bangun tidur dan Seungwoo malah menanyainya macam macam.

Seungwoo melepaskan pelukan Byungchan yang erat untuk melihat wajah Byungchan. Tangannya menggenggam bahu Byungchan. "Kamu ingat kamu pernah cerita kalau kamu punya organ reproduksi omega lengkap? Kamu ingat kamu pernah cerita kamu punya kemungkinan jadi omega?" Tanya Seungwoo.

"Tapi kata dokternya kalau sampai umur dua puluh belum heat, berarti organnya nggak aktif." Jawab Byungchan. "Makanya sekarang aku beta."

"Tapi kamu heat sekarang." Kata Seungwoo.

"Hah!?" Byungchan terkejut.

Seungwoo tersenyum, "Memangnya tidak sadar?"

Byungchan tidak menjawab, terlihat kebingungan.

"Mungkin belum, dari baunya kamu belum betul betul masuk heat." Kata Seungwoo.

Byungchan bertanya, "Kalau benar aku heat bagaimana?"

"Ya, tidak masalah." Jawab Seungwoo. "Terserah padamu mau ditemani atau mau sendiri dulu."

Byungchan merengek, "Temenin...."

"Tapi," Seungwoo menelan ludah sebelum melanjutkan perkataannya, "Aku nggak akan tahan nggak macam macam padamu. Boleh?"

"Bo- Tapi kalau melakukannya sekarang ada kemungkinan hamil, ya?" Pipi Byungchan memerah.

Seungwoo pun tersipu membayangkan Byungchan hamil anaknya.

"Kalau begitu aku keluar dulu beli kondom. Aku tidak akan suruh kamu minum obat macam macam, takutnya tidak cocok, nanti kamu malah sakit." Kata Seungwoo. Dia bergegas pergi ke toko terdekat.

Ketika dia kembali, heat Byungchan semakin menjadi, Byungchan basah dan tegang, Byungchan bingung dan menangis.