Bapak Pulang

6.8K 159 2
                                    

Matahari telah tenggelam. Malam mulai gelap saat pintu rumah Karti diketuk dari luar. Sesaat Karti diam, menajamkan pendengarannya.

"Ayu, Bukakan pintu, Nduk. Ini, Bapak," panggil sebuah suara yang sangat Karti kenal.

Karti beranjak. Dibukanya pintu ruang tamu dengan derit yang khas.

"Kang," sapa Karti saat berhadapan dengan Rusno yang berdiri di depan pintu.

"Asyik... Bapak pulang." Ayu menghambur memeluk tubuh lelaki jangkung itu.

Gadis mungil itu menarik-narik tangan bapaknya agar segera masuk dan duduk.
"Bapak kok lama sekali nggak pulang," rajuknya dengan bersandar di tubuh bapaknya yang kian hitam terbakar sinar matahari.

Rusno tersenyum dan mengacak rambut putrinya penuh kerinduan.
"Sana kamu buka sendiri kardusnya. Ada oleh-oleh bapak untuk Ayu," kata Rusno menunjuk salah satu kardus yang tergeletak di lantai.

Ayu menyeret kardus yang dimaksud bapaknya dengan gembira menuju kamar.
Sementara Karti masih berada di depan pintu. Matanya menoleh ke sana ke mari menembus gelap mencari sesuatu. Tak dilihatnya siapapun di luar.

"Akang, mana?" tanya Karti sambil mendekat ke arah Rusno. "Katanya..." Karti menagih sesuatu.

Rusno terkekeh melihat raut penasaran sang istri.
"Nanti, kita siapkan dulu kamarnya."
Karti hanya manggut-manggut mendengar penjelasan suaminya.

Rusno yang lelah setelah bepergian jauh, segera mandi kemudian makan dan beristirahat ditemani Karti, sang istri.

----------
Keesokan harinya, Rusno dan Karti membersihkan kamar belakang yang sudah lama tak terpakai. Rusno mengecat kamar tersebut, mengkombinasikan warna hijau dengan beberapa warna lainnya.

Terlihat sebuah tempat tidur berkelambu dengan seprei motif daun-daun. Di bagian sudut lurus dengan pintu, terdapat sebuah meja yang dipotong kakinya hingga tingginya hanya selutut orang dewasa.

Di atas meja kecil itu, disediakan kembang boreh, cermin, boneka kayu, dakon dan sebuah bakul kosong terbuat dari anyaman bambu. Rusno memasukkan tiga ekor Yuyu ke dalam bak kecil berisi air yang diletakkan di tengah ruangan. Aroma kemenyan yang dibakar mengalahkan wangi pandan bubur putih di mangkok jago yang berada tak jauh dari bak hitam itu.

Karti mengikuti gerakan Rusno yang bersila di depan bak yang di dalamnya terdapat Yuyu yang sedang berenang.
Mulut Rusno komat-kamit merapal mantra yang diajarkan Ki Parjan.

Tak lama kemudian sesosok makhluk mungil menembus pintu yang tertutup. Aroma tak sedap menyeruak. Karti menatap nanar makhluk astral yang tersenyum ke arahnya. Seorang anak laki-laki berkepala gundul dengan ingus yang terus keluar dari hidungnya dan sebuah bisul yang memecah mengeluarkan nanah di pelipis kanannya. Karti bergidig saat makhluk itu semakin mendekat.

Mual tak dapat dielakkan. Kepala Karti tiba-tiba menjadi pening saat terbayang harus menyusui bocah menjijikkan itu. Karti muntah dan pingsan di tempat duduknya.

BERSAMBUNG

#CerbungChallenge
#ILOWNA
#Infinitylovink
#AnPurbalien

KARMA PESUGIHAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang