3. Perhatian dikit, nggak ngaruh

3.5K 272 57
                                    


Play song: Sleep Well - D4vd


__________________


Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kini Cakra dan anggota kelompoknya sudah tiba di lokasi tempat mereka akan mengabdi dan menjalankan segala program KKN yakni sebuah desa yang lumayan terpencil di kota Cirebon, Jawa Barat. Semua anggota kelompok sudah turun dari mobil begitupun Mora. Mora menyempatkan diri untuk melihat ke sekitar. Sekarang dirinya tengah berada di halaman depan kantor balai desa yang cukup luas. Letak balai desanya berdampingan dengan letak Masjid. Sekarang hari sudah pukul sepuluh malam, suasana di desa cukup sepi hanya beberapa warga yang sepertinya adalah beberapa aparat Desa dan Karang Taruna. Memang di jalan Cakra sempat mengatakan kalau mereka akan disambut oleh sekdes dan karang taruna sesampainya di balai desa nanti. Omong-omong Cakra, lelaki itu tengah berbincang dengan tiga orang seorang pria setengah paruh baya ditemani Agas dan Yoseptian.

"Brrr, dingin juga disini.” Mora memasukan kedua tangannya di kantong hoodie warna hitam yang tengah dikenakannya itu. Gladys memeluknya dari samping dengan muka kantuk."Gue juga kedinginan, Mor. Butuh pelukan!”

“Geli banget please.” Mora memutar bola matanya malas. Gladys ini memang tipe orang yang suka sekali dengan physical touch dan clingy juga.

“Jadi ini mereka semua anggota kelompok saya, Pak,” ucap Cakra sembari memberikan isyarat dengan lirikan matanya agar semua anggota kelompoknya berkumpul.

Pria setengah paruh baya yang berstatus Sekdes itu pun mengangguk.”Kita ngobrolnya di dalam saja, Mas. Kasihan pada kecapekan pasti. Nanti karang taruna juga lagi nyiapin makanan sekaligus minuman buat kalian.”

Cakra mengangguk. Kemudian Sekdes mengiring mereka semua untuk memasuki sebuah rumah—lebih terlihat seperti bangunan kantor tepat di samping balai desa dan di belakang Masjid. Mora mengekor saja di belakang bersama Gladys memasuki bangunan tersebut.

“Nah sebelumnya perkenalkan dulu, nama saya Pak Adi selaku Sekdes di desa ini.” Pak Adi memperkenalkan diri kepada semua anggota kelompok setelah semuanya mendudukan diri di dalam ruang depan. Semua anggota kelompok mengangguk dan memberikan senyum sopan sembari ikut memperkenalkan diri satu per satu kecuali Cakra dan Agas yang memang sudah berkenalan lebih dulu saat survey lokasi kemarin.

“Nah tempat ini Mas, Mbak, yang bakal jadi posko kalian selama KKN. Ini bekas kantor saya dulu sebelum pindah ke bangunan sebelah timur. Saya juga sebelumnya sudah mengatakan pada Mas Cakra dan Mas Agas saat survey kemarin. Mohon maaf ya, Mas-Mas, Mba-Mba, kita hanya bisa menyediakan tempat ini untuk posko kalian,”  ungkap Pak Adi yang direspon anggukan oleh anggota kelompok.

“Enggak apa-apa ko, Pak. Ini malah lebih dari cukup untuk kita tinggal selama KKN. Kita justru sangat berterimakasih karena sudah disediakan tempat yang nyaman untuk kita tinggali,” balas Aina mewakili dan disusul anggukan dari semua anggota.

Pak Adi tersenyum lebar mendengarnya.“Ya sudah syukur kalau begitu, saya senang sekali mendengarnya. Semoga pada kerasan disini ya.”

“Pasti, Pak,” sahut Yosep mewakili.

“Dan pesan dari saya untuk kalian, tolong kerjasamanya untuk tetap menjaga norma dan mematuhi aturan yang ada di desa ini, Mas, Mbak. Bapak percaya kalian adalah mahasiswa terdidik dan orang-orang yang baik,” pesan Pak Adi sembari menatap semua anggota kelompok satu per satu.

i love u, still | new versionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang