Saat ini, aku, Maira, Hani, dan Liura sedang berada di perpustakaan. Kami ber-4 dipanggil oleh bu Winda untuk ke perpustakaan. Rasa penasaran menghampiri diriku.
"Kira-kira kita dipanggil kesini, mau apa ya?" tanya Maira, padaku. Aku hanya mengangkat pundakku, tidak tahu. Terlihat bahwa Maya menghela nafasnya.
Rasa penasaranku terjawab ketika penjelasan dari bu Winda menyapa indra pendengaranku.
"Kalian ibu pilih untuk membuat sebuah cerita pendek."
"Temanya tentang apa bu?" tanya Liura.
"Untuk tema, bebas. Dan kalian harus membuat cerita pendeknya minimal 3 judul." Aku, Maira, Hani, dan Liura hanya mengangguk, mengerti.
Setelah kami diberi 3 buah kertas, per-orang, kami memutuskan kembali ke kelas. Saat diperjalanan, kami mengobrolkan tugas sekaligus amanah yang baru saja kami dapatkan.
"Gak terlalu cepet nih waktunya?" tanyaku pada mereka. Liura tidak menggubris ucapanku, Hani hanya mengangguk, dan Maira hanya menjawab...
"Gak tau." Aku yang mendapatkan pendapat seperti itu, hanya menghela nafas.
"Tapi, kayak nya kecepetan deh. Padahal, kalo dikumpulin hari jum'at ngasih tahu ke kita jangan sekarang, tapi jauh-jauh hari sebelum hari jum'at. Ya, gak?" Sambung Maira. Aku, Hani, dan Liura hanya mengangguk, menyetujui ucapan Maira.
"Semoga kita bisa nyelesaiin cerpennya, sebelum jum'at." Ucapku. Maira, Hani, dan Liura hanya berseru...
"Aamiin." Bersama.
~ ~ ~
Bel istirahat menyapa indra pendengaran semua warga sekolah SMP Garuda, termasuk denganku.
"Yul, mau nitip?" aku yang mendengar sebuah tawaran dari temanku, langsung melihat ke arahnya, dan menggeleng.
"Gak deh, makasih tawarannya." Tolakku. Ani, teman sebangku ku, hanya tersenyum, lalu pergi meninggalkanku.
"Kira-kira judulnya apa ya?" aku bergumam sembari mengetuk-ngetuk kepalaku menggunakan pensil.
"Mungkin judul ini cocok." Aku bergumam, lagi. Namun, kali ini aku tidak sembari mengetuk-ngetuk kepalaku menggunakan pensil, melainkan menulis disalah satu kertas menggunakan pensil. Ya iya pake pensil masa pake kayu:v.
Aku yang sedang mendapatkan ide, langsung menulis dengan semangat. Bisa dibilang ide ku sedang mengalir dengan deras.
"Yuliaaa!" aku yang mendengar panggilan dari temanku langsung menghentikan aktivitas ku, dan langsung melirik ke arahnya. Dan aku bisa melihat, bahwa dia sedang menghampiriku.
"Ada apa?" tanyaku, dengan nada datar.
"Kamu udah dapet ide?" tanyanya.
"Udah, ini aku lagi nulis. Kamu dateng, jadi berhenti dulu." Jawabku. Hani hanya menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kalo kamu, udah ada?" tanyaku. Hani menggeleng.
"Ya udah kalo belum, kerjain dulu!" suruhku, Hani hanya mengangguk.
"Ya udah, aku kesana dulu." Ujarnya, aku hanya mengangguk.
Saat aku hendak melanjutkan aktivitas ku yang tadi tertunda, ide yang tadi mengalir deras, tiba-tiba berubah menjadi sangat kering. Aku menghela nafas. Dan melipatkan kedua tanganku diatas meja, dan menelusupkan kepalaku diantara lipatan tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek
RandomDidalam cerita ini, ada berbagai cerita pendek. Satu part, satu judul. [#1 - sebuahkarya (18 Juni 2020)]