Study Group [Reader insert]

666 61 9
                                    

"Hai, zheyenq,"

Aku terbangun.

Siapa yang manggil orang dengan panggilan alay itu tepat di telingaku dengan suaranya yang udah kayak video asmr.

Na-kun seorang.

Kebetulan aku bangun dengan keadaan terfan-service.

"Hai, (name), tidur nyenyak?" tanyanya sambil senyum senyum gula aren.

Karena posisinya yang bikin ambigu ini aku gatau harus mikir apalagi tentang ini leader satu.

Di kasurku, tiduran sambil menopang kepala.

Aku senyumin balik, "Nyenyak, sampe dibangunin sama makhluk gak jelas,"

"Hm? Maksudnya aku?" ujarnya dengan mode ikemen gak nahan itu.

Oke, sebagai cewek aku khilaf, ya gimana enggak, lah dianya aja pake kaos v neck item dan parfum tajir.

"Siapa lagi kalo bukan kamu! Keluar sono!" aku emosi.

"Udah, udah, bangun tidur itu terus mandi bukan ngurusin hidup orang," kata Naa-kun sambil menutup mulutku dengan jari telunjuknya.

"Shhht urusai, entar aku laporin nih!" ancamku pada Naa-kun.

"Hoo mau lapor siapa emang?"

"EMAAK ADA MAKHLUK ASING MASUK KE KAMAR AK-- AH IYA INI KAN RUMAH RUUCHAN!!!"

"Hahaha,"

---

Ini adalah kediaman keluarga Root, yang super tajir, rumah saking gedenya sampe nyari toilet aja bisa ampe minggu depan.

Dan pagi ini kami makan di sebuah family restoran yang dikelola oleh keluarga Ruuchan.

"Pagi, (name), mukamu kusut ya, kayak biasa," sapa Ruuchan. Aku ngangguk-ngangguk sambil membalas manis senyuman psikopatnya.

"(Name), cobalah sekali-kali belajar bangun pagi!" Satomi-kun marah, padahal nengok ke aku juga enggak, malah ia santai main mobile game di hpnya.

"Satomi-kun, aku di sini.."

"Sudah, sudah, lebih baik kita makan dulu untuk mengisi energi baru baku hantam," sambar Jel-kun.

Pagi-pagi udah ngajak ribut ya, emang Sutopuri doang yang kayak gini.

"Nih, (name), makanan dan minuman kesukaanmu, makan di sana bareng yuk," Naa-kun yang entah daritadi ngacir kemana ternyata ngambilin sarapan buatku.

"Ooh, makasih," lalu kita berdua pun makan di pojokan.

"WOI GAK BOLEH MESRA-MESRAAN!" Teriak Colochan.

"Hahaha," Naa-kun ketawa.

"Semua aja kau ketawain bjir," gumamku kelewat kedengaran.

"Adaw!" Tiba-tiba ada suara nyaring yang sangat imut mengalihkan perhatianku. "Huwaaang!!"

Riinu-kun sedang terduduk di lantai karena terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan, tampaknya ia kesakitan.

"Riinu-kun, kamu gak papa? Mana yang sakit?" Dengan cekatan Naa-kun langsung mengelus kepala Riinu lembut.

"Uuu.. uu.. pipiku.. sakit.. ditampar... Root.. jahaaad," ujar Riinu dengan manis dan imut dari lahir sambil berlinang air jordan.

Typo ding, air mata maksudnya.

"Oh maap, kirain nyamuk tadi," ujar Root santai.

Maap gundulmu, segede gitu dibilang nyamuk, sini gua tampar balik berani-beraninya bikin anjing kesayangan kita semua nangis.

Tapi aku juga takut digaplok pake botol beling jadi ikhlasin aja ye.

"Cup, cup, sakitnya terbang, ya, terbang!" Seperti biasa, Naa-kun memperlakukan semua orang seperti anak kecil.

Oh iya, aku lupa hal yang paling penting dari kehadiran kami semua disini.

Grup study ini kapan mulai belajarnya?

[Bersambung]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(katanya) Pangeran StroberiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang