Suara bel sekolah berbunyi tepat pada pukul 11.30 yang menandakan bahwa waktu untuk istirahat telah tiba. Lena yang memang sudah lelah akan pelajaran dan rasa canggung dengan teman sebangkunya yang baru, segera beranjak dari kursi dan melangkahkan kakinya keluar kelas menuju kantin SMA Garuda, yang ia dengar-dengar sih lumayan bervariasi dan enak.
Arlena POV
Aku melihat banyaknya kios-kios di kantin yang menjual beraneka macam makanan. Pandanganku tertuju pada kios yang menjual minuman.
"Bang, es the manis nya satu ya" tak lupa senyum kutunjukan kepada penjual minuan itu. "Oh siap". Setelah es the manis itu berada ditanganku, kukeluarkan uang 3 ribu dan kuberikan kepada orang tersebut.
Karena keadaan kantin yang memang penuh, kupilih tempat dipojok yang kebetulan saja kosong. Ku edarkan pandangan ku ke seluruh penjuru kantin. Ada sisi dimana para perempuan yang terlihat hits berkumpul, ada siswa-siswa biasa yang sekedar makan, dan juga para laki-laki yang heboh berada di pojok yang berseberangan denganku.
Dan ternyata teman sebangku ku, Razka, merupakan salah satu dari mereka. Sebab kulihat dia sedang bercengkerama dengan teman-temannya.
Tanpa kusadari, ternyata tatapan mata nya berhenti ketika melihatku. Mau tak mau, kualihkan pandanganku. Setelah minuman kesukaanku itu habis, aku segera beranjak dan kembali menuju kelas untuk sekedar duduk.
Author POV
Jangan heran ya kenapa Lena tidak makan siang, dia memang hanya makan ketika sedang mood atau ada yang menemani. Memangnya dia enggak ada teman? Tentu saja punya, tadi dia sudah berkenalan dengan beberapa murid di kelasnya. Namun belum semuanya dia hapalkan.
Setelah Arlena berada di tempat duduknya, yang berada di barisan paling pinggir dan keempat dari depan, ia menelungkupkan kepala nya diatas meja.
Tiba-tiba bunyi dering handphone terdengar dari saku rok-nya.
Jangan lupa kerja setelah sekolah! Bersikap baik dan jangan membuatku susah!
Begitulah isi pesan dari ibunya, Laras. Lena menghela napas kasar seakan-akan dia lelah akan hal itu. Dia tentu tidak keberatan utnuk bekerja, tapi, seorang manusia juga pasti merasakan lelah,bukan? Ingin rasanya ia pergi ke suatu tempat sendiri. Melupakan segala masalah yang bersaring diotaknya saat ini.
Dikembalikannya alat elektronik berlogo apel itu ke dalam laci mejanya, tak lupa ia men-silent kannya. Baru saja ia ingin memejamkan matanya, karena mengingat waktu istirahat masih lama, suara bariton mengagetkannya membuat ia terbangun dari posisinya.
"Kenapa?"
"Hah?" tanya Arlena bingung.
"Kau menghela napas" sahut lelaki itu dengan ekspresi datar.
"Oh, gapapa kok, Razka. Aku cuma ngantuk aja hehehe" jawabnya dengan tawa kecil yang sangat sering dibuatnya. Tanpa berkata lagi, Razka duduk di bangkunya disebelah Arlena.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai... hehe
Sorry kalau ada typoooo
Jangan lupa kasih vote n comment yaaaa
Love,
Manusia yang tinggal bumi
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLENA
Teen FictionSeorang perempuan biasa yang menjalani hidup sederhana. Seorang perempuan yang juga memiliki rasa takut. Seorang perempuan yang selalu tersenyum. Namun dia juga seorang perempuan yang bisa memiliki rasa dendam, cemburu, dan sifat jahat lainya. Seora...