2

21 7 0
                                    

Angin berhembus dari kaca jendela membuat helaian rambut seorang gadis berterbangan. Gadis itu memfokuskan pandangannya ke novel yang selalu ia bawa ke sekolah. Suara supir bus yang mengatakan lokasi saat ini membuat gadis itu mengalihkan pandangannya dan segera menyimpan novelnya. Setelah men-tap kan kartunya, gadis itu turun dari bus dan berjalan menuju ke rumahnya.

Saat hendak melangkahkan kakinya memasuki perkarangan rumah, suara pecahan barang terdengar sangat keras. Mendengar nya membuat gadis itu menghela napas dan menatap rumah itu dengan sendu.

"KERJAAN KAMU CUMA MENGHABISKAN UANG DENGAN WANITA-WANITA ITU. BUKANNYA URUSIN ANAK KAMU!" seru seorang wanita yang tengah menunjuk-nunjuk muka pria di depannya.

"AKU? LALU BAGAIMANA DENGAN KAMU YANG SELALU BERMALAM DI RUMAH TEMAN PRIA MU ITU?! KAMU JUGA TIDAK MENGURUSI NYA" balas pria yang tengah menahan amarahnya dengan muka merah.

Tanpa mau mendengar lebih lanjut, Lena terus berjalan menuju kamar nya yang berada di lantai dua. Ditutupnya pintu kamar berwarna coklat dengan pelan. Disandarkan dirinya ke pintu lalu terjatuh perlahan ke lantai.

Ditekuk lututnya sambil menundukan kepalanya. Muka gadis itu sekarang terlihat sangat merah akibat menahan nangis. Tak lama, air mata nya turun secara perlahan. Walaupun sedih dengan pertengkaran yang terjadi antara kedua orang tua nya, Lena masih bersyukur setidaknya orang tua nya masih utuh.

Setelah meletakan tasnya dan berganti dengan baju santai berwarna putih.

Ting!

Suara ponsel Lena berbunyi yang menandakan pesan yang masuk. Ia sedikit terkejut melihat nama yang tertera di ponsel nya itu.

"Besok gua jemput", tak mau ambil pusing karena isi pesan itu. Lena hanya membaca nya tanpa berniat menjawabnya.

Diambilnya buku pelajaran sekolah untuk dipelajarinya. Dengan keadan yang seperti ini, tidak membuat dia melupakan kewajibannhya sebagai pelajar.

Lena adalah salah satu murid yang pintar di sekolah nya yang dulu. Dia pindah ke SMA yang sekarang karena urusan 'pekerjaan' yang dimiliki ayah nya. Entah itu sungguh masalah pekerjaan atau tidak, Lena tidak memperdulikan hal itu. Yang penting ia masih bisa tetap bersekolah. Ia pun tidak masalah jika tidak mempunyai banyak teman karena ia memang termasuk murid yang introvert.

~

Lena sudah siap dengan seragam sekolah nya. Dengan gaya rambut kuncir kuda dan tidak berdandan sekecil apapun karena memang dia tidak suka dengan hal seperti itu, membuat siapapun yang melihatnya seperti melihat anak kecil yang memakai seragam SMA. Ia memang berwajah polos dan lucu. Namun tak ada yang tau sifat aslinya.

Seperti biasa, Lena tidak sarapan di rumahnya karena pasti hanya lah adu mulut yang akan didengarnya. Dia tidak memperdulikan pesan Razka semalam yang berkata akan menjemputnya. Bahkan lelaki itu tidak mengetahui alamat rumahnya, bagaimana ia bisa datang ke rumahnya.

Sesampainya disekolah, ia melihat banyak siswa yang berlalu-lalang menuju kelasnya karena jam yang menunjukan pukul 07.25, yang berarti lima menit lagi jam pelajaran dimulai.

Saat dilangkahkan kakinya ke dalam kelas bertuliskan sebelas mipa dua itu, dia melihat bangku Razka yang masih kosong. Beberapa menit setelahnya, Razka masuk ke dalam kelas dan berjalan menuju tempat duduknya dengan tatapan mata tajam kearah gadis itu. Lena menaikan sebalah alisnya seolah bertanya ada apa.

"Lo gak baca chat gua semalem?" tanya lelaki itu. "Oh, baca kok" jawab Lena sambil tersenyum, seperti biasa.

"Terus? Lo tau kan gua bakal jemput. Kenapa lo malah berangkat duluan". "Oh maaf, Razka. Aku semalam mau balas tapi aku engga ada kuota. Aku mau bilang kalo aku berangkat sendiri aja, hehe maaf ya". Ya, alasan yang bagus, Lena.

Tidak ada sahutan terdengar dari mulut Razka, lelaki itu hanya memainkan ponsel nya dan berdehem saat Lena sudah selesai berbicara.

"Emang kenapa kamu jemput aku? Lagian kamu juga naik motor kan, aku engga terbiasa hehe maaf" lanjut nya lagi.

Baru saja Razka ingin menjawab, guru yang mengajar sudah memasuki kelas, membuatnya tidak jadi berbicara.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Helowwww

Garing ya? Maap gaes, pusing mau PAS

Semangat yang mau ujian jugaaaa 😊

Jangan lupa vote n comment nya ya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARLENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang