part 3

23 13 0
                                    

Meskipun keduanya sudah mengetahui perasaan satu sama lain tapi suatu kepastian dalam sebuah hubungan diperlukan.

Pagi ini ariz dan zoya berangkat bersama sesampainya disekolah ariz dan zoya menuju kelasnya. Kedua orang itu menjadi sorotan siswa siswi termasuk agra yang memerhatikan zoya. Zoya sadar bahwa agra memerhatikannya tapi zoya tidak memperdulikan itu karena zoya sudah bisa melupakan masa lalu nya itu dan melangkah kedepan.

Saat keduanya melewati koridor tidak sedikit siswi yang membicarakan dan ada juga yang menentang kedekatan zoya dan ariz,alasannya tidak lain karena mereka merasa diri merekalah yang pantas berada disamping ariz.

"Kak boleh minta foto ga?" tanya salah satu siswi junior yang tiba-tiba menghadang mereka berdua

"Oh boleh." ucap ariz berusaha seramah mungkin kepada juniornya

"Tolong ya kak" ucap siswi itu memberikan telponnya kepada zoya

Zoya hanya bisa menatap junior itu dengan tatapan yang bingung sedangkan ariz berusaha menahan tawa. Mau tidak mau zoya mengambil gambar junior bersama ariz,setelah itu zoya langsung memberikan telponnya dan pergi meninggalkan ariz yang masih bersama juniornya.

Ariz mengejar zoya dan berusaha menyamakan posisi jalannya agar bisa bersampingan dengan zoya "Sama junior aja cemburu" ucap jail ariz sambil tertawa kecil

"Ga cemburu ko,jangan ge'er deh." ucap zoya yang berjalan cepat secepat mungkin agar ariz tidak bisa menyamakan posisinya

Lagi-lagi ariz harus mengerjar zoya dan menyamakan posisinya dan setelah bersampingan ariz tidak membuka pembicaraan

Ketika masuk kelas XI IPS 2

"Eh ada pasangan baru nih,lengket amat kaya permen karet" ucap adit mencoba untuk mengganggu zoya dan ariz

"Pasangan gigi lo dua"  ucap zoya

"Kalian pacarankan?" tanya adit

"Pacaran dari mana,ariz pernah nembak gue aja engga" ucap zoya yang membuat kaira tersenyum mengerti apa maksud sahabatnya itu

"Eh dit,kalau cewe bilang gitu tandanya apa?" tanya kaira

"Minta dijajanin" ucap adit polos

"Bukan dit,Astaga memang benar kita memang ga pernah satu pemikiran apa lagi sejelan." ucap kaira menepuk dahinya

"Oh,tau-tau minta ditembak dijadiin pacar ya kan" ucap adit yang mendapat anggukan dari kaira

Ariz melirik zoya mendengar perkataan itu ariz menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya kepalanya itu tidak gatal sama sekali

"Kita udah pacaran ko" ucap ariz sambil menatap zoya

"Kapan lo nembak zoya? tanya kaira,kaira menarik zoya untuk menjauhi ariz karena kaira tau ariz belum menembak zoya.

"Pas itu,pas kita sama-sama ngungkapin perasaan kita. Iya ga?" tanya ariz meminta dukungan kepada zoya

"Ga romantis" ucap adit

"Yang namanya ngungkapin sama nembak itu beda kan ya dit" tanya kaira kepada adit yang meminta dukungan pada adit

"Ya jelas beda ra,kalau ngungkapin ga butuh jawaban kalau nembak kan butuh jawaban" jawab adit

Lagi-lagi ariz menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal

"Yaudah...yaudah sekarang kalau gitu gue tembak zoya" ucap adit yang membuat zoya salah tingkah dan membuat pipinya semerah tomat

"Eh,sebentar tunggu dulu. Ada satu pertanyaan sebelum lo nembak zoya gue mau nanya apa alasan lo bisa jatuh cinta sma zoya" tanya kaira

"Ra,cinta itu ga butuh alasan cinta itu butuh balasan. Percuma kalau ada alasan tapi ga ada balasan. Jadi gimana nih gue udah boleh belum nembak zoya" ucap ariz

"Boleh. Asal lo janji bakal jagain zoya lo ga boleh nyakitin zoya apa lagi sampe zoya nangis." ucap kaira yang mendapat anggukan dari ariz

"Aku ga mau ribet dan ga mau basa basi zoya. Jadi gini zoya mau ga jadi pacar ariz?" ucap ariz tersenyum masih menatap zoya

Siswa siswi didalam kelas hanya terdiam melihat kejadian ini seketika kelas ramai seperti pasar ada yang berteriak agar ariz diterima dan ada yang berteriak agar ariz ditolak

Belum juga zoya menjawab ariz sudah kembali berbicara "Aku tau zoya bakal jawab iya mau kan" ucap ariz yang lagi-lagi menatap zoya dengan senyuman manisnya

Zoya hanya terdiam tersenyum dan berusaha menyembunyikan salah tingkahnya padahal mau disembunyikan bagaimana pun salah tingkahnya dan pipi semerah tomat nya tidak akan dapat disembunyikan

Kejadian itu menjadi tontonan semua siswa siswi kelas XI IPS 2. Ariz menggenggam erat tangan zoya. Dia pernah kehilangan zoya karena kedekatan zoya dan agra. Tapi kali ini dia pastikan tidak akan kehilangan zoya untuk kedua kalinya.

end

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PupusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang