1

0 0 0
                                    

Malam sendu teringat bayangmu. Bayang pria yang tak pernah melihatku. Sedih rasanya memiliki perasaan seperti ini. Untuk apa ada rasa ini jika akhirnya akan berakhir dengan patah. Tanpa adanya permulaan.

Mungkin bagi orang lain, hal ini adalah sepele. Kamu hanya harus melompat menggapai yang kamu inginkan. Tapi pijakan ini terlalu rapuh bahkan untuk kupakai melompat.

Bayang ditinggalkan, tidak pernah meninggalkan pikiran. Selalu, selalu terngiang. Bagaimana jika dia tidak menginginkanku? jika dia meninggalkanku seperti ayah?

Cukup rasanya hati ini patah kesekian kali. Aku mengharapkanmu sekali lagi. Tapi akupun takut untuk memulai. Biarlah rasa ini berbentuk platonik. Tanpa perlu untuk berbalas dari dia yang menjadi tujuan rasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang