CHAPTER 2

52 8 1
                                    

.

.

.

"hua... Ahna panas, banget! "ucap Chua jingkrak-jingkrak.

Jadi, gini ceritanya. Tadi itu Gue sama Chua berangkat sekolah kesiangan. Dan kebetulan Gue ketemu pak kepala sekolah Gue alhasil, Gue dihukum buat berdiri ditengah panasnya matahari kaya gini. Capek? Ya jelas banget! Pengen rasanya Gue teriak-teriak buat diambilin minum.

"sama, Wa. "sahut Gue sambil ngegibasin tangan Gue ssbagai kipas kemuka Gue. "tau gini Gue tadi kaga berangkat, Na. "ucap Chua sambil mengelap keringatnya.

Gue mengangguk setuju lalu menyahut. "dan sekarang Gue juga ikut kena imbasnya. "sahut Gue menatap Chua sengit. Chua tekekeh sambil menggaruk tengkuruknya.

"eh.. Na, ada anak baru loh disini. "ucap Chua berharap Gue menanggapinya. "siapa? "tanya Gue sedapatnya.

Chua nampak bersemangat ia menghadapkam tubuhnya ke Gue. "namanya Jeon Jungkook sama Jung Wooseok. "jawabnya antusias. Gue menyeritkan dahi, kayanya Gue mulai ketularan keponya Chua deh.

"dapet kelas apa? "tanya Gue mulai kepo. "dapet kelas sama kaya Gue semua hehe.. "jawabnya sambil nyengir.

"seneng banget Lo, Wa. "ucap Gue nyinyir. Dia masih ketawa-ketawa sendiri. Kalo pikir-pikir Chua kaya Uhya-ibunya Chua. Eh.. Tapi kan emang emaknya.

"ekhemh... "baru Gue mau berduara lagi, ada orang yang berdehem dibelakang Gue. Gue berbalik dan mendapati dua orang cowok, yang jelas Gue gak kenal.

"eh.. Jungkook. "sapa Chua, oh, jadi ini yang namanya Jungkook.

"kook, ini Ahna temen Gue. Dan Wooseok ini teman Gue Ahna. "ucap Chua memperkenalkan Gue ke kedua temannya.

"iya. "sahut Jungkook mengangguk sedangkan Wooseok cuma lihat Gue datar.

Tapi, setelah Gue inget-inget. Si Wooseok bukannya orang yang Gue tabrak kemaren ya?. Gue bales tatapannya Wooseok tapi, Gue malah merinding. Mukanya, datar+nakutin. Gue sedikit bergidik liatin ekspresinya dia.

Dugh..

Tiba-tiba ada bola basket yang kena bahu Wooseok. Dan, siapa lagi pelakunya kalau bukan Song Bae Yun, cowok paling ngeselin yang pernah Gue lihat. Bahkan, dia tuh ngeselinya ngelebihin Lucas yang kemaren ngejar-ngejar Gue.

Dia juga kakak kelas Gue sih. Tapi, BaeYun tuh sikapnya kaya anak Tk. Suka jailin orang, dan gak segan-segam ngebuat orang yang dia jailin sampe berdarah-darah gegara dia. Gue bisa ssbut Dia calon 'psikopat' bahkan Gue pernah dia lenparin penggarin besi dan kena kening Gue ampe berdarah.

"eh.. Sorry dek gak sengaja. Ambilin kuat kan ya?! "ucap BaeYun sambil menatap Wooseok remeh. Wooseok hanya menatap BaeYun datar tanpa bergerak sedikitpun. Suasana jadi makin mencekam, BaeYun mendongak menatap Wooseok tajam.

"kuat kok, Kak. "jawab Wooseok mengambil bola disebelah kakinya. Ia menatap bola digenggamannya. "yaudah, cepet kasihin Gue! "bentak BaeYun. Wooseok mengangguk lalu melemparkannya kepada BaeYun sambil tersenyum devil. Gue ngeri lihatnya, sumpah.

"anjing, pintar! "ucap BaeYun lalu menepuk bahu Wooseok. Wooseok tersenyum. "Anjingnya bakal makan tuannya. "Gue denger samar-sama wooseok bilang gitu. Gue gatau maksut dia sumpah, gak nyambung banget kan? Dasar aneh!

.

.

.

.

.

"Gue anterin ya, Na? "tawar Taehyung saat Gue mulai melangkahkan kaki Gue keluar dadi rumahnya. Gue menghembuskan mafas kasar.

Happiness From Psychopaths•Jung WooseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang