Gibah 2👄

62 12 0
                                    

Sesampainya di sekolah...

" Untung gerbang belum ditutup sama pak kumis. Pyuuhh, cape banget gua." Keluh Anita saat sampai di kelasnya.

" Kebiasaan banget si lu Nit, setiap Senin pasti telat." Ujar Naulla menatap tajam Anita.

" Tau lu, untung hari ini guru ada rapat dadakan. Coba kalau ngga, bisa dihukum lu sama Bu Rita." Tambah Tyana dengan seriusnya.

" Yaudah si. Toh gua udah ada disini sekarang kan, ngga dihukum juga. Udah lah jangan pada berisik. Cape gua dengernya." Jawab Anita pada ketiga sahabatnya.

Para sahabat Anita hanya bisa menghela napas. Mereka tau jika Anita memang susah diberitahu.

Brakkk

Terdengar suara gaduh dari pintu kelas. Pensillio ketua kelas 12 IPS 1 lah yang masuk dengan kegaduhannya. " Woi ada kabar gembira, hari ini kita free class gurunya ada rapat dadakan sama ketua yayasan. Jadi kita ngga belajar sampe jam pulang nanti." Ujar Pensillio dengan semangat.

" Yesss." Teriak satu kelas dengan kompak.

" Kenapa ngga sekalian dipulangin aja si?." Tanya Fottyani sekertaris di kelas 12 IPS 1

" Ya mana gua tau, gua dikasih taunya gitu doang." Jawab Pensillio sambil mengedikkan bahunya tanda tidak tahu.

*****

Terlepas dari kebisingan di kelas 12 IPS 1, The Gibah Squad pergi ke kantin. Tempat dimana mereka dianggap raja oleh para pedagang.

" Kita duduk disana aja yuk, dipojok sana yang deket jendela itu. Biar ada anginnya, gerah banget gua, padahal masih pagi." Ujar Synta sambil menunjuk kursi yang ada dipojokan dan mendapat anggukan dari sahabat-sahabatnya.

Mereka berempat pun duduk ditempat yang sudah dipilih Synta tadi.

" Siapa yang pesen makanan? Buru gua laper banget nih, tadi ngga sempet sarapan gara-gara telat." Tanya Anita seraya menumpu wajahnya dengan kedua tangannya.

" Lu aja Na, kan sekarang giliran lu yang pesenin makanan buat kita-kita." Ujar Naulla sambil menunjuk Tyana.

" Yaudah, pada mau pesen apa?" Tanya Tyana malas

" Gua nasi goreng spesial sama es teh aja." Ujar Anita

" Gua samain kaya Anita." Kata Naulla

" Gua juga samain deh, tapi minumnya jus jeruk ya." Ujar Synta .

Tyana pun mengangguk, lalu berlalu menuju stand pedagang nasi goreng dan stand minuman beraneka macam untuk memesan pesanan sahabat-sahabatnya. Setelah memesan pesanan, Tyana pun kembali ketempat dimana para sahabatnya berkumpul.

Ketika berbalik, tak sengaja Tyana menabrak bahu seseorang hingga membuat dirinya sedikit oleng dan berakhir jatuh dihadapan seseorang tersebut.

" Ih siapa si yang nabrak gua, kalau jalan tuh liat-liat dong. Udah tau ada orang maen tabrak aja, sakit tau." Maki Tyana pada seseorang yang menabraknya.

Ketika mendongak Tyana terkejut. Tyana terpukau dengan wajah seseorang itu. Matanya yang berwarna biru itu seakan menghipnotis Tyana agar tak berpaling sedikitpun darinya.

" Ganteng." Gumam Tyana yang masih terdengar oleh orang tersebut.

Seseorang itupun mengulurkan tangannya untuk membantu Tyana berdiri. Tyana pun tersadar dari lamunannya, lalu menggapai tangan laki-laki tersebut.

" Eh maaf ya, gua ngga sengaja tadi nabrak lu. Gua kira lu ngga bakal balik badan tiba-tiba kaya tadi." Ujar laki-laki tersebut seraya minta maaf pada Tyana.

" Eh iya gapapa, lagian gua juga yang salah karena balik badan tiba-tiba." Balas Tyana malu-malu.

" Oh iya, kenalin nama gua Kwenzi Mejammarsin. Panggil aja gua Kwen. Gua pindahan dari Jakarta. Nama lu siapa?" Tanya Kwenzi seraya mengulurkan tangannya kembali.

Tyana pun membalas uluran tangan tersebut. " Nama gua Debattyana Anechdottalendro. Oh lu anak baru, pantesan gua baru liat. Lu masuk kelas berapa?" Tanya Tyana pada Kwenzi.

" Gua masuk kelas 12 IPA 2, lu kelas berapa?"

" Kelas 12 IPS 1. Udah yah kenalannya, sahabat gua mau makan, kasian dia belom makan dari pagi. Kalau masih mau kenalan nanti aja ya pas kita udah makan." Bukan Tyana yang menjawab pertanyaan Kwenzi, melainkan Anita yang dari tadi hanya melihat dari kejauhan interaksi antara dua sejoli tersebut. Merasa sudah sangat lapar ia pun mengahampiri Tyana dan menariknya untuk kembali duduk dan makan bersama sahabatnya yang lain.

" Yaudah, lu gabung sama kita aja Kwen makannya. Tuh disana, itu sahabat gua semua. Sekalian gua kenalin mereka ke lu." Ajak Tyana dan mendapat anggukan dari Kwenzi.

Setelah sampai dikursi, mereka pun langsung melahap makanan mereka yang sudah dipesan dan diantar oleh penjualnya ketika Tyana masih berkenalan dengan Kwenzi tadi.

Makanan pun habis, dan mereka berlima mulai mencairkan suasana dengan memperkenalkan diri mereka masing-masing.

" Oh iya, Kwen. Kenalin temen gua yang tadi itu namanya Ceramahkhhanita Garamassin." Ujar Tyana sambil memperkenalkan Kwenzi pada Anita.

" Kenalin gua Kwenzi Mejammarsin, panggil aja Kwen." Sapa Kwen seraya mengulurkan tangannya pada Anita.

" Ya. Panggil aja gua Anita." Jawab Anita.

" Gua Dramayyanti Puisynnta, panggil aja Synta." Ujar Synta

" Gua Pydatonaulla Zein, panggil aja Naulla." Ujar Naulla

" Hay semua, salam kenal." Ujar Kwenzi pada semuanya.

"Yaudah ke kelas yu, udah kenyang juga gua. Ngantuk gua mau tidur." Ajak Anita pada sahabatnya.

" Yaudah yukk." Jawab ketiga sahabatnya dengan kompak.

" Kita duluan ya Kwen, see you." Ujar Tyana pada Kwenzi.

Kwenzi hanya membalas dengan senyum manisnya. Lalu dia pun beranjak pergi menuju kelasnya karena dia lupa tidak membawa gawainya.

*****

The Gibah SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang