chapter 4

31 13 3
                                    

Budayakan vote sebelum membaca..karena vote itu gratis guys..

"Za tuh orang kenapa mesem-mesem trus dari tadi?"

tanya Andi pada Reza

"tau tuh..kesambet kali ya"

jawab reza,mereka berdua sedang bingung dengan tingkah Arfan yang sedari tadi mesem-mesem gk jelas,bahkan kadang Arfan tertawa sendiri.aneh juga melihatnya.

"audzubillahiminasyaithonirojim....saha ieu...ndi andi..air di"

Reza memegang kepala arfan layaknya dukun yg sedng mengobati pasiennya(ky judul lagu-_-#)

Andi pun mengambil air dimejanya dan mencipratkan ke wajah arfan.

"Bismillah..bismillah..lenyaplah kau setan" ujar andi sambil menyipratkan air ke wajah arfan

"Woyy..ihh apaan sih lo berdua ..diem woy"

Arfan tersadar dari lamunannya

hal itu membuat kedua temannya tertawa.

"lagian lo kya orang kesambet tau fan ya ngga za"

"Iya lo mikirin apa sih sampe mesem-mesem kya orang gila tau gk" ujar andi

"alahh..rese kalian berdua mending gue ke toilet bersihin nih muka"
Timpal arfan lalu pergi meninggalkan kedua temannya itu.

"Oii fan bentar lagi bel pulang"
teriak reza dan andi bebarengan

Arfan menghiraukan mereka berdua dan memilih mempercepat langkahnya.

"gara-gara mikirin tuh cewek..gue jadi kaya orang gila arggh"

batin arfan sambil mengacak rambutnya.

fix dirinya sekarang dilanda demam cinta karena inara,hanya saja arfan masih gengsi untuk menyadari bahwa dirinya sudh jatuh cinta saat pertama kali brtemu dengn inara.

____________________________________

Bel pulang sekoalh sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu,
tetapi inara masih berada disekolah.

Dewi dan Risa sudah pulang dari tadi,karena mereka sudah dijemput,sekarang hanya menyisakan inara dan beberapa siswa saja yg sedang menunggu jemputan.

"kok angkotnya gk lewat-lewat ya..sampe pegel nh kaki"

Inara menggerutu karena angkot yang sedang ditunggu tak datang-datang.

Inara melihat jam dilergelangan tangannya,jam menunjukkan sudah hampir setengah lima.

"duhh..mana mendung lagi,,yah jangan hujan dulu deh.."

tiba-tiba ketika inara sedang fokus ke hpnya,ada seseorang yang menyodorkan helm kepadanya.

"Nih..buruan naik"

Suara itu milik arfan,dan membuat inara kaget seketika.

"Nggak..ngak usah,gue lagi nunggu angkot ka"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang