PROLOG

573 15 0
                                    

Begitu waktu hukuman mereka habis, mereka langsung mempersiapkan segala kebutuhan mereka untuk menjalankan rencananya.

Keduanya bekerjasama dengan kompak menyiapkan sebuah tempat untuk melancarkan misi mereka.

Di dalamnya terdapat satu ruangan yang mereka dekor dengan teliti agar tidak meninggalkan jejak mereka sedikitpun.

Ruangan itu harus cukup kedap untuk menahan jeritan seorang wanita.

Yang satu tampak seperti menurut instruksi yang lain. Dan yang satu terlihat memimpin rencana dengan sangat ahli.

Kedua bekas narapidana itu memasangkan busa pengedap suara di seluruh dingding ruangan tanpa celah sedikitpun.

Menyiapkan sebuah tempat tidur dan sebuah nakas disampingnya.
Dan sebuah lampu tidur yang cukup untuk memberi sebuah presensi benda.

Selesai dengan ruangannya, mereka mulai memodifikasi mobil yang akan mereka jalankan untuk rencana yang cukup matang itu.

Mobil itu dimodifikasi kursi bagian tengah dan bagian belakangnya sehingga menjadi ruangan kosong yang kedap suara.

Digunakan untuk menyekap mangsanya.

Mereka memasang katrol sederhana sehingga pintu bagian belakang dapat ditutup dengan mudah dari dalam mobil.

Si pemimpin ingin menyiapkan segalanya dengan sangat matang.

Kemudian mereka memasukan jari-jari mereka ke sarung tangan.

Dalam lubuk hatinya ia berjanji ini kejahatan terakhirnya.
Karena setelah itu ia akan bebas pergi dan menikmati uangnya bersama keluarganya.

Setelah semuanya selesai kedua lelaki yang menggunakan kostum navy terusan ditubuhnya itu mulai masuk ke dalam kursi kemudi. Dan yang satunya lagi duduk diaebelahnya.

Terakhir mereka menempelkan sebuah topeng putih full wajah. Membuat mereka benar benar tak bisa dikenali.

Persiapan selesai. Misi segera dijalankan.

STOCKHOLM SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang