III | MISTAKE

494 12 1
                                    

Ricky Hughes Point of View

Aku datang kerumah Stella langsung setelah sampai dari bandara. Di kediamannya yang cukup megah itu seorang pelayan mengantarku ke ruang tamu.

Di dalam aku melihat keluarga besar Wright sedang berkumpul.

Semuanya kelihatan gelisah. Sepertinya aku bertamu disaat yang tidak tepat.

Akupun memberanikan diriku untuk bertanya langsung pada Mr. Wright.

"Permisi tuan, aku adalah temannya Stella, aku mencari Stella. Apakah dia ada di dalam?"

Aku mengucapkannya langsung pada intinya.

Namun raut wajah Mr. Wright sepertinya tidak menyukai pertanyaanku.

Aku tahu mungkin aku sedikit tidak sopan.

"Apakah kamu tidak tahu nak? Kamu Rick bukan? Anaku sering bercerita tentangmu. Tapi bagaimana bisa kau tidak ada saat dia di culik? Bahkan kau tidak tahu sedikitpun!."

Otaku berputar dengan cepat, memproses kalimat Mr. Wright barusan.

Apa katanya? Stella di culik? Bagaimana bisa? Kapan ? Dimana?

Aku baru saja meninggalkan dia satu hari. Dan sekarang Stella dalam bahaya.

Aku terpaku. Mr. Wright kembali menenangkan istrinya, Mrs. Wright.

Aku menyandarkan diriku di dinding sebelahku. Tubuhku lemas. Apa yang harus aku lakukan?

"Apakah paman sudah menelpon polisi?"

Aku bertanya pada paman Wright.

"Tidak, penculik itu mengancamku akan membunuh Stella jika aku melakukannya, ia ingin aku membayar 15miliar dollar. Aku tak punya uang sebanyak itu."

Paman memperlihatkan e-mail yang dikirim si penculik.

Benar disana ada foto Stella, tanpa pakaian. Aku geram melihatnya.

Penculik bajingan. Kenapa dia melakukan ini pada Stella.

~~~

13.00 adalah waktu yang diperintahkan Cooper kepada Thompson untuk memberi makan gadis culikan itu.

Thompson tak pernah lupa untuk mengenakan sarung tangan dan topengnya. Ia cukup hati-hati untuk tidak meninggalkan sidik jarinya dimana-mana. Pria itu masuk ke ruangan tempat Stella disekap.

Thompson menyalakan senternya. Terlalu gelap di dalam. Selain karena tidak ada jendela cahaya yang masuk dari pintu terserap warna hitam dinding.

Thompson meletakan supnya di nakas. Ia mulai melepas penutup mata dan penyumpal mulut Stella.

Gadis Stella itu terbangun karenanya. Thomp, mendudukan Stella di dashboard agar Stella dapat makan tanpa tersedak.

Stella Wright Point of View

Pria penculik sialan itu membangunkanku. Dia membuka indraku dan membawakan makanan.

Apa dia membawakanku air cucian piring? Kenapa benda itu menjijikan sekali? Aku tidak mau memakannya jika aku tidak akan mati karena tak makan.

Pria itu sama sekali tak bersuara, pasti dia pria yang satunya, bukan yang menyuapiku kemarin.

Dia menyodorkan sesendok sup itu kepadaku. Tapi aku memalingkan kepalaku.

STOCKHOLM SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang