ENGKAU, wahai calon imamku yang tertulis di Lauhul Mahfudz.
~
Aku tak tahu dimana engkau berada. Dibelahan bumi mana engkau menjalani proses kehidupan. Disini, aku calon isterimu yang akan mendampingimu, sedang berjuang memperbaiki diri, memantaskan diriku. Aku sedang mentarbiyah diriku. Aku sadar, saat ini ilmuku belum pantas. Akhlakku masih jauh dari kata baik. Namun, aku sedang belajar; menunggumu dalam bingkai pendidikan.
~
Aku bukan wanita sholehah, bukan wanita serba bisa, bukan pula wanita yang serba tahu. Namun saat Allah mempertemukaanku denganmu, entah di tahun berapa, entah bagaimana caranya, dimana tempatnya, bagaimana kejadiannya. Dan alasan apa engkau jatuh hati memilihku menjadi pendampingmu.
~
Semoga itu adalah jalan diriku untuk terus meningkatkan kualitas diri; semakin mengenal dan mencintai Rabbku melalui tanganmu. Aku mendampingimu dan kau pun mendampingiku untuk bersama-sama memperbaiki diri. Berusaha melaksanakan apa yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabku. Membantumu dengan apa yang kubisa dan kumampu. Ingatkan aku, tegur aku jika lalai. Denganmu surga yang akan kita tuju.
*
*
*