Chapter 3

66 7 0
                                    

| Unexpected Meeting |

The next day...

Maya berkemas dan bersedia untuk pulang ke rumah ibarat istana. " Terima kasih, nurse, doktor, " ucap Maya sopan.

" Jaga kesihatan kamu. Jangan stress sangat, " pesan doktor itu. Maya tersenyum. " Baik, doktor, " balasnya lalu keluar dari bilik pesakit.

Maya menunggu di pintu hadapan hospital. ' TINGG !! ' telefonnya berbunyi tanda satu mesej masuk.

' Sayang, Mama dan Papa tak dapat ambil kamu sekarang sebab ada meeting. Nanti ada driver datang ambil. I'm sorry, dear, '

" Dan tinggal lah aku sorang, " katanya sendirian. Maya mengeluh lalu tersepak bagasi kecilnya ke arah laluan utama kenderaan.

Maya menjerit lalu mengejar bagasinya. Tidak lama kemudian, sebuah kenderan terhenti di hadapan bagasi itu lalu menyebabkan bagasi itu teelanggar bumper kereta.

" Oh...my...god! " katanya lalu pergi mendapatkan begnya. Terdapat calar sedikit. " Sir emm Tuan err Encik, s-saya minta maaf sangat-sangat! Saya tak sengaja, " rayu Maya dengan gelisah.

Tuan empunya kenderaan munculkan diri lalu melihat kesan calar itu. " Takpa, sikit je, " katanya. Maya menangkat mukanya.

" Itu Maya Jefferson, " bisiknya perlahan ke telinga tuan empunya kenderaan. " I'm Daniel Reyian Donovan. The CEO of modelling international studio, " katanya lalu menghulurkan tangannya.

Maya membuntangkan matanya. " T-Tuan Daniel?? " Daniel menganggukkan kepalanya. " S-Saya Maya Jefferson. Saya menguruskan sebuah fotografi agensi, "

" Dimana tak lama lagi akan lingkup, " bisiknya perlahan. " Apa dia? " soal Daniel. Dengan segera Maya menggelengkan kepalanya.

" Mari, saya hantarkan awak balik, " pelawanya lalu membuka pintu untuk Maya. " Takpa. Nanti driver saya ambil, " kata Maya dengan sopan.

" Razkal, hubungi Encik Jefferson sekarang dan bagitahu dia yang kita on the way ke sana dengan Maya, " arah Daniel kepada Razkal.

Maya seakan pegun. " Jom, " jemput Daniel lalu mengangkat beg Maya masuk ke dalam kereta. Maya melangkah dengan perlahan lalu masuk ke dalam kereta.

Maya hanya mendiamkan diri sepanjang perjalanan. ' Dia ni takkan tak ingat aku?? Ke dia ni pura-pura je? ' bisik Daniel dalam hati. Dia memerhati Maya dengan penuh musykil.

" Emm, macam mana kau kenal ayah aku? " soal Maya. Daniel memandang ke arahnya. " Ayah kau kawan rapat kepada ayah aku, " jawabnya ringkas. Maya menganggukkan kepala.

" Daniel, pesanan, " kata Razkal lalu menghulurkan tablet. Daniel membaca pesanan itu lalu mengeluh. " Cancel all the meetings. Tell them I have something important to do, " kata Daniel lalu menghulurkan semula tablet itu ke Razkal.

" Patutnya kau tak perlu hantar aku tadi. Biar driver ambil aku. Kan dah cancel semua mesyuarat, " kata Maya dengan rasa bersalah.

" Eh, takdala. Memang kebetulan hari ni aku ada mesyuarat dengan keluarga kau. Takpa, mereka faham, " balas Daniel. Kemudian dia kembali merenung ke arah luar tingkap.

Setelah tiba di perkarangan rumah Maya, Daniel berhenti di pagar utama. " Sila tunjukkan ID, " pinta pengawal keselamatan.

Pemandu di hadapan menunjukkan lesen lalu dihulurkan kepada pengawal. " Selamat datang, " ucapnya selepas mengenal pasti IDnya.

Kereta dipancu laju masuk ke kawasan rumah Maya. " Ini...rumah awak? " soal Daniel. Maya menganggukkan kepala.

" Welcome to Jefferson's Castle House, " kata Maya dengan sedikit nada perli. Daniel mengerutkan dahinya. Setibanya di hadapan pintu rumah, Puan Laura dan Encik Jefferson serta beberapa pembantu rumah menunggu ketibaan mereka.

" Welcome, Daniel! It's nice to meet you! " sapa Encik Jefferson. " Lama tak jumpa kamu, Daniel, " kata Puan Laura lalu memeluk Daniel.

" Dulu, kamu nampak kecil dan pendek dari Maya. Dan sekarang dah dewasa, nampak serasi di tepi Maya, " puji ibunya riang.

" Eww, please. Ma, apa pun yang mama sedang fikirkan tolong hentikannya. Maya masuk dulu, " katanya lalu meluru masuk ke dalam rumah.

" Don't be rude, Maya Lauren! " kata ayahnya keras. " Maafkan uncle. Jemputlah masuk, " pelawanya. Daniel memandang ke arah Razkal lalu mengekori mereka dari belakang.







To be continued...

Mesti dah dapat agakkan apa yang ibu Maya buat. Tapi Maya tak suka. Macam mana keadaan Maya nanti? Tunggu next episode!

Jangan lupa vote ye, Terima Kasih❤✨

Accidentally Falling In Love | Malay Novel |Where stories live. Discover now