🌻About Him; Reinkarnasi

1.7K 215 13
                                    


Selamat membaca.

___ ___ ___

Awal desember mulai tiba. Sejak kemarin, hujan terus mengguyur daerah ibu kota, dari pagi hingga malam. Meski tidak benar-benar terus turun tanpa henti.

Sebagian orang memilih untuk berbaring dengan selimut tebal melilit tubuhnya. Rasa malas tentu saja menghampiri, mengingat cuaca dingin di sertai hujan gerimis di luar sangat cocok untuk tetap tidur sampai hari berakhir.

Itu juga yang (Namakamu) harapkan. Tidak beranjak dari kasurnya, tetap rebahan sambil menikmati film yang ia putar di layar laptopnya.

Namun dengan seperti itu ia tidak akan mendapatkan uang gaji secara utuh untuk bulan ini. Meski kemarin ia baru saja gajian, tentunya (Namakamu) tidak mau uang gajinya terpotong untuk perayaan tahun baru nanti.

Karena itu, melawan rasa malas yang memeluknya, (Namakamu) beranjak perlahan. Merenggangkan otot-ototnya sambil berjalan kearah kamar mandi.

TOK TOK TOK

"(NAMAKAMU), KERJA!!"

Itu suara mamanya. Pintu kamarnya diketuk dengan brutal sambil terus meneriakinya dari luar.

"GAK MAUUUU!" balasnya sebelum memasuki kamar mandi.

Menggoda ibunya menjadi hobi barunya selama belakangan ini. Entahlah, melihat wanita yang selalu merecokinya untuk segera menikah itu marah-marah, membuatnya merasa senang bukan main.

***


Gadis itu turun setelah selesai dengan urusannya di kamar. Celana jeans membalut kaki jenjangnya, juga kaos putih yang ia lapisi dengan jaket senada celananya, tas tersampir di bahunya. Rambutnya ia biarkan tergerai.

Begitu simple. (Namakamu) justru terlihat seperti ingin pergi bersama teman-temannya daripada terlihat ingin bekerja.

(Namakamu) tidak mau repot-repot memakai baju bagus karena sampai disana pun ia akan memilih untuk memakai seragam yang di sediakan. Sejujurnya, tidak di haruskan karena tempat kerjanya ini adalah sebuah cafe yang ia dirikan dengan tantenya.

Berbagi bisnis namun terjun langsung untuk melayani pelanggan. Tante yang masak, (Namakamu) yang mencatat pesanan. Mereka tidak berdua disana, ada anak tantenya juga yang menemani masak serta membantunya jika cafe sedang dalam kondisi ramai.

"Kamu mending bawa mobil. Hujan sekalipun kamu masih bisa pulang tanpa kebasahan." Mama menghampiri anak gadisnya yang sedang menikmati nasi goreng disana dengan membawa kunci mobil miliknya.

(Namakamu) mendongkak, "Mama gak ada acara hari ini?"

"Emangnya siapa yang mau keluar hujan-hujan begini?" Mama mendelik, "Mending mama tidur." lanjutnya.

Anak gadisnya terlihat mendengus. Enak sekali, pikirnya.

"Yaudah, berangkat deh aku." Setelah meneguk habis minumnya, gadis itu segera meraih kunci mobil lalu berpamitan pada sang ibu.

"Hati-hati! Kalo hujannya deras, jangan nekat pulang, bahaya. Kamu kan belum menikah!"

Mama nya mulai lagi. (Namakamu) tidak menjawab dan langsung bergegas pergi membawa mobil putih milik mama, melesat meninggalkan pekarangan rumah.

Hari-harinya hanya berjalan seperti itu saja. Tidak ada yang berubah selain ia kini semakin dewasa, juga Aldi dan Salsha yang justru menjadi sepasang kekasih.

(Namakamu) awalnya merasa di khianati. Bahkan hubungan persahabatan keduanya sempat merenggang. Namun nyatanya Salsha lebih membutuhkan seorang sahabat daripada pacar, yang membuat mereka kembali dekat.

Random x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang