pt.5

1 0 0
                                    


      Awalnya akan pergi ke perpustakaan, malah pergi ketaman, entah mengapa setiap melihat taman selalu mengingatkanku pada masa kecilku, dan berakhirlah aku diajari bersepeda oleh park jimin.

"jimin-ahhh, jangan cepat cepat, aku takut" sungguh, aku sekarang sangat takut, jimin mendorongnya sangat cepat.

"kau tidak malu pada anak kecil yang dapat bermain sepeda?" jimin tetap bersikukuh mendorong sepeda yang ditumpangi neri.

"tunggu, tunggu dulu, kepalaku pusing"
Suara pelan dan serakku, serius, ini bukan bohong, tiba tiba kepalaku pening.
'oh tidak, aku lupa minum obat, dan lupa makan tadi'

Jimin langsung menghentikan sepedanya, jelas jimin sangat kaget.

"neri-ah! Kau pucat sekali, kau baik baik saja?"
Jimin membotong tubuh neri kebangku taman, bagaimana tidak, sekarang wajah neri bak zombie kerasukan.

"sssshh"
Neri tetap meringis kesakitan, seperti ada sesuatu didalam hatinya.

"kau yakin baik baik saja!?"
Jimin semakin kewalahan.

Neri tahu kalau jimin adalah orang yang selalu merasa bersalah, jadi dia berbohong pada jimin.

"eung, aku tidak apa apa, aku hanya... eum ice cream iya.. aku ingin ice cream"
Neri tersenyum miris pada jimin, dan seperti biasanya jimin sangat peka.

"kau bohong"

"tidak, sungguh, aku ingin ice cream"

"baiklah, ayo beli"

"ayoo!"

'ada apa didalam diriku, semoga tidak hal buruk'

•••••

                Siang itu aku sudah diantar pulang kerumah oleh jimin, dan pada sorenya aku pergi ke rumah sakit untuk periksa.

Awalnya kukira aku hanya membutuhkan pelukan dari bantalku, tak kusangka ternyata memeluk oppa dari depan lebih hangat juga, yoongi saja kaget melihat tingkahku tak seperti biasanya.

Flashback - R.S Seoul

               Wanita berumur sekitar 40 tahunan itu mengukur suhu badanku dan mendengar detak jantungku.
Sesekali dia tersenyum padaku, memberi simbol untuk tidak khawatir.

              Sungguh... Aku sangat khawatir sekali, kuharap wanita didepanku ini tidak berbicara macam macam.

"neri-sshi, kau tak perlu khawatir, seperti biasa, kau hanya kelelahan, dan ingatlah kalau makan itu penting, kau tadi mengalami penurunan suhu badan drastis yaitu 'hipotermia', minumlah teh hangat, dan sesekali butuhlah sentuhan.."

"mwo?.."

"ah kau salah paham, maksutku seperti pelukan hangat, entah itu dari oppa mu atau namchin mu, apakah kau mempunyai namchin? Oh ayolah, kau gadis remaja"
Dokter han terkekeh pelan saat membahas masalah namchin (namja chingu)

"aku masih muda untuk itu.."
Aku mempoutkan bibirku kemudian sedikit terkekeh.

"tak apalah, sekali kali kau harus melirik lelaki, apa kau sudah sedang merasakn getaran itu?"
Ucap dokter han nampak menggoda namun ku anggap sebuah pertanyaan tersebut serius untukku.

"taeh.. Kookie.. Chimmy..."
Ucapku serak dan seperti membisik, kecil...... Sekali.

"apa? Hahaha sudahlah jangan anggap serius, baiklah sekarang kau boleh pulang, jangan lupa obatmu"
Ucap dokter tersebut sebelum aku keluar dari pintu dan kubalas dengan senyuman khas ku.

saranghaeyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang