"Namaku Satria." ujar anak cowo yang sedang berdiri sambil mengulurkan tangannya kearah gadis yang tepat didepannya. Cengiran yang menghiasi wajahnya itu, hidung yang mancung dan alis tebalnya cukup tampan diwajah kecilnya itu.
"Namaku Abilgea, panggil saja aku Gea." Jawab Gea dengan antusiasnya dan membalas uluran tangan anak cowo yang bernama Satria. Senyum manis yang ditunjukan Gea membuat siapa pun akan gemes ditambah pipi gadis kecil itu yang mengembang.
Satria yang tidak tau malu pun mencubit kedua pipi Gea bersamaan, membuat Gea pada saat itu menangis seketika. Satria yang melihat Gea nangis pun khawatir dan teringat kata-kata Ayanya 'Anak laki-laki tidak boleh membuat nangis perempuan.'
Satria pun mengambil permen yang sedari tadi ia taruh dikantung celana kecilnya, lalu memberikan permen itu kepada Gea. Ajaib, tangisan Gea langsung hilang bagaikan terbawa angin. Gea yang dasarnya memang suka permen langsung menyambar permen itu dan langsung memakannya.
Tanpa Gea sadari,senyum tulus terukir jelas diwajah Satria.
"Woy bengong aja." seru Satria sambil menepuk pelan bahu Gadis didepannya.
Sejak tadi Abilgea memang sedang melamun yang entah mengapa bayangannya malah kearah masa lalu saat berkenalan dengan Satria. Waktu itu Satria dan Abilgea masih berusia 6 tahun, sekarang mereka berdua sudah menginjak umur hampir 17 tahun.
"Apasih berisik banget pagi-pagi." protes Abilgea yang merasa kesal pagi harinya diganggu dengan Satria.
Mereka berdua sekarang berada di kelas Abilgea, Satria yang memang setiap pagi ke kelas XII IPA 5 untuk menemui Abilgea menjadi rutinitas sendiri bagi Satria.
Satria dan Abilgea sedang asik berbincang dengan tiba-tiba datang segerombolan anak cowok yang ternyata adalah teman-temannya Satria yang biasa membuat kerusuhan disekolah."Aduh masih pagi udah pacaran aja lu Sat."
"Ngapel trosss."
Berbagai ledekan dari teman Satria membuat wajah Satria dan Abilgea memerah alias mereka berdua salah tingkah.
"Apaansi kita tuh sahabatan." ujar Abilgea dengan lantangnya. Padahal dalam lubuk hati Gea ia merasa tak ikhlas telah mengucapkan itu.
Sorak sorai dari teman-teman Satria yang menggoda Satria dan Abilgea dengan sebutan "SahabatanZone." Mereka berdua hanya bersikap biasa saja menjadi bahan ledekan teman-teman Satria, ya karena sudah terbiasa juga.
Tapi tanpa ada yang tahu,bahwa didalam lubuk hati terdalam seorang Abilgea merasakan rasa sesak. Memang sejak dulu Abilgea sangat menyukai sahabat kecilnya ini,tapi yang dilakukan Abilgea hanya bisa memendam dalam diam. Ia tak berani untuk mengucapkannya, sebab resiko yang akan membuat mereka pisah lebih fatal daripada tidak mengutarakan perasaannya.
Kringgg,,,
Bel penanda sebagai jam pelajaran yang akan dimulai pun membuat gerombolan biang rusuh itu pun pergi dari kelas XII IPA 5. Sedangkan Satria masih berada disamping Abilgea.
"Semangat belajarnya sahabat tercantikku." ucap Satria tepat ditelinga Abilgea, membuat Abilgea menahan nafas untuk beberapa detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
K I T A
Short StoryPersahabatan antara dua pasang remaja yang dijalin sejak dulu, yang satu anak laki-laki yang memiliki wajah tampan dan satu anak perempuan yang memiliki wajah manis. Satria Gerald dan Abilgea. "Coba aja ya gue punya pacar kaya lo." -Satria. "Coba...