PART 2

99 49 0
                                    

Dirumah sederhana ini kediaman milik keluarga Abilgea sedang dihuni sementara oleh dua remaja yang saling mengisi waktu luangnya, mereka adalah Abilgea dan juga Satria.

Abilgea yang sedaritadi sibuk dalam dunia drakornya membuat sosok laki-laki disampingnya merasa diacuhkan.

"Ge lo ga laper apa?"

"Ge kemekdi kuy."

"Ge maen ps aja yuk"

"Bikin tiktok aja mau ga?Biar tambah hitz gue kek bowo."

Dari awal film yang ditonton Gea, daritadi pula Satria merecokinya dengan mulut bawelnya. Satria mencoba agar Gea beralih perhatian kepadanya, bukan kearah laptop yang menampilkan sepasang remaja yang saling jatuh cinta itu tapi sifat cowok dalam pemeran itu sangat dingin.

Tidak ada respon apapun dari Gea, membuat Satria mengambil alih laptop tersebut dan menghapus semua file film drakor yang telah menggantikan posisi Satria.

Gea yang melihat file film drakornya hilang bagaikan ditiup angin yang tak tersisakan satu pun menatap tajam pelakunya. Tatapan Gea bagaikan elang yang siap memakan mangsanya itu.

"KABUUURRRR" suara teriakan dari Satria.

Terjadi lah aksi kejar-kejaran bagaikan kucing dan tikus,seperti film kartun yang biasa Satria suka tonton. Mereka berdua hanya berlari mengelilingi sofa yang berada ditengah ruang tamu, tapi mampu membuat Gea kelelahan, sedangkan Satria masih semangatnya untuk lolos dari tangkapan Gea.

"Aduh berenti dong capek ni gue." ucap Gea yang memang cepat sekali merasa kelelahan. Keringat pun sudah bercucuran dari dahinya.

Satria yang melihat sahabat cantiknya kelelahan itu pun merasa tak tega. Ia bergegas mengambil tisu yang berada di samping sofa yang Gea duduki. Dan mengelap keringat Gea dengan penuh kasih sayang.

Satria memandang wajah Gea yang hanya diem tidak melakukan apapun selain masih sibuk mengatur napasnya mampu membuat hati seorang Satria menghangat.

Gerakan dengan tiba-tiba dari Gea yang mengapit leher Satria dengan tangan mungilnya membuat Satria sangat terkejut, tidak menyangka Gea akan melakukan ini kepadanya.

"Lo harus tanggung jawab, lo harus download semua film drakor yang tadi lo udah hapus! Mengerti Satria Gerald?" perintah Gea yang tentunya tidak ingin mendapat penolakan.

"Iya iya ngerti Abilgea,ampunnn." mohon Satria kepada gadis itu,berharap lehernya ini dapat lepas dari tangan Gea.

Gea mengembangkan senyumnya merasa puas dengan jawaban Satria. Niat Satria yang ingin marah kepada Gea karena telah membuat lehernya sakit pun tidak jadi, karena melihat senyum manis itu membuat ia lemah dan luluh seketika.

Reflek tangan Satria pun langsung mencubit kedua pipi sahabatnya itu. Sudah menjadi rutinitas Satria jika ia merasa gemas dengan Gea yang sedang tersenyum manis itu.

"Ish lucu banget ci, anak ciapa ini." itu bukan pertanyaan melainkan godaan Satria kepada Gea,seperti meledeki anak kecil.

Memang menurut Satria,Gea ini seperti anak kecil yang dulu ia pertama kali ajak kenalan, masih sama-sama imut kalau kata Satria.

Gea yang diperlakukan ini hanya bisa diam dan pasrah, pasalnya gejolak dihatinya sangat tidak bisa diam ia harus menahan gejolak ini lebih extra. 
Bibir kecilnya pun melengkung kearah bawah, membuat Satria yang melihat itu makin gemas terhadap sahabat cantiknya ini.

"Coba aja ya gue punya pacar kaya lo." ucap Satria sambil menumpu wajahnya dengan kedua tangannya yang mengahadap kearah Gea.

"Coba aja lo nembak gue." ujar Gea tanpa ia sadari.

Mereka pun hanyut dalam suasana membuat keduanya saling pandang. Satria yang lebih dulu tersadar langsung mengalihkan tatapannya dari Gea, membuat Gea ikutan tersadar. Terjadilah suasan canggung antar kedua, kejadian seperti ini baru pertama kali mereka alami.

"hmmm" Gea bersuara agar suasana tidak terlalu canggung.

"Sat---"

"Ge--"

Ucap Abilgea yang ingin memanggil Satria,tapi suaranya terhenti karena Satria pun melakukan hal yang sama memanggil namanya. Meraka mengalami hal canggung kembali.

Satria yang tidak kuat dengan kejadian ini pun bangkit dari duduknya dan mengambil kunci motor yang berada di meja ruang tamu.

"Gea gue balik dulu deh ya,bentar lagi juga mau magrib ga enak." ucap Satria.

"Eh iya udah, Hati-hati." ucap Gea ikut bangkit dari duduknya dan mengantatkan Satria kearah gerbang rumahnya.

"Kunci pintu, hati-hati dirumah. Kalau ada apa-apa telpon gue aja." ujar Satria kepada Gea saat ia sudah menaiki motornya.

Gea yang mendapat perintah itu pun hanya menganggukan kepala.

"Assalamualaikum." ucap Satria kepada Abilgea dan menjalankan motornya setelah Gea membalas salamnya.

Saat Gea yang melihat Satria sudah melenggang pergi pun Gea langsung menutup pintu dan tidak lupa menguncinya sesuai dengan perintah sahabatnya itu.

"Aduh gue kenapa si yaampun, ini lagi mulut kenapa harus keceplosan kaya tadi sii. Malu banget gue mau ditaro dimana ini muka gue besok ketemu Satria." ucap Gea kepada dirinya sendiri. Gea seperti orang gila yang marah-marah sendiri.

K I T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang