Chapter 1✨

92 66 15
                                    

Di suatu pagi yang cerah di sebuah kota yang megah, pemuda bernama Gilbert yang memiliki sifat yang ceria dan selalu gembira setiap saat, sedang berjalan bersama sahabatnya untuk menuju ke taman.

Saat siang hari ia sedang berjalan bersama sahabatnya untuk pergi ke suatu taman di tengah kota yang mereka tinggali.

Ia melihat ada seorang pemuda yang sedang asik memainkan sebuah gitar akustik nya dan bernyanyi dengan sangat indah.

"Eh, Ron, lihat deh dia, jago banget ya main gitarnya, suaranya juga merdu." jawab Gilbert sambil terkagum

"Iya si Bet, tapi kemampuan kayak gitu doang si gua bisa." jawab Roni dengan sombong.

Gilbert pun menjawab "Hah, serius lu?"

Dan mereka pun terus bertukar pendapat mengenai kemampuan atau talenta yang dimiliki oleh pemuda tersebut.

Sesampainya di rumah, Gilbert langsung mengerjakan tugas yang sangat banyak, sambil mendengarkan lagu lewat earphone kesayangannya.

Ia sadar bahwa ia memiliki bakat bernyanyi tetapi ia sangat malu untuk menunjukkan kemampua yang ia miliki.

Saat keesokan harinya, Gilbert dan Roni akan berangkat untuk oergi ke sekolah.

Sesampainya di sekolah ia melihat banyak sekali orang yang sedang mengantri di depan mading untuk melihat suatu brosur.

"Ron, ada apaan tuh rame-rame, nimbrung ga nih kita?" Kata Gilbert terheran-heran

"Gak usah lah Bet, palingan juga itu brosur yang gak penting, yuk ah ke kelas."

Setelah sampai di kelas, guru pun langsung masuk dan memberikan sebuah tugas.

"Anak-anak karena lusa adalah Hari Anak Sedunia, ibu mau kalian untuk menampilkan suatu talenta yang kalian miliki." kata Bu Guru dengan tegas.

Setelah menyampaikan tugas Gilbert bertanya kepada Roni,"Ron, kira-kira gua ngapain ya, gua bingung nih, gua kayaknya gak bakal tampil dah, gua gak tau bakat gua apaan"

Roni pun menjawab "Yah lu pikir sendiri lah Bet, kan cuman elu yang bisa tau apa kemampuan yang elu punya, jadi santai aja."

Setelah bel pulang berbunyi, Gilbert segera merapihkan semua barangnya dan bergegas untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah ia masih memikirkan penampilan apa yang akan ia tampilkan untuk lusa.

"Tampil apa ya gua, gua aja gak bisa apa-apa, gimana mau tampil." Saat malam hari telah tiba, ia mencari sebuah referensi dari sebuah sosial media yaitu youtube tentang penampilan yang biasanya ditampilkan dalam suatu acara.

"Aduh pusing banget gua, gua paling cuman bisa nyanyi, itupun gua gatau mereka bakal nikmatin atau enggak!"

Karena terlarut dalam kepenatan perihal memikirkan hal tersebut, Gilbert pun terlelap dengan pulas.

Mentari mulai bersinar, Gilbert pun bangun dan terkaget karena saat melihat jam bahwa ia sudah hampir saja telat.

"Waduh, setengah jam lagi masuk, harus cepet nih gua."

Setelah selesai merapihkan semua buku, Gilbert segera pergi ke sekolah karena ia sudah hampir terlambat.

Ketika ia sampai, ia melihat banyak sekali anak berkumpul di lapangan menyaksikan beberapa penampilan yang akan ditampilkan besok saat peringatan Hari Anak Sedunia.

Ia sangat terkagum dengan bakat yang dimiliki oleh temannya itu. Setelah bel masuk telah berbunyi, ia langsung bergegas untuk pergi ke kelas. Pelajaran pertama pun suda selesai, Roni dan Gilbert memutuskan untuk tidak pergi ke kantin dan mereka memilih untuk berdiskusi tentang penampilan yang akan mereka tampilkan besok.

"Ron, tampil apaan lu besok, gua masih bingung banget nih, bingung banget gua, kemarin malem gua begadang mikirin ini, untung aja gua tadi ga telat."

Roni pun menjawab "Yaelah Bet, Gak usah diambil pusing napa, ini tuh tampilan berdasarkan kemampuan yang lu miliki, lu bisa nyanyi kan kenapa ga nyanyi aja?"

Gilbert menjawab "Gua rencananya juga pengen nyanyi, tapi gua malu Ron, takut orang-orang gak suka sama suara gua."

Roni menjawab "Ya ampun, Gilbert, Gilbert. Lu aja belom nyoba, tapi udah takut aja. Percaya diri aja Bet, semua orang memiliki kemampuannya masing-masing. Gak ada manusia yang sempurna. Gilbert pun mulai bosan dan memotong pembicaraan Roni

"Oke deh Roni, jawab Gilbert sambil menahan tawa.

Setelah bel pulang berbunyi Roni dan Gilbert memutuskan untuk pergi ke rumah Roni dan memikirkan lagi dan lagi penampilan yang akan ia mereka tampilkan besok.

"Oh iya, Ron, gua belom nanya ke elu. Lu besok emang bakal tampil apaan?" tanya Gilbert dengan semangat

"Kalo gua sih bakal nyanyi sambil main gitar." jawab Roni dengan santai.

"Enak banget sih kalo bisa punya talenta yang bagus. Kapan ya gua bisa kayak gitu?!" jawab Gilbert dalam hati.

Setelah mereka berbincang-bincang tentang hal itu, Roni memberitahu Gilbert bahwa ia akan menyanyikan lagu untuk perempuan yang ia sukai sejak masa SMP.

"Eh Bet, tau gak, gua bakal nyanyiin lagu kesukaan cewek yang lagi gua gebet, itu loh si Vanessa."

"Ya elah, Ron, gombal amat da lu." jawab Gilbert dengan iri.

"Gua pengen latihan nih buat besok, lu mau ga bantuin gua buat dengerin penampilan gua?" tanya Roni dengan penuh semangat.

"Iya aja dah, buru coba gua denger.

"I need you baby, and it is quite alright, i need you baby, to warm a lonely night ........ " nyanyian Roni dengan begitu merdu.

"Gila, Ron, keren banget lu. Gua yakin si cewek yang lu gebet bakal kagum sama lu."

"Makasih banyak lah Bet, jadi ga enak gua. Yaudah ya gua mau pulang dah sore ni, nanti gua kena marah bapak gua lagi. Bye Ron!"

Setelah mendengarkan lantunan lagu yang telah disampaikan oleh Roni, Gilbert semakin pusing tentang penampilan apa yang akan ia tampilkan besok.

"Gila, gua besok bakal tampil, tapi gua masih ga punya bayangan atau ide sama sekali." sambil menggaruk-garuk kepala

"Gua pengen banget nyanyi, tapi gua malu banget. Takut banget penampilan gua itu ga maksimal." semakin pusing tentang apa yang ia tampilkan.

Setelah berlarut-larut akan kesedihan, Hari yang ditunggu pun telah datang.

----------- B E R S A M B U N G -----------

Self-LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang