Kai meremat erat jas putihnya, matanya menyelusuri nuansa kamar elegan yang saat ini ia tempati. Bunyi bercikan air menggema di keheningan. Matanya meredup dan kepalanya tiba tiba pening.
"Bunda ayah.. Maafin kai, kai gk bisa jaga diri kai sendiri. Kai mau mati aja rasanya"
Semilir angin mengalihkan fikiran kai.kakinya melangkah menuju balkon yang terbuka sedari tadi, lalu menatap pemandangan gelap diluar_segelap hatinya. Bahkan kai tak menyadari jika kakinya sudah menaiki pembatas balkon.air matanya menetes untuk yang kesekian kali, tanpa mau menghentikannya.karna fikir Kai, jika mengakhiri untuk selamanya lebih menarik.
"Ini lantai dua, kalo kamu jatuhin diri kamu gk bakal mati. Mm.. Paling cuma patah tulang rusuk sama kebocoran kepala"
Kai terperanjat, eratkan pada pembatas semakin mengerat. Matanya melirik panik kerah belakang dimana soobin berdiri disana dengan badrobenya.melangkah pasti meng hampiri kai yang semakin panik bukan kepalang.
Badan tegapnya berdiri tepat dibelakang kai dan menyaksikan bagaimana gerak gerik gelisah_sebelum memeluk pinggang ramping pria didepannya dan mengangkat ringan tubuh tersebut_ sebelum meronta dipelukan soobin.
"Lepas bodoh, lepasin.. !"
Brak
Kai diam dengan nafasnya yang tersendat tiba tiba. Lehernya meremang saat merasakan nafas berat dari soobin membelainya.matanya menatap kosong pintu didepannya yang baru saja soobin banting, hingga Kai merasakan badannya dijatuhkan kearah ranjang.
"Aku gk suka anak pemberontak_"
"Apa peduli kamu,kamu bukan siapa siapa toh.aku mau pergi sekarang juga" Badannya bergerak cepat menghampiri pintu yang sayangnya terkunci.
"Bukan siapa siapa? Bahkan nama kita tertulis dihadapan Tuhan sebagai suami istri"
"Suami istri masabodo"tangannya membuka brutal pintu didepannya yang nihil tidak berubah sedikit pun.
" Aku_kamu gk ngerti, dan kamu gk tau aku siapa. Jadi jangan sok tau_"
Kalimatnya tertelan kembali saat kai mengingat akan sesuatu."Tas_tas aku dimana" Kai menghampiri soobin dengan panik.
"Tas? " Soobin masih sibuk mencari bajunya tanpa terusik dengan nada khawatir Kai.
"Please kak, aku butuh tasnya. Aku harus minum obat_" Kai menatap tangannya yang bergetar serta kebas tiba tiba.matanya mengunang sebelum semuanya gelap.
...
"What are you looking for?_soobin"
Soobin sempat akan memakai bajunya namun tertarik dengan nada bicara Kai yang tiba tiba berubah. Bahkan suara tawa renyah Kai mendominasi ruangan.hingga ia berbalik dan melihat Kai disana _duduk diatas ranjang dengan hanya menggunakan kemeja putihnya.
"Kamu _"
"Ah.. Jadi ini rumah yeonjun? Astaga dia gk ngomong ngomong tuh klo dia putra mentri keamanan yang terkenal kaya itu" Matanya mengitari penjuru kamar lalu bertemu dengan soobin yang menatapnya intimidasi.
"Jadi kamu soobin? Oh.. Brarti yg minggu kmaren aku tembak itu orang lain? Astaga.. Yeonjun sih bilangnya cuma tinggi, gk bilang kalo soobin itu kulitnya pu_ow!
Soobin mencengkram kerah baju Kai lalu menariknya untuk berdiri" Jadi kamu yang tembak lucas?udah aku duga kalo kamu gk semanis yang saya fikir_kai "
"Oh..kai?_" Ada jeda disana, matanya menatap tidak suka soobin didepannya"_aku benci dipanggil kai, dia cuma bocah lemah yang pendek pemikirannya"
"Ekting apalagi ini? " Soobin tertawa renyah seraya melepas cengkraman nya.tungkainya mundur lalu menatap pongah pria dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M fine (sookai)
Fanfictionhueningkai yang memiliki sindrom Harley quinn, harus berurusan dengan sosok yeonjun. Dan bodohnya soobin harus terlibat hanya karna nama baik prusahaan ayahnya. Lalu,siapa hueningkai_yang bersembunyi dibalik sosok Harley quinn. Soobin akan cari tau...