seo changbin ; aku bukan pilihan

3.8K 440 95
                                    

+cerita ini terinspirasi dari ftv sore indosiar berjudul, "aku pilu karena hasrat suamiku yang keliru."
+credit quotes by tere liye dalam buku berjuta rasanya di cerita, "kotak-kotak kehidupan andrei."
+ini tanpa revisi dan sinetron banget :') jadi ya siap-siap ajalah pokoknya



























"nak, apakah ada yang berpikir hidup ini bukan soal pilihan? karena jika hidup hanya sebatas soal pilihan, bagaimana caranya kau akan melanjutkan hidupmu, jika ternyata kau adalah pilihan kedua atau berikutnya bagi orang pilihan pertamamu?"

aku pertama kali membaca kalimat itu di dalam sebuah novel karya penulis besar indonesia, Tere Liye dalam bukunya yang berjudul berjuta rasanya.

kala itu, aku masih kelas satu sma. membaca kalimat itu bagai angin lalu. pun ketika aku membaca ulang buku itu di bulan-bulan dan tahun-tahun berikutnya, aku tak pernah benar-benar mengerti apa maksut dari kalimat itu.

kupikir, bahwa walaupun kita memang menjadi pilihan kedua bagi orang pilihan pertama kita, bukankah bagian terpentingnya, tetap kitalah yang dipilih?



••••


"aku mau keluar sebentar, ya?"  changbin berujar padaku yang sedang duduk di meja rias membubuhkan lipstik pada bibirku agar tidak pucat karena aku dan keluarga kecilku akan pergi hari ini.

"iya, jangan lama-lama."

changbin tersenyum tipis dan mengangguk pelan sebelum keluar dari kamar. aku melanjutkan kembali aktivitasku yang sempat terhenti. selesai menggunakan lipstik aku kembali mematut diri di cermin. pandanganku jatuh pada leher dimana ada sebuah kalung berliontin tergantung di sana. aku tersenyum bahagia mengingat bagaimana manisnya changbin memakaikan kalung itu dileherku karena kalung itu memang baru hari ini diberikan changbin sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kami yang ke tujuh.

hal itu juga yang menjadi alasan hari ini kami akan pergi jalan-jalan menikmati quality time bertiga. aku, changbin, dan anak perempuan kami yang baru berumur enam tahun.

aku beranjak dari meja rias. sebelum pergi, aku berniat membereskan laptop, file-file yang berserakan, juga jas putih kebanggaan yang selalu changbin pakai selama bertugas di rumah sakit. iya, suamiku memang seorang dokter di rumah sakit ternama di kota kami.

tanganku cekatan menumpuk file, menutup laptop yang mati, dan mengangkut jas dokter untuk kumasukkan ke keranjang baju kotor. namun ketika aku mau memasukkan jas itu, ada sebuah kertas yang terjatuh dari saku jas. sebuah foto? aku mengernyit bingung sembari merunduk untuk mengambilnya.

ah, foto lama, gumamku. aku membuka lipatan foto itu dan langsung terkejut begitu sadar itu foto seorang wanita yang berpelukan begitu mesra dengan changbin. siapa wanita ini? tanyaku dalam hati.

aku membalik foto itu. menemukan sebuah tulisan kecil di belakang foto itu.

"changbin dan naya."

aku membelalakkan mata. "naya?"  gumamku tak percaya, "itu nama anakku."

tanganku gemetar. aku mendadak lemas bahkan hampir menjatuhkan foto itu saking syoknya. dalam otakku terus berputar-putar berbagai pertanyaan.

siapa wanita ini? apa hubungan changbin dengan wanita ini? mengapa changbin masih menyimpan foto mereka? dan sebesar apa cinta changbin pada wanita ini hingga dia berani memberi nama anak kami dengan nama wanita ini?

straykids oneshoot (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang