kim seungmin : One in a million

2K 221 17
                                    

written by sarsaparill4








Rekomendasi lagu :
Punch ft Tiger JK - first love
Kim Jong Wan - blue moon
Hyorin - come a little closer

Aku mempercepat laju kedua tungkaiku, napasku memburu dengan kepala yang diliputi kegelisahan mendamba gerbang sekolah yang masih terbuka lebar.

Manik milikku melebar girang, tatkala di ujung sana kulihat gerbang sekolah yang masih berjaya melebarkan salah satu sisinya. Wah, nampaknya keberuntungan memihak ku.

Aku menyunggingkan senyuman, semangat empat lima ku kerahkan menambah laju kaki mencapainya.

Namun, selayaknya hukum klise yang berlaku 'kenyataan tak seindah ekspektasi'. Gerbang sekolahku tiba-tiba bergeser sisi lainnya mempersempit ruang lebar yang semestinya tercipta.

"Mampus!" Aku menyerapahi kejadian di depan mataku.

Harapan ku hanya uap air semata, menghilang menyatu dengan kenyataan pahit yang ada. Aku menyeka peluh di dahiku sambil meratap gerbang sekolah di depanku yang jelas-jelas menutup rapat layaknya di tolak gebetan.

"Pak Jung, tolonglah pak izinin saya masuk ya. Saya masih sempet kok aslinya, saya nyampe pintu masih se-senti kebuka kok pak." Aku memasang tampang memelas dengan nada bicara agak merengek pada guru kesiswaan dan sejarah, sekaligus guru pria paling tampan sejagat sekolah, Jung Jaehyun.

Pak Jung menggeleng kepala, maniknya yang biasa teduh menatap kini mendingin entah mengapa. "Tidak bisa y/n ini udah kedua kalinya kamu bilang begitu. Kalo kemarin saya masih toleransi kamu, tapi ini udah lewat batas wajar saya. Dan artinya ini berkemungkinan kamu punya tabiat begini kedepannya."

Buset, kharismanya makin berlipat ganda. Aku meneguk ludahku, sembari berasumsi dengan kebenaran guru bujang satu ini yang amat sakti pesonanya.

Pak Jung tiba-tiba menatap di sisi kananku, dan alisnya terangkat. "Kok kamu terlambat, kayak bukan kamu yang biasanya Seungmin?"

Aku menolehkan kepala, menatap pemuda yang berdiri di sampingku. Pemuda ini tak pernah ku temui sebelumnya selama bersekolah, tapi ada hal yang menarik ku padanya. Wajahnya imut sekali dibalik lensa yang membingkai maniknya, dan entah mengapa aku merasa familiar dengannya.

"Saya minta maaf Pak, besok sebisa mungkin ga terulang," Katanya menunduk berkali-kali. Aku masih saja menatapnya yang ternyata disadari olehnya juga, segera aku melempar pandangan ke arah lain. Aku tak ingin dianggap aneh tahu!

Selang 10 kami dikumpulkan di lapangan berbaris membentuk 2 banjar. Sekitaran 10 orang dari total semua yang terlambat hari ini, dan sepertinya ini adalah rekor bulan ini.

"Oke, kalian tau kan konsekuensi terlambat masuk?" Pak Jung berucap lantang di hadapan kami.

"Ya!" Aku dan yang lainnya menjawab pertanyaan.

"Apa?" Pak Jung menyisir maniknya pada tiap pribadi kami. Aku sedikit bergidik ngeri, pribadinya sungguh tak disangka menurut ku. Untung saja dia tampan, meski dalam air muka tegas beraura berang, ia tetap sedap dipandang.

"Lari lapangan sprint 10 putaran atau nyapu lapangan!" Ucap kami berbarengan.

Aku menggembungkan pipi, hari ini mentari pagi sangat ramah sinarnya sepertinya tak masalah ambil hukuman lari. Tapi aku tengah malas berkeringat banyak, lebih baik menyapu lapangan saja. Semoga kali ini semesta berpihak padaku, amin!

"Untuk hari ini hukumannya adalah nyapu lapangan. Jadi silakan kalian ambil sapu, serokan, dan tong sampah. Jangan coba-coba kabur, kalian tau mata saya banyak. Kalo kalian nekat kabur hukuman akan ditambah. Dalam 20 menit harus bersih, dimulai dari sekarang!" Pak Jung berseru dan kumpulan ini bubar dengan masing-masing yang memulai kegiatan hukuman.

straykids oneshoot (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang