Lalu dengan mudahnya mereka menjawab hanya dengan senyuman
Seolah olah senyuman itu berkata
"Lu nggak usah tahu lu teh masih bocil"Pada keesokan harinya
"Tetot Tetot Tetot"
Rasanya suara itu tidak asing.Suara indah namun menyebalkan
"Bangun Raden katanya kamu mau bangun lebih pagi kemarin"
Raden pun mulai membuka mata secara perlahan,dan ia benar suara itu adalah suara Nida
"Bagaimana kau bisa masuk ke kamarku?"Raden
"Aa kamu noh pintu nggak dikunci"Nida
"AAAAAA kebiasaan banget si aa mah pintu nggak dikunci"
"Yaudah buruan kamu siap siap ayo berangkat ke sekolah bareng"
Lalu Raden mendorong Nida keluar kamar.Dan ia langsung siap siap untuk berangkat ke sekolah.Sambil jalan Raden berbincang bincang dengan Nida
"Oiya Nida kamu kemarin denger nggak tentang anak baru yang nggak masuk kelas di hari pertamannya?"Raden memulai pembicaraan dengan bertanya
"Gimana kalo aku bilang bahwa anak yang tidak masuk kelas kemarin itu aku?"Nida menjawab dengan sebuah teka teki
"Masa iya anak itu kamu nggak mungkin aku ngeliat kamu itu anaknya baik baik aja"Raden menjawab dengan ragu ragu bahwa anak itu adalah Nida
Lalu Nida berlari ke sekolah meninggalkan Raden.Disitu Raden masih merasa sedikit bingung dan tidak percaya.Seorang Nida perempuan yang baik seperti ia tidak masuk di hari pertama sekolah
sesampainya di kelas Raden yang seorang Nolep duduk di bangku pojok kanan dekat dengan jendela.sendirian memandangi langit sambil mendengarkan lagu menggunakan headset.tanpa sambutan dan tanpa sapaanlalu seorang guru pun masuk ke kelas
Pak guru"Duduk anak anak ini ada teman baru kalian yang kemarin tidak masukk"
"Perkenalkan nama aku Nida mohon bantuannya"
Setelah mendengar hal itu sontak Raden terkejut dengan kedatangan Nida ke kelas yang sama.
Pak guru"Duduklah dimanapun yang kamu suka Nida"
Dan Nida mulai mendekati Raden dan duduk di sebelah Raden
"Kenapa ntu orang duduk di samping gw padahal masih banyak bangku yang kosong?"
Dalam hati kecil RadenDan saat pulang Nida selalu di jemput dengan menggunakan mobil
Tanpa sadar Raden semakin sering melihat ke arah Nida dan terkadang nida balik memandang Raden dari situlah Raden mulai menyimpan rasa."Rasanya seperti hal biasa menjadi luar biasa saat bersamanya,saat didekatnya selalu menyenangkan,dan
semakin hari detak jantung semakin kencang jika ia berada di dekatku.
Apakah ini yang dimaksud orang orang dengan yang namanya cinta."
Begitulah yang ada dalam pikiran Raden
Tapi tidak mungkin kan rasa ini akan berbalas.
Karena Raden tahu bahwa senyum itu bukanlah untuknya melainkan untuk sang kakak yaitu Kevin.Hingga suatu saat
Raden melihat mereka...Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Krisan Kuning(bunga Indah Bermakna Layu)
NouvellesAku tahu senyummu bukan untukku Tapi ...