"Jadi? Tumben kamu ngajak aku jalan." Mina tipe orang yang nggak suka basa basi.
Hal itu juga yang bikin Sehun jatuh cinta sama sosok gadis cantik ini.
Sehun pegang tangan mina.
"Makan dulu, nanti keburu cair ice cream nya." Sehun nggak nanggepin apa yang diomongin Mina.
Akhirnya mina milih makan ice cream dia dalam diam. Sehun kalo udah ngomong gini berarti bakal ngomong serius.
Setelah ngabisin ice creamnya, Mina natap Sehun lagi.
Sehun senyum ganteng terus ngapus noda ice cream yang ada disudut bibir Mina.
"Kayak anak kecil kamu, tumben belepotan."
Mina langsung nepis tangan Sehun lalu ngambil kaca didalem tas selempang yang dibawa.
"Kamu kok nggak bilang kalo ada noda disudut bibir aku?"
Sehun geleng kepala. "Ini bilang."
"Ah susah ngomong sama kamu, cepetan mau ngomong apa?" tanya Mina lagi.
Sehun yang tadinya senyum langsung ngedatarin mukanya.
Sebelum ngomong dia ngedehem pelan. "Ekhm, jadi aku mau ngomong sesuatu sama kamu."
Mina ngernyit liat tingkah Sehun yang kayaknya bener-bener serius banget.
"Jadi, tadi aku nabrak orang. Dia nggak papa aku udah nolongin dia tapi—" Sehun diem nggak ngelanjutin kata-katanya.
"Tapi?"
"Tapi dia malah berakhir ngenalin aku ke ibunya buat macarin dia."
Mina kaget tentu aja, gimana bisa pacarnya dia malah dikenalin sebagai pacar korban?
"Terus tanggapan kamu?"
Sehun cuma diem nggak jawab pertanyaan Mina.
"Kamu ngeiyain omongan orang itu?"
Sehun akhirnya ngangguk terus ngehela napas pelan.
"Kebiasaan kamu nggak bisa nolak kepengenan orang tuh bisa diilangin nggak sih hun? Ini yang aku nggak suka dari kamu. Kamu nggak bisa nolak apa yang diomongin orang, sekarang aku tanya. Pernah nggak kamu mikirin kebahagiaan kamu dan milih jalan yang kamu suka?"
Sehun mandang Mina tapi dia nggak juga jawab pertanyaan pacar dia.
"Selama ini aku tahan ya sama sikap kamu yang selalu ngga enakan sama orang, tapi kali ini maaf aja hun, aku udah capek."
"Aku bisa jelasin—"
"Jelasin apalagi? Oke kamu emang baik sama semua orang oke, tapi kamu bisa nggak sih mikirin perasaan aku sekali aja?"
Sehun diem. Mina jadi senyum miring.
"Nggak kan? Jadi lebih baik, kita akhirin aja hubungan kita sehun."
Deg.
Sehun melotot kaget.
"Mina bukan ini yang aku mau!"
"Tapi ini yang selama ini aku mau!" Mina ngebentak Sehun.
"Dari awal emang aku cinta ya sama kamu, tapi buat tiga bulan kebelakang ini, aku ngerasa hubungan kita udah terlalu hambar. Kamu nggak pernah ngertiin aku Sehun.kamu ngga pernah ada waktu buat aku selalu."
"Tapi aku lagi usaha nyari uang untuk masa depan kita—"
"Ngapain kamu usaha susah-susah kalo kamu udah kaya?! Kamu punya segalanya Sehun! Manfaatin kalo kamu bisa mikir!"
Omongan Mina kali ini bikin emosi Sehun kesulut.
"Kamu pengen waktu aku seutuh ya buat kamu sementara aku ngabaiin kerjaan aku? Sorry, Mina kamu memang orang yang aku cinta tapi ternyata kamu bukan calon istri yang baik buat aku. Kalo kamu memang mau berjuang bareng, kamu bakalan support apa yang aku lakukan apalagi ini menyangkut kebahagiaan kita!" Sehun ngomong pake penekanan di setiap katanya, tapi ngga ninggin suara.
Gini-gini dia masih waras ya nggak mau bikin pacar–ah mantan pacar dia malu didepan semua orang.
Mina ngga ngerasa bersalah malah ketawa ngejek.
"Buat apa kita berjuang sama-sama? Kamu laki-laki jadi tanggung jawab kamulah buat ngasih aku uang."
Sehun ngehelas nafasnya keras. "Hidup kamu emang ngga jauh-jauh dari seputar uang ya? Nggak semua yang kamu mau cuma seputar uang Mina!"
"Apa?! Apa yang nggak bisa aku lakuin dengan uang apa?!" bentak mina.
Sehun tiba-tiba senyum. "Kamu nggak akan mengerti tentang pentingnya kebersamaan Mina. Kamu bahagia dengan uang tapi kamu tidak akan pernah bisa merasakan kebersamaan dengan semua orang."
Sehun berdiri daru duduknya. "Kamu mau kita berpisah? Oke, kita berpisah. Semoga kamu bisa mendapat lelaki yang bisa menghasilkan banyak uang dengan banyaknya waktu untuk kamu. Tapi, nampaknya tidak akan terjadi."
Setelahnya, Sehun ninggalin Mina yang kesal.
END/TBC?
Dah lama ya :')
Sorry for typo
Ah iya hunkai chapter depan oke?
See you❤