Pada saat kami sampai di jalan, semua sudah terlambat.
Pekemah dan Pemburu tergeletak terluka di tanah. Krystal pasti kalah dalam pertarungan melawan raksasa Hyperborean, soalnya dia dan kereta perangnya dibekukan dalam sebalok es. Para centaurus tidak terlihat di mana mana. Entah mereka panik dan lari atau mereka telah terbuyarkan. Pasukan Titan mengelilingi gedung, berdiri mungkin enam meter dari pintupintu. Baris depan Kronos memimpin: Yuta Nakamoto, ratu dracaena berbaju zirah hijau, dan dua Hyperborean. Aku tak melihat Prometheus. Si licik licin itu barangkali sedang sembunyi di markas besar mereka. Tapi Kronos sendiri berdiri tepat di depan dengan sabit di tangan. Satu-satunya yang menghalangi jalannya adalah ...
"Pak Chiron," kata Seulgi, suaranya gemetar. Kalau Chiron mendengar kami, dia tidak menjawab. Dia siap memanah, membidik tepat ke wajah Kronos. Segera setelah Kronos melihatku, mata keemasannya menyala-nyala. Setiap otot di tubuhku membeku. Kemudian sang penguasa Titan mengalihkan perhatiannya kepada Chiron.
"Minggir, Putra Kecilku." Mendengar Taemin memanggil Chiron putranya sudah cukup aneh, tapi Kronos memasukkan kebencian ke dalam suaranya, seakan-akan putra adalah kata terburuk yang bisa dipikirkannya.
"Aku khawatir tidak." Nada bicara Chiron tenang dan dingin, seperti biasa saat dia benar-benar marah. Aku mencoba bergerak, tapi kakiku terasa seperti beton. Seulgi, Grover, dan Jeongyeon berusaha keras juga, seakan mereka juga sama-sama tersangkut.
"Pak Chiron!" kata Seulgi. "Awas!" Ratu dracaena menjadi tak sabar dan menyerbu. Anak panah Chiron melesat tepat di antara kedua matanya dan dia pun menguap di tempat, baju zirah kosongnya berkelontangan di aspal. Chiron meraih anak panah lagi, tapi sarung panahnya kosong. Dia menjatuhkan busur dan menghunus pedangnya. Aku tahu dia benci bertarung menggunakan pedang. Pedang tak pernah merupakan senjata favoritnya. Kronos tergelak. Dia maju selangkah, dan bagian tubuh kuda Chiron bergoyang-goyang dengan gugup. Ekornya mengibas-ngibas maju-mundur.
"Kau guru," cemooh Kronos. "Bukan pahlawan."
"Taemin pahlawan," kata Chiron. "Dia pahlawan yang baik, sebelum Ayah menyesatkannya."
"BODOH!" Suara Kronos mengguncangkan kota. "Kau memenuhi kepalanya dengan janji-janji kosong. Kaubilang para dewa peduli padaku!"
"Aku," Chiron sadar. "Ayah bilang aku." Kronos kelihatan bingung, dan pada saat itu, Chiron menyerang. Manuvernya bagus-tipuan yang diikuti oleh pukulan ke wajah. Aku sendiri takkan bisa berbuat lebih baik, tapi Kronos cepat. Dia memiliki semua keterampilan bertarung Taemin, yang jumlahnya banyak. Dia menjatuhkan pedang Chiron ke samping dan berteriak, "MUNDUR!" Cahaya putih membutakan meledak di antara sang Titan dan sang centaurus. Chiron terbang ke sisi sebuah bangunan dengan kekuatan begitu dahsyat sehingga dinding runtuh dan jatuh menimpanya.
"Nggaaak!" lolong Seulgi. Mantra pembeku terpatahkan. Kami berlari menghampiri guru kami, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Jeongyeon dan aku tanpa daya menarik-narik bata sementara riak tawa jelek melanda pasukan Titan.
"KAU!" Seulgi menoleh ke arah Taemin. "Memikirkan bahwa aku ... bahwa aku mengira-" Seulgi menghunus pisaunya.
"Seulgi, jangan." Aku mencoba memegang lengannya, tapi dia mengguncangkan peganganku hingga lepas. Seulgi menyerang Kronos dan senyum sombong Kronos menghilang. Barangkali sebagian dari Taemin ingat bahwa dia dulu menyukai gadis ini, dulu merawatnya saat gadis ini masih kecil. Seulgi menghunjamkan pisaunya di antara tali pengikat baju zirah Kronos, tepat di tulang belikatnya. Bilah pisau semestinya terbenam ke dadanya. Namun pisau tersebut justru terpantul. Seulgi terbungkuk, merapatkan lengan ke perut. Sentakannya mungkin cukup untuk membuat bahunya yang terluka keseleo. Aku menarik Seulgi ke belakang saat Kronos mengayunkan sabitnya, menyayat udara di tempat Seulgi barusan berdiri. Seulgi melawanku dan menjerit-jerit,
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventures of Demigod #5 (k-idol) (Last)
AdventureAkhirnya, ramalan besar itu pun didengar utuh oleh Park Jimin saat beberapa hari lagi dia benar-benar akan menginjak usia enam belas tahun. Kekhawatiran memuncak, ketegangan menjadi-jadi. Kronos dan sekutu para Titan menyusun strategi penyerangan pe...