.
.
.
.Siapa yang ga kenal Jungmo? Anak sultan yang jadi inceran banyak orang di kampus, bukan cuma karena hartanya, tapi juga manner dan wajah tampannya.
Sebagai senior tingkat akhir, Jungmo merupakan satu-satunya mahasiswa yang sangat disayangkan kelulusannya. Bukan karena sesuatu yang buruk- ngga, tapi sayang kalau ga ada Jungmo nanti siapa lagi senior yang rela bagi catatan kuliahnya, tugas-tugasnya dan bahkan mau bantuin nugas adik tingkat di sela-sela kesibukannya itu?
Malah sebaliknya, sebagai calon alumnus, kelulusan Jungmo sangat dinantikan perusahaan-perusahaan. Prestasinya selama kuliah serta pengalamannya selama magang, membuat perusahaan besar tergiur untuk merekrutnya.
"Sempurna banget dah emang." Kata Dongpyo saat melihat Jungmo yang langsung dikerubungi junior-juniornya padahal ia baru keluar dari ruangan dospemnya.
"Pinter, rajin, baik, cakep, kaya, terkenal lagi. Tuhan ga adil banget pas bikin kak Jungmo."
"Berarti Tuhan juga ga adil pas bikin gue." Celetuk Minhee.
"Apaan? Adil kok. Lo pinter, kaya, terkenal tapi males, ga cakep, ga baik juga."
"Kemaren siapa yang bantuin lo ngedeketin kak Yohan hah? Siapaaa?!? Kalo bukan karena ketampanan dan kebaikan gue, ga bakal lu sekarang punya nomernya kak Yohan."
"Heh maksud lo apa? Kak Yohan mau ngasih nomernya ya karena dia ngeliat gue ganteng, manis, imut. Lo juga mau bantuin gue gara-gara gue ngerjain essay lo kan?? Ga usah sok baik lo jadi orang."
"Gila Son Dongpyo ga tau makasih banget bocahnya!!"
"Kang Minhee-"
Kedua bocah yang nyaris adu jotos itu menoleh barengan.
"Ah, kak Yunseong? Kenapa kak?"
Seolah lupa dengan pertikaiannya, Minhee langsung kembali ke mode 'menjual'nya.
"Hari ini selesai jam berapa kuliahnya?"
"Umm abis ini gue ada kelas sampe jam 3, trus abis itu mau rapat himpunan ga tau sampe jam berapa."
"Yah, sibuk banget."
Minhee cuma ketawa sarat, "hehe mau ga mau kak."
"Udah lama ga main bareng, kangen haha. Tapi ya udah kalo ga bisa," Yunseong mengusak rambut Minhee iseng. "Semangat kuliahnya, Minhee."
Yunseong tersenyum lalu pergi meninggalkan Minhee dan Dongpyo.
Pas udah agak jauh, Minhee langsung balik lagi ke mode 'nyinyir'nya.
"Pfft- kangen katanya? Emang dikira gua ga tau apa kalo Donghyun akhir-akhir ini lagi sibuk lomba debat? Dateng ke gue kalo ada maunya doang."
"Halah gitu gitu lo juga demen kan?"
"Siapa coba yang ga demen sama modelan Hwang Yunseong?"
"Son Dongpyo." Jawab Dongpyo sambil nunjuk dirinya sendiri.
"Ya iya lo mah udah keburu bucin sama kak Yohan."
Mereka tertawa sebentar lalu lanjut ngegosipin hal lain sambil nunggu kelas selanjutnya. Lebih tepatnya Dongpyo doang sih yang numpahin teh, biasanya Minhee cuma bagian mangut-mangut sambil nambahin bumbu dikit biar makin seru gosipnya.
Tapi kali ini Minhee diam aja. Pandangannya fokus ke cowok yang lagi berusaha keluar dari kerumunan juniornya itu. Gemes banget Minhee sebenernya, pengen narik tangan cowok itu dan nyuruh dia pergi dari sana. Kebiasaan banget karena anaknya terlalu baik, Jungmo jadi nyusahin diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (not) Little Boy | minimo
Fanfictionshort fic about how childish minhee can be and how jungmo educate him. college!au ⚠ bxb; ⚠ slight 🔞; ⚠ age change. #1 minimo (desember 2019 ~ juni 2020)