°•terealisasikan

295 82 21
                                    

Jinhyuk bersandar pada mobilnya yang terbilang mewah itu. Kemudian Jinhyuk mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

"Halo?"

Jinhyuk terkekeh mendengar suara yang mengangkat telponnya itu suara khas bangun tidur.

"Ku harap kau tidak melupakan hari ini adalah hari dimana kau berkencan denganku," ucap Jinhyuk masih dengan kekehannya.

"Astaga!"

Jinhyuk lagi-lagi terkekeh pelan, "Aku sudah di depan rumah mu, bolehkah aku memencet bel?"

"Tentu saja! Ibu akan membukakan pintu, aku mandi dulu!"

Jinhyuk menggeleng-gelengkan kepalanya lalu memencet bel rumah Wooseok. Sedangkan Wooseok yang panik di kamar nya sedari tadi sibuk menabrak barang-barang di sekitarnya.

Tak lama setelah Jinhyuk memencet bel, pintu terbuka menampakkan wanita yang cantik tak lain adalah Ibu Wooseok.

"Permisi tante, Wooseok nya ada?"

Ibu Wooseok sedikit terkejut, karena selama ini anaknya tidak memiliki teman.

"A-ah, dia sedang mandi sepertinya. Ayo masuk dulu."

Ibu Wooseok mempersilakan Jinhyuk masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Err namanya siapa anak muda?"

"Jinhyuk, Lee Jinhyuk," jawab Jinhyuk dengan senyuman di wajahnya.

"Jinhyuk mau minum apa?"

Jinhyuk tersenyum dan menggeleng, "Tidak usah repot-repot."

Setelah itu Wooseok pun datang. Ternyata dia benar-benar mandi dengan sangat cepat.

"Jinhyuk ayo!" seru Wooseok.

Jinhyuk yang awalnya berbicara dengan Ibu Wooseok pun mengalihkan pandangannya. Jinhyuk terdiam sejenak melihat penampilan Wooseok yang sangat imut.

Wooseok memakai sweater oversize berwarna cream cerah dipadukan dengan jeans yang membalut kaki rampingnya dan sepatu Vans berwarna putih. Oh tak lupa topi baret yang menutupi sebagian kepalanya. Sungguh menggemaskan.

"Jinhyuk?" panggil Wooseok saat dirasa tidak ada respon.

"Ibu, apakah Jinhyuk tidak ada disini? Sepertinya aku mendengar suaranya tadi," tanya Wooseok.

Ibunya tertawa, "Ada sayang. Dia sedang mengagumi keindahanmu dalam diam."

"Ish ibu!"

Setelah itu Ibu Wooseok benar-benar tertawa. Dia puas sekali menggoda anaknya itu.

Jinhyuk menggelengkan kepalanya. "Ekhm. Maaf."

"Tante boleh saya bawa sebentar anaknya?" tanya Jinhyuk setelah tersadar.

Ibu Wooseok tersenyum dan mengangguk. "Tentu saja, sangat jarang sekali ada teman yang mengajak Wooseok pergi keluar."

Jinhyuk tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Lalu menggenggam tangan Wooseok. Menuntunnya keluar dan masuk ke dalam mobilnya.

Saat masing-masing dari mereka sudah duduk. Jinhyuk membuka suara sebelum menjalankan mobilnya.

"Ibumu belum tahu ya?"

"Huh?"

"Tadi ibumu bilang aku temanmu. Padahal kan aku calon pendamping hidupmu."

.
.
.

an: jadi gimana?

complicatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang