LOVE FALS II

14 2 0
                                    

Prolog

Matahari terbit dengan indahnya, ditambah dengan alunan musik dari burung-burung didahan pohon. Menambah pagiku ini semakin membosankan.

"Ibu ... Aku main sebentar ya!" teriaku sebelum melangkah keluar Rumah.

"Padahal hari minggu, tapi kenapa jalanan sepi sekali?" gumamku, setelah melihat jalanan yang tak ramai seperti hari kemarin. Padahal kemarin begitu ramai, sampai-sampai Bus yang biasa menjemput Kami kesekolah saja harus datang terlambat.

"HOY ... VIRUS!" seseorang meneriakiku dari belakang. Dari suaranya, Aku sepertinya bisa menebak dengan mudah. Dia pasti Adi.

Benar saja, setelah Aku membalikan badanku, ternyata bukan hanya Adi yang kulihat. Juga tujuh teman-temanku yang lain ikut serta menghampiriku.

"Hey! Sudah Kubilang, kan. Namaku Fairuz, bukan Firus!" protesku ketika Mereka telah berada didepanku.

"Hey ... Ayolah...." Sial, Adi merangkulku begitu erat. Dengan tubuh besar seperti itu. Cukup untuk membuat Anak yang berumur delapan tahun seperti diruku ini sesak saat dipeluknya, "padahal Kau suka dipanggil seperti itu, kan?"

"Cih ... kata siapa? Aku malah suka jika Kalian memanggilku dengan nama asliku," sergahku. Dan akhirnya Adi pun melepaskan rangkulanya dariku.

"Oh iya, Aku sampai lupa," Adi mendongak keatas, "ikut Kami, yuk!"

"Ke-kemana?" tanyaku, nampaknya saat ini Aku mulai mencium bau-bau kelicikan.

"Sudahlah ... ikut saja!" Kini bukan hanya Adi yang memaksaku, tapi juga Farid.

"Iya ... pasti Kau akan senang," sial, sekarang Genom malah ikut-ikutan.

"A-Aku tak Mau jika Kalian mengajak yang aneh-aneh, ya!"

"tenang saja...." ucap salah Seorang Anak lelaki berkacamata.

"Oh," Aku sedikit melongo saat melihatnya, "Hey, Dia siapa?" tanyaku sambil menunjuki mukanya.

"Oh ... maaf ya," Seseorang maju menghampiriku, Vito, " Dia adalah saudara sepupuku, namanya adalah Marod," jelasnya, singkat.

"Yosh ... kalau begitu, ayo ikut Kami!" teriak Juna dan Joni, serempak. sial ... Mereka berdelapan berusaha menyeretku. Perasaanku mulai tidak enak.

***

Adi dan yang lainya mengajaku kesebuah taman di Kompleks perumahan Kami. Dan entah kenapa ada yang aneh dari Mereka pada hari ini.

"Lihatlah, sebentar lagi Kau akan senang kalau ikut dengan Kami...." ucapnya, meyakinkanku. Tapi ... bukanya meyakinkan malah semakin membuatku curiga. Masalahnya selama beberapa tahun terakhir hanya kejahilanlah yang sering dilakukan oleh Adi dan teman-temanya. Ya ... sebenarnya Aku sendiri tak ingin ikut serta dalam kejahilanya. Tapi ... Ayahku adalah rekan bisnis Ayahnya. Jadi Dia menyuruhku untuk berteman dengan Adi.... huh, sebenarnya dulu Adi tak seperti ini.

"Itu dia!" Seru Farid sambil menunjuk seseorang yang berlari terpogoh-pogoh menuji arah Kami. Aku tak menyangka, ternyata yang Mereka tunggu adalah seorang Anak perempuan gemuk?

"HOIIIII, RENITAAAAA!" teriak Adi, Anak Perempuan gemuk yang bernama Renita itu pun mempercepat larinya saat Adi memanggilnya kemari. Kelihatanya Dia sedang menggendong sebuah tas berukuran agak besar. Pasti berat rasanya. Apa benar Teman-Temanku ini menyukainya.

LOVE FALS(The Pandora)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang