part 4

31.2K 872 11
                                    

Bel istirahat berbunyi yang menghentikan guru yang berbicara didepan

" sampai disini dulu anak anak minggu depan lanjut lagi,,, assalamualaikum ".ucap guru tersebut dan langsung meninggalkan kelas. Seketika kelas menjadi sangat berisik seperti pasar.

" ra kantin yuk".ajak regina dan mendapat anggukan dari sahabatnya dan langsung meninggalkan kelas Yang masih berisik itu.

Mereka berdua berjalan sesampainya dikantin ia mencari tempat untuk mereka duduki.

" ra lo mau makan apa biar gua pesenin?".ucap regina

" gua pesen mie aja ya pakai telor jangan lupa kasih cabe rawitnya biar pedes".ucap aurora dengan cengirannya dan regina hanya menganggukan kepalanya tanda bahwa ia mengerti.

Kantin yang berisiknya melebihi pasar tiba tiba senyap tidak ada yang berbicara sedikit pun saat the most wanted sudah melangkah ke dalam kantin.

" kenapa gak nunggu aku tadi".ucap revan datar

" maaf ".lirih aurora saat mendengar suara yang sedikit menyeramkan ditelinganya. Revan langsung duduk disebelah aurora.

Revan hanya menghela nafas saat mendapatkan jawaban yang tidak ingin ia dengar, yang ia ingin penjelasan dari gadisnya. Dan ia memandang wajah gadisnya Yang masih menatap ke bawah seperti sepatunya lebih menarik dari dirinya. seketika ia mendongak melihat siapa Yang menghampiri gadisnya ternyata sahabatnya

" ni ra mie lo sorry lama soalnya ngantri tadi".ucap regina pada aurora

" ngapain lo liatin gua kaya gitu?".ketus revan saat ditatap aneh oleh sahabat gadisnya itu.

" eh engga ka ".ucap regina gugup ketika sadar bahwa dirinya ketauan sedang menatap kakak kelasnya itu. Ia hanya aneh saja sejak kapan kakak kelas yang arogan dan egois itu bersama teman temannya duduk semeja dengan dirinya. Eh kan ka revan pacarnya aurora ya mangkanya dia duduk disini.ucap dalam hati

" eh dedek emesh siapa namanya sini duduk deket babang ravin".ucap ravin genit, ravin axello winanta adalah sepupu revan anak dari adik ayah revan yaitu juna winanta. Sedangkan dua temen revan yang lain bimo dan Alex hanya memutar bola matanya malas.

" iya makasih ka".ucap regina dengan pipi bersemu merah karna digoda kaka kelasnya itu.

Saat semuanya sedang menggoda regina justru revan terus melihat aurora dengan datar

" kenapa beli mie? Terus ini kenapa pakai cabe banyak banget mau perutnya sakit hah? ".ucap revan datar karna tidak suka melihat apa Yang gadisnya pesan.

" maaf ".lirih aurora dengan gelengan kepala tanpa menatap lawan bicaranya karena ia takut dengan tatapan yang membuat nyali nya ciut seketika padahal awal awal ia sanga berani tapi kenapa makin kesini dirinya tidak berani?.

Huh awal awal aja berani sekarang malah takut kaya gini. Ucap revan dalam hati

" Bim pesenin nasi goreng satu jangan pedes nih uang nya".suruh revan pada bimo sambil memberikan uang seratus ribu.

" siap bos sekalian makanan gua bayarin ya".ucap bimo dengan cengirannya

"Hmmm". Bimo hanya mendapatkan deheman dari revan

" ya bos lo mah curang masa bimo doang Yang dibayarin makanannya".ucap Alex karena dirinya juga ingin makanannya dibayarin agar yang jajannya awet

" hmm,, lagian juga biasanya gua juga Yang bayarin makanan lo lo pada ".ucap revan datar, karena memang benar setiap makan dikantin revan yang bayar alesan mereka yang jajan revan lebih besar dari pada yang lainnya, hanya sesekali saja mereka bayar sendiri Kala revan tidak membawa dompet. Teman temannya hanya menyengir memperlihatkan deretan giginya Yang membuat revan ingin muntah.

" sini mie nya,,, kamu nanti makan nasi goreng aja".ucap revan lembut Yang membuat teman teman nya tersedak makanannya pasalnya baru kali ini revan berbicara selembut itu biasa ia selalu dingin dan ketus terhadap siapapun.

" kenapa Lo pada? ".tanya revan karena aneh karena teman temannya tersedak barengan seperti itu, seperti sudah direncanakan. Dan hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh teman temannya.

"Nih bos".ucap bimo sambil menyerah kan kepada revan

"Thanks".ucap revan datar dan diangguki bimo

" nih makan abisin nanti aku anter ke kelas".ucap revan lembut

" tapi aku lagi mau makan mie".ucap aurora dengan takut

"Engga ada mie, sekarang kamu makan nasi goreng ini ".ucap revan datar "aku gak suka dibantah jangan buat aku marah".lanjut revan saat melihat aurora ingin membantah.

" maaf ".lirih aurora

Setelah beberapa menit Bell masuk sudah berbunyi dan semua murid mulai berkeluaran dari kantin termasuk aurora dan revan serta teman temannya

" bell udah masuk ayo aku antar".ucap revan lembut

" gak usah aku sama regina aja".balas aurora sambil melirik regina didepannya yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari revan

" eh ra gua duluan ya gua mau ke toilet dulu".ucap regina cepat

" yaudah ayo gua anter".ucap aurora

" eh gak usah ra dah bye gua duluan".ucap regina sambil berjalan cepat meninggalkan sahabatnya

" van gua tunggu ditempat biasa ya".ucap ravin

" hmm".balas revan dan teman temannya melenggang pergi dan dikantin hanya ada aurora dan revan dan tinggal beberapa murid yang masih melanjutkan makan padahal bell masuk sudah berbunyi.

" ayoo jalan".ucap revan sambil menggenggam tangan aurora

Duh ko jantung gua dari deg degan mulu sih jangan jangan gua punya riwayat jantung lagi gua harus check up ke dokter ni .ucap aurora dalam hati

Duh ko jantung gua Kaya mau lompat ya. Ucap revan dalam hati

Hingga tak terasa mereka sudah sampai pintu kelas aurora  dan tak sadar tangan mereka masih saling bergenggaman

" sekarang kamu masuk nanti pulang sekolah aku jemput kamu ke kelas , jangan keluar kelas sebelum aku dateng kesini, sekarang aku mau nyusul temen temen aku dulu".jelas revan pada aurora, dan aurora mengernyit dahi dia mau kemana memangnya dia gak masuk kelas. Ucap aurora dalam hati

"Emm memangnya kamu mau kemana? ".ucap aurora sedikit takut karena dirinya takut kena marah sebab dirinya sedikit kepo

Revan mengulum senyum "aku mau ke rooptop".ucap revan lembut

"memangnya emm kamu gak masuk kelas? ".tanya aurora seketika pipinya bersemu merah atas perlakuan revan

" ciee kepo,,, aku males masuk pelajaran pak danu ngebosenin ".goda revan sambil mengusap lembut puncuk kepala aurora " cie pipinya merah".lanjut revan dengan sedikit tawanya. " apaan sih enggak tau".ucap aurora sambil memalingkan Ya ampun kalo ketawa manis banget tapi kalo marah nyeremin banget. Ucap dalam hati aurora saat aurora pertama kali melihat tawa kaka kelas yang sekarang sudah menjadi pacarnya.

Setelah revan memastikan aurora duduk ditempatnya dengan aman, ia melanjutkan jalannya menuju rooptop untuk berkumpul dengan temannya yang lain.

My Possesiv Boyfriend ( lanjut di Dreame )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang