.chapter 24

1.4K 262 7
                                    

saat ini gue kembali berada disituasi menegangkan. berdua bersama jaemin, empat mata diruang kelas yang udah kosong sejak limabelas menit yang lalu.

gue sengaja manggil jaemin karena kayaknya ada hal yang harus segera jaemin beritahu ke gue.

"cepet. gue tau lo gak punya banyak waktu buat berlama-lama disini." sedaritadi gue menatap jaemin sambil melipat kedua tangan didada, tapi yang gue tatap hanya sesekali membalas tatapan gue dan seterusnya sibuk memainkan buku-buku jarinya.

"gue mau pergi."

"yang itu gue tau. gue cuma mau denger bagian yang belum gue tau doang, jaemin."

lama, jaemin gak juga menjawab dan gue tetap menanti semua yang akan keluar dari mulutnya.

"sohye sakit," seketika bola mata jaemin bergetar saat membalas tatapan mata gue. "kanker hatinya makin parah. gue cuma bisa bantu dia dengan cara ini..

sejak beberapa bulan ini dia gak mau berobat lagi, dia udah capek dan milih buat nikmatin sisa hidupnya dengan hal-hal baik yang dilakuin orang sehat. padahal kalo mau cangkok hati bisa, walau kemungkinan berhasilnya 50 persen.

dan gue, sebagai temennya, dia minta gue buat nemenin dia sampe saatnya nanti, sampe dia gak ada."

kalian be like ;
(っ˘̩╭╮˘̩)っ utututu cini jaemin, peyuk duyu

typing✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang