Raveno #4. Mau jalan jalan apa makan?

302 26 1
                                    


Malming, malam minggu, malam bagi orang berpacaran bebas melakukan pertemuan atau apalah itu.

Raven, ia yang berstatus jomblo itu lebih baik bermain game online di ruang keluarganya. Duduk tenang di sofa dan menggunakan earphone agar suara pada game tersebut tidak di dengar oleh kedua orang tuanya.

Sebenarnya Raven iri kepada orang tuanya itu, mereka meninggalkan Raven seorang diri di rumah besarnya itu, ya walaupun ada dua asisten rumah tangga di rumahnya, tapi ya kali Raven mau mengajak ngobrol dengan asisten rumah tangga.

Tiba tiba saja panggilan masuk dan otomatis Raven menghentikan aksi bermain gamenya itu.

"Apa si Lan? Gue lagi enak enak nge game lu ganggu, udah kek cewek yang nggak mau di tinggal cowonya nge game aja lu!!" Tuh kan,  ngegas si mas gantengnya.

"Bacot. Sini lu udah di tunggu anak anak, si Fino juga udah ada di sini, GOL!!!!" Jawab Alan, salah satu teman seGENGan.

"Ya elah, bokap nyokap gue dah balik ogeb, nggak dari tadi lu, kalo gini yee berabe" Sahut Raven saat melihat kedua orang tuanya yang mulai memasuki ruang keluarga.

Raven memutus panggilan sepihak, dan tersenyum ke arah kedua orang tuanya.

"Napa senyam senyum? Habis telfonan sama pacar kamu? Terus mau minta izin ngapel di taman sekarang?" Pertanyaan monoton dari sang Ayah keluar memuncrat pada diri Raven.

"Ayahku tercinta, Raveno Eric Ahnaf Farael yang tamvan ini nggak punya pacar kok, lagian siapa juga yang mau ngapel di taman sekarang? Yang ada mah kalian berdua yang ngapel" Sahut Raven dengan nada yang di buat kesal.

"Katanya tamvan tapi nggak punya pacar, nggak bisa deketin cewek apa gimana nih bocah?" Maki Desta kepada putranya itu.

"Emang harus ya?, cowo tamvan wajib punya pacar? Enggak kan? Ya udah" Jawab Raven dengan kesal.

Si Bunda mah diam saja, bermain handphone dan mendengarkan perdebatan yang setiap hari terjadi itu.

"Iya dong, masa kalah sama yang mukanya rata rata, nggak malu apa?" Kata Desta.

"Ayah mah nyinggung nya soal pacar mulu ahh, nggak suka Raven" Kesal Raven mengerucutkan bibirnya.

Desta malah terkekeh, melihat keisengan nya telah membuat putranya itu kesal. Desta mengacak rambut Raven yang sudah hampir panjang itu.

Ting! Sebuah notifikasi terdengar dari ponsel Raven.

Alan
Cepetan bocah, udah pada nungguin

/ada ortu gue ogeb, nggak bisa
Kesana gue

Alan
Ah lu

/mangap mangap

Alan
Maap bocah

/maap deh, besok besok aja

Alan
Hm

"Dari siapa Rav?" Tanya Desta saat anaknya itu sudah sibuk dengan gawai nya.

"Alan" Jawab Raven, terlalu jujur.

"Alan? Siapa Alan? Ayah nggak pernah liat anaknya" Ujar Desta.

RavenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang