Esoknya, di ruangan ayahku. "Ayolah George, izinkan aku melihat lab di lantai teratas." aku memintanya, "Sampai kapan kau akan terus memanggil ayahmu dengan nama depannya?" jawabnya, "Aku tidak akan pernah mengizinkanmu masuk ke ruangan itu!"
perset*n! Aku akan menggunakan rencana kedua. Aku menyelinap masuk ke lab itu dengan bermodalkan kartu pengenal yang aku 'pinjam' dari tuan Krasney kemarin dirumahnya.
Aku berhasil menyelinap setelah mematikan listrik gedung dari lantai 21 sampai lantai teratas, lantai 25. Saat listrik menyala kembali aku sudah di lantai teratas, lalu menggunakan kartu Tuan Krasney untuk masuk ke lab. Orang orang menanggap kematian listrik tadi hanyalah kesalahan dari perusahaan listrik belaka karena ini bukan pertama kalinya hal itu terjadi.
Laboratorium ini tidak seperti laboratorium biasanya, disini terdapat banyak sekali peralatan aneh yang belum pernah aku lihat. Disini juga terdapat semacam taman di atap gedung yang masih menjadi bagian dari laboratorium.
Sekitarku tiba tiba menjadi gelap. Aku kembali mendengar siulan itu, siulan yang seakan-akan memanggilku. Aku melihat makhluk bersayap itu sedang berdiri di taman ini, hanya beberapa meter dari tempatku berdiri.
Ia menyadari aku melihatnya, "Kau bisa melihatku?" tanyanya, "Kau tidak seharusnya bisa melihatku." ujarnya, "Makhluk apa kau!?" aku bertanya. Alih-alih merasa takut, yang ku rasakan lebih seperti... penasaran. "Apa yang kau lakukan disini?"
"Aku ingin menemui Psyche" Ujarnya, "Psyche? Bagaimana kau tahu nama ibuku?! Siapa kau?" tanyaku panik, "Ibumu? Apakah kau... Lukas?" bagaimana dia bisa tahu namaku? Akupun panik. Ditambah lagi alarm yang berbunyi di seluruh lantai ini. Sepertinya Tuan Krasney menyadari kartu miliknya hilang, dan kejadian mati lampu di lantai teratas? Tidak terdengar seperti sebuah ketidaksengajaan menurutku.
"BRAK"
pintu lab didobrak, puluhan pasukan keamanan masuk dengan persenjataan lengkap, menembakiku yang mereka kira orang asing yang ingin mencuri dari lab Zerach Group.
"DOR"
Suara tembakan memenuhi atap Zerach Tower. Semua senjata mengarah padaku. Terdengar suara puluhan, bukan, ratusan peluru mengarah padaku. Namun anehnya, aku tidak terkena satupun tembakan.
Di depanku, sesosok makhluk tinggi bersayap, menghalangi semua peluru itu, lalu langsung terbang, entah kemana tujuannya. Puluhan pasukan didepanku tidak dapat melihat makhluk itu. Mereka semua termangu melihat semua peluru tembakan tadi hilang. Ditambah lagi melihatku keluar dari arah tempat mereka menembak tadi.
Sekarang, makhluk itu tidak pernah terlihat kembali, meninggalkan pertanyaan besar dalam diriku.
"Makhluk apa itu?"
"Bagaimana dia bisa tahu namaku? Bahkan nama ibuku?"
"Apa hubungan antara dia denganku?"
Semua pertanyaan itu, ia tinggalkan tak terjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Icarus - The fallen one
FantasyA story about what so called "icarus" or the fallen one. A winged creature who became revered as gods. Gods that lived among men.