⭐⭐⭐⭐
11 bulan menjelang event besar asia yang diadakan empat tahun sekali, INASGOC selaku panitia penyelenggara Asian Games 2018 membuka pendaftaran untuk para calon volunteer. Pendaftaran dan seleksi administratif bisa diakses di jaringan resmi. INASGOC membutuhkan sekitar 13.000 volunteer. Para relawan akan dibagi, 11.000 volunteer akan ditempatkan di Jakarta, dan 2.000 volunteer akan ditempatkan di Palembang.
Kai, salah satu mahasiswa dari universitas di Depok. Dia udah ngincer ikut volunteer ini dari lama. Pokoknya gimana pun juga dia harus masuk seleksi buat jadi volunteer Asian Games!
Pemuda itu membaca syarat untuk menjadi volunteer Asian Games.
○Fasih berbahasa Inggris baik tertulis maupun lisan.
Bahasa Inggris? Cincaylah, dulu dari SMP sampai SMA dia pernah ikut les bahasa inggris.
○Berusia 18 sampai 40 tahun
Sip, umur Kai sekarang lebih dari 18 tahun dan kurang dari 40 tahun
○Memiliki ketertarikan terhadap olahraga, khususnya Asian Games
Kai kurang tertarik apalagi sih sama olahraga? Saking tertariknya, sampai jatuh. Oke, gak lucu.
○siap berkolaborasi dan bekerja sama dalam tim. Serta memiliki keinginan untuk menyukseskan Asian Games
Kai.Udah.Siap.Banget
Ia segera mendaftarkan diri dan mengikuti seleksi administratif menjadi volunteer. Beberapa hari kemudian, dirinya dinyatakan lolos ke tahap seleksi psikotes. Semoga aja di bisa lolos!
Seleksi psikotes diadakan dalam forum diskusi grup. Kai yang memang anaknya aktif, ia terus mengutarakan pendapat-pendapatnya. Namanya ada dalam daftar calon volunteer yang akan melanjutkan untuk seleksi wawancara.
Duh, enggak sabar deh pakai ID Card dari INASGOC.
Setelah Penantian yang singkat, Kai dinyatakan lolos menjadi volunteer Asian Games 2018 dan akan menjalani pelatihan. Kai berangkat ke wisma tempat pelatihan dengan semangat. Serius deh, ini beneran cita-cita jangka pendek dia. Kalo cita-cita jangka panjangnya sih, halalin kamu. Hahahaha, gak.
Pelatihan menjadi volunteer meliputi etika berkomunikasi, pengetahuan olahraga, dan pengetahun wisata. Semua Kai jalani dengan senang, apalagi waktu pelatihan pengetahuan olahraga, dirinya bahagia banget waktu tau bakalan ketemu idolanya.
Panitia membagi tugas para volunteer. Kai ditempatkan di GBK, stadion utama timnas Indonesia dan akan menjadi tempat opening-closing ceremony Asian Games 2018.
Menjadi volunteer seru banget, dan juga capek. Serunya jadi punya banyak kenalan, punya pengalaman baru, dan yaaa seru aja liat persiapan opening ceremony Asian Games.
Capeknya ya itu, tiap hari kerja 8 jam. Kadang juga mental diuji banget. Pernah tuh temen Kai yang kena bagian di ticketing. Ketemu penonton yang nyolot banget asli, katanya udah mau nangis aja temennya. Ah iya, temennya itu Krystal. Udah kenal dari awal pelatihan dan ternyata satu kampus sama Kai.
"Asli Kai, gue pengen nangis aja ngadepin penonton kayak gitu" Krystal bercerita saat mereka di trans jakarta, menuju perjalanan pulang ke asrama.
"Hahaha disabar-sabarin aja deh tal. Manusia tuh emang beragam banget sifatnya" Kai menjawab dengan diplomatis, pasalnya dia gak pernah mengalami kejadian itu. Alhamdulillah, GBK enjoy aman brader.
"Kalau gak inget ID Card di leher, udah nangis sambil narik itu rambut mbak-mbak nyolot"
Selain dapat ID Card, para volunteer juga mendapat baju, rompi, celana, sepatu, dan jaket. ID Card yang diberikan INASGOC juga dapat dipakai untuk mengakses transjakarta secara gratis tis tis.