Vomment!!
Happy Reading guys ...
Setelah memilih makan di pinggir jalan,Jungkook benar-benar menemui bunda Dhifa dan sekarang telah sampai dipekarangan rumah milik Dhifa.
"Sebelum kita turun apa kau tidak mau berganti pakaian dulu? Kau masih menggunakan seragam kerja"
"Aku akan menggantinya di rumah saja"
"Oke baiklah ayo turun dan kita bicarakan pernikahan kita"
Dhifa menghela nafas berat lalu ia hembuskan dengan kasar dan segera keluar dari mobil.
"Om"
"Ya?"
"Apa om yakin mau menikahiku? Yang umurnya terpaut jauh?"
"Jika saya tidak yakin mungkin sekarang saya tidak ada disini Dhif"
"Om"
"Apalagi Dhif?"
"Ijinkan aku kerja ya kalau sudah menikah"
"Tidak"
"Hmmmm"
Dhifa berjalan mendahului Jungkook yang masih diam untuk masuk kedalam rumah.
"Bunda Dhifa pulang"
"Bunda dibelakang nak"
Dhifa menghampiri bunda dan memeluknya erat.
"Eohh kau sudah pulang?"
"Iya bunda,oh ya bun didepan ada om Jungkook"
"Yasudah bunda kedepan,kau buatkan minum untuk Jungkook"
"Ayoo biar Dhifa bantu bunda terlebih dahulu"
Dhifa mendorong kursi roda yang digunakan bunda sebelum membuatkan minum untuk Jungkook.
"Apakabar nak Jungkook?"
"Saya baik-baik saja,gimana kabar anda?"
"Ya seperti yang kau lihat"
"Bun Dhifa kedapur dulu"
Dhifa berlalu meninggalkan bunda dan Jungkook di ruang tamu.
*Ruang Tamu
"Sebenarnya saya kesini ingin meminta ijin untuk menikahi Dhifa"
"Saya,tidak bisa mengiyakan permohonanmu untuk menikahi Dhifa,itu semuanya terserah Dhifa"
"Saya ingin menepati janji saya kepada mendiam suami anda beberapa tahun kebelakang"
"Aku akan serahkan kepada Dhifa saja"
"Saya ingin membahagiakan Dhifa dan juga saya sudah menyiapkan pernikahan untuk saya dan Dhifa"
Tak lama Dhifa menghampiri Jungkook dan bunda.
"Maaf aku hanya membuatkanmu teh hangat"
"Tak masalah,maaf merepotkanmu"
"Dhifa"
"Iii..iya bun?"
"Bunda menyerahkan semuanya kepadamu,semua keputusan ada ditanganmu,bunda hanya ingin kau menentukan masa depanmu sendiri,bunda akan mendukungmu"
"Maksud bunda?"
"Dhifa nak Jungkook ingin menikahimu"
"Aku serahkan pada bunda saja,jika bunda berkata iya,Dhifa akan menurutinya"
"Baiklah saya menyutujui untuk kalian menikah"
"Terimakasih,saya akan selalu membuatnya bahagia,dan tak akan kubiarkan dia mengeluarkan air matanya setetespun"
