Chapter 1

425K 1.9K 6
                                    

"Woy ayo yang piket!!" Teriak Carissa didepan kelas.

Anak - anak bersorak kegirangan, karena jam pelajaran telah usai dan semua sibuk membereskan peralatan sekolahnya untuk bersiap pulang kerumah.
Hari ini adalah hari ketiga mereka masuk sekolah di tingkat SMA kelas 3.
Setelah dilalui dengan perkenalan, penyusunan anggota kelas, dan pembagian buku serta semacamnya, mereka memulai kegiatan belajar mengajar efektif hari ini.

Carissa terpilih menjadi ketua kelas di XII-1, yah entah mengapa dia mengacungkan jari saat wali kelas bertanya siapa yang mau menjadi ketua kelas.
Yang lain juga tidak ada yang berani, masih malu mungkin.

Carissa hari ini mendapat jadwal piket. Ia berlari mengambil pengki dan menunggu teman temannya menyapu dari ujung sudut ruang kelas lalu menyetorkan sampah sampah itu ke pengki yang digenggam oleh Carissa di ambang pintu.

Inilah kesukaannya bila piket, hanya diam dan menunggu sembari melihat temannya menyapu, tidak cukup sulit dibanding harus menyapu seluruh lantai ruang kelas yang lumayan luas.

Setelah teman temannya sudah selesai menyapu, ia pun kembali ke kelas dan merapikan buku bukunya.

Bel pulang pun berbunyi. Anak anak segera berhamburan keluar kelas. Carissa memperhatikan ke arah parkiran mobil.

"Ramai sekali, ada apa ya?" Ujarnya dalam hati

Dengan rasa penasarannya yang menggebu gebu ia menghampiri gerombolan itu.

Matanya menangkap seorang pria dengan wajah yang tampan, tubuh atletis, tinggi dan bahu yang lebar. Memakai sebuah jas dan menunggu seseorang di depan mobil sportnya.

Mungkin siswi disini terkejut melihat pria seperti itu.

Carissa merasa kaget ada seseorang yang menarik lengannya dan membuat ia menerobos gerombolan siswi itu.

What?

"K..kau siapa?" Ujar Carissa yang sekarang dalam kondisi ada di dalam mobil bersama pria yang dikerumuni tadi.

"Alvaro. Kau tidak tahu aku orang paling penting di perusahaan Cyno X Company?"

Ck. Sombong sekali dia.
"What? Perusahaan apa itu?"

"Oh God,tidak usah pura pura tidak tahu. forget it. Lets just go home"

"Home? I don't know you"

"Ibu mu memerintahkan ku untuk menjemputmu. Beliau sedang ada meeting mendadak di Australia."

"Mmm okay"

Carissa memang anak tunggal. Wajar jika ibunya selalu menjaga dan mengawasinya. Ayahnya sudah meninggal 3 tahun yang lalu karena sakit yang dideritanya. Hal itu membuat ibunya sangat sibuk, bahkan jarang ada dirumah. Carissa harus bisa menjadi anak yang mandiri.

Carissa menengok ke arah pria yang baru dikenalnya ini. Jika ditebak, mungkin ia berumur 25 tahunan, masih terbilang cukup muda untuk menjadi bagian penting atau apalah itu dalam Cyno X Company, perusahaan ayahnya yang diurus oleh ibunya sekarang. Karena yang ia tahu, perusahaan itu hanya menerima orang yang berpengalaman, sehingga rata rata umur mereka 35 tahun keatas.

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang