Chapter 3

325K 1.7K 32
                                    

Alvaro menyusuri mulut Carissa dengan lidahnya. Mengabsen urutan gigi Carissa dan mengajak lidahnya bermain. Tentu saja Carissa hanya diam, ia tidak pandai atau bahkan tidak pernah melakukan hal seperti itu.

Orang asing ini mengambil first kissnya!
"Lepaskan aku.." Rintih Carissa

Carissa merasakan ada sesuatu yang menekan pantatnya. Carissa meringis. Walaupun ia polos, ia cukup mengerti apa yang menekan pantat moleknya itu.

Alvaro hanya asik memainkan bibir Carissa, dadanya menempel pas dengan dada Carissa membuatnya tak tahan lagi. Alvaro mengendong Carissa ke ranjang dan mengunci tubuh Carissa tepat di bawahnya.

PLAK

Carissa menampar pipi Alvaro. Alvaro dengan tatapan marah menatap Carissa dalam dalam. Ia meremas payudara Carissa dengan kencang, karena sekarang Carissa tak memakai sehelai benang pun, handuk yanh dipakainya sudah jatuh di lantai.

"Sakittt ahh.. Lep..paskann" ujarnya sambil memberontak.

Alvaro makin menekan remasannya itu. Tangannya digesekkan di klitoris Carissa dengan kasar. Bahkan ia memasukkan kedua jarinya didalam sana. Memaju mundurkan jari jarinya.

Carissa yang tak terbiasa akan hal itu merasakan sakit yang luar biasa.
Carissa yang tadinya memberontak, sekarang hanya diam, tenaga nya sudah habis. Alvaro segera membuka celananya dan mengeluarkan jagoan nya. Alvaro memaksa Carissa mengulum penisnya, namun Carissa menutup mulutnya rapat.

Alvaro meremas keras payudara nya dan membuat Carissa merintih, saat Carissa membuka mulutnya, Alvaro langsung memasukkan penisnya kesana. Dimaju mundurkan penisnya dalam mulut Carissa.

"Ahhh, youre so tasty" desah Alvaro

Alvaro menggenjot semakin keras, penisnya terasa berkedut dalam mulut Carissa. Dan setelah 15 menit..

"Arghhhhh" Alvaro melenguh panjang dan saat itu juga cairan kenikmatannya keluar dan membanjiri mulut Carissa.

Carissa hanya diam, tak memuntahkan atau menelan cairan itu. Ia hanya meneteskan air mata dan memejamkan matanya, berharap ini cuma mimpi buruknya.

"Maaf.." Suara serak Alvaro membuat Carissa membuka mata dan membuat air matanya menetes lebih deras.

Alvaro segera mengambil kain, membersihkan bekas cairannya dan menggendong Carissa ke bathub.

Alvaro menyiapkan air hangat untuk Carissa berendam. Carissa hanya mematung.

Alvaro pun mengelus rambut dan pipi Carissa dengan lembut.

"Car, aku minta maaf, sungguh.. Itu diluar kendaliku.. Aku minta maaf. Apa ada yang sakit?" Ujarnya penuh dengan penyesalan.

Memang ia seharusnya tidak melakukan hal seperti itu, Carissa pasti sangat shock. Alvaro mengusap air mata Carissa dengan ibu jarinya, menatap lekat mata Carissa. Bukan, bukan dengan tatapan mengintimidasi seperti tadi, tapi dengan tatapan yang lembut.

Alvaro pun membuka bajunya, dan masuk ke bathub. Lalu ia menenggelamkan wajah Carissa di dada bidangnya, sambil mengelus rambut panjangnya.

"Mungkin ini dapat menenangkan dirinya" pikir Alvaro.

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang