Chapter 14 : Broken

2.5K 226 47
                                    

Hai sayang-sayang akohhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai sayang-sayang akohhh

Disini author INTUISI yang hobi ngegantung kalian udah kembali lagi

Pertama-tama akum au minta maaf banget sama sayangku semua karna aku baru up lagi sekarang :'(

Dan jinjja gumawoh buat semuanya yang udah mau stay sama INTUISI :'( aku senang banget masih banyak yang mau baca ceritanya walau aku hiatus beberapa bulan

Cerita sedikit ya, hehe

Gak penting2 banget sih,

Jadi author ini udah kuliah semester akhir, dan gak nyangka juga bakal sesibuk ini. Harus mengejar semuanya biar bisa lulus tahun depan.

Udah sih gitu intinya...

Kok jadi curhat sih bngsddd :'( huhu

Yaudah lah ya, gak penting juga bacotan ini

Mari lanjut ke ceritanya...

Maaf banget kalo feel nya gak dapet, dan maaf juga kalo kalian juga sampe lupa ceritanya gimana, baca ulang aja nanti cerita yang belakang ya hehe.

Wajib jib jib

Jangan lupa vote ya sayang

Let's reading...

.

.

.

.

.

.

.

.

Ini sudah hari ke 3 aku tidak bebicara dengan jungkook.

Mengingat semua pernyataannya beberapa hari yang lalu benar-benar membuat hatiku sakit.

Aku ingat betul apa yang dia katakan waktu itu.

Aku masih dengan koperku, masih bersikeras untuk tetap pulang kerumah lamaku.

Dengan air mata yang terus mengalir ku bereskan semua pakaian yang kurasa perlu. Aku sudah menelfon yeonjun sejam yang lalu, sepertinya yeonjun sebentar lagi akan tiba menjemputku. Tidak ada yang bisa menghentikanku. Sekalipun kedua orangtua jungkook yang sedari tadi masih mengetuk-ngetuk pintu kamar ini bersama jungkook.

Terdengar ketukan berulang kali dan suara memanggil namaku dari luar kamar, namun aku sama sekali tidak menggubris semua itu. Aku masih tetap fokus pada koper dan tasku.

Setelah selesai dengan semua barangku, kubuka pintu kamar dan langsung disambut oleh ibu mertuaku dan juga jungkook.

"hyerin, kumohon jangan pergi nak. Kamu harus mendengar semua penjelasannya dulu" ucap wanita paruh baya itu dengan mata yang berkaca kaca.

INTUISI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang